6

3K 292 0
                                    

Johnny melirik ke arah chen yang berdiri memberi isyarat untuk mereka berbicara, memandang karah haechan yang sedang tidur si kursi samping.

Chen mengernyit melihat kelakuan ayah satu anak itu. Tapi memutuskan untuk tetap diam. Memilih memandang donghyuck yang tertidur di kursi pesawat yang diatur menjadi tempat tidur, dengan 2 selimut tambahan membungkus tubuh yang terbilang kecil. Jelas kekeras kepalaan donghyuck tidak mencair anak itu menepati perkataanya dengan tidak menganti pakaianya sama sekali. Alhasil crue pesawat melihatnya dua kali, walaupun mereka masih bersikap ramah, Chen bisa melihat salah satu tangan donghyuck berpegangan pada tangan johnny dengan erat, Johnny tidak pernah melepaskan tangan kecil itu sama sekali sejak keluar dari rumah mereka lebih dari 8 jam lalu hingga sekarang , Kecuali sangat mendesak. Dan sepertinya donghyuck tidak keberatan dan balas mengenggam tangan sang ayah.

Chen merasa terharu melihat interaksi mereka dan tindakan dewasa donghyuck menghadapi kejadian ini. Dia benar benar anak yang cerdas, bisa memahami keadaan dengan sangat cepat dan tau tindakan yang harus dambil. Tipikal bibit yang lahir dari keluarga seo sekali.

Johnny melepaskan tangaanya dari genggaman sang anak dengan pelan. Mengusap surai ungu berantakan  haechan pelan. Dan menoleh pada chen sebagai isyarat untuk mengikutinya.

Chen melihat sekali lagi kearah donghyuck yang mengaruk kepalanya kasar membuat surainya menjadi semakin berantakan. Sebelum melangkah di belakang johnny mengikiti pria itu.

"Apa ini?" tanya johnny begitu ia duduk di sofa yang merupakan bagian dari fasilitas pesawat first class yang mereka tumpangi , sambil menunjuk berkas yang diletakkan chen di meja depannya.

"Itu adalah surat surat yang perlu anda tandatangani" Tunjung chen sopan  pada berkas berkas yang ada dihadapan johnny.

"Itu sebabnya aku bertany, kenapa aku harus melakukan ini?" sergah johnny, cepat. Dulu ini tangung jawabnya tapi dia meninggalkannya 17 tahun lalu saat meningalkan rumah dan orang tuanya.

"mungkin anda lupa tapi ini adalah tanggung jawab anda sejak awal. Dan selama 17 tahun terakhir tuan seo mewakili anda mengerjakan semua tugas tugas anda" kata chan tenang.
"Tusan seo sudah memeriksa berkas ini sebelumnya anda hanya perlu menandatangaininya saja" tambah chen.

Johnny tidak lupa dia ingat semuanya dia hanya tidak menyangka jika ayahnya tidak mengeluarkanya dari daftar keluarga setelah apa yang dia lakukan pada keluarganya.

"Hyung, aku sudah mengatakan kebahagian haechan adalah yang utama sekarang, aku tidak berfikir haechan akan bisa tinggal disana mengingat watak dad. Aku tidak ingin haechan kehilangan kebahagiaan dan kebebasanya" Kata johnny dengan wajah memelas

"John.... apa hanya kau yang belajar dari kejadian di  masalalu , ayahmu juga pasti belajar dari kesalahanya pada mu, disini bukan hanya kau yang belajar, semua orang yang mengenal kalian juga mendapat pelajaran asal kau tau" kata chen. Memberi pemahan pada johnny jika keputusannya untuk pergi dari rumah meninggalkan keluarganya tanpa menoleh kebelakang sekalipun adalah kesalahan.

"Aku hanya akan memberitahumu, setelah sekarang jikapun kau ingin, akan sulit untukmu pergi lagi" lanjut chen sebelum berbalik dan menjauh dari tempat johnny duduk.

" ahhh. Ayahmu berencana mengenalkan dongyuck di pesta amal tahunan  yang akan datang " tambah chen sebelum benar benar meningalkan johnny sendirian...

💚💚💚💚💚

Haechan terbagun ketika merasakan guncangan agak kasar yang terasa untuk beberapa saat , jadi dia terbagun dengan terkejut dan lansung meraih kesamping kursi dimana ayahnya berada.

"Ayah" katanya terkejut.

"Tidak apa sudah berhenti, sebentar lagi kita turun" kata johnny menenangkan sang anak. Haechan melirik kearah samping dimana dia mendengar seorang sedang tertawa. Dan mendapati chan yang sedang tertawa menatapnya. Orang itu bahkan tidak repot menutupi tawanya saat ia tau haechan memandangnya dengan penuh permusuhan.

Chen memberi isiarat dengan memutar jari diatas kepalanya lalu tertawa. Haechan yang melihat itu mengusap kepanya dan merasakan betapa berantakan surai di kepalanya. Mungkin karena di blaching berkali kali sebelum bisa menambahkan warna yang dia inginkan rambutnya jadi tersa kasar dan kusut

Ketika pesawat telah mendarat dengan selamat, ketika mereka bersiap turun dari pesawat , pilot dan copilot datang sekali  lagi dan menyapa mereka,berbasa basi dengan mr. chen. Haechan tersentak ketika seorang cruw pesawat tiba tiba sudah berdiri disampingnya  menyerahkan pot bunga yang ia lupa jika ia membawanya juga.

Tapi dia baru saja berbalik saat seorang bawahan mr, chen menghentikan pramugari itu dengan merentangkan sebelah tangannya diantara haechan dan pramuhari itu,  tanda jika wanita itu tidak  boleh mendekati haechan.

"Tidak apa biarkan donghyuck mengambil bunganya" Kata johnny yang menyadari Tindakan pengawal itu. Haechan mengambil alih pot bunga itu dalam pelukannya dengan satu tangan yang tidak memegang tabgan johnny.

Saat mereka keluar dari pesawat semua orang tiba tiba menjadi sibuk, genggaman tangan johnny juga mengerat ditangannya. Haechan hanya diam. Dia tau yang harus dia lakukan dalam situasi ini adalah diam

"Maaf donghyuk sepertinya ada beberapa orang yang tidak sabar melihat mu, tapi sekarang belum saatnya jadi bisa kau tutupi kepalamu dengan topi sebentar" Tanya mr. chen dan haechan hanya diam ketika sebuat topi hitam dijejalkan kekepalanya. Sementara sang ayah melepas jaketnya dan menyampirkanya di bahu sang puta lalu memeluk bahu hechan dari samping. Dan mulai melangkah. Keluar pintu kedatangan bandara.

"Tundukkan kepalamu" bisik johnny.

Dan begitu pintu terbuka haechan melihat kilatan blitz kamera menghujani rombonganya. Beberapa orang berpakaian hitam yang haechan duga keamanan lansung mendekat kearahnya dan sang ayah.

"Ayah...." Johnny mendengar cicitan kecil haechan dipelukannya. Ketika sang putra tidak sengaja terdorong.

"Terus menunduk ayah disini" Ia tidak perduli jika orang orang mulai mengenalinya, bahkan dimasa lalu tidak banyak gambar dirinya yang beredar jadi tidak banyak yang tau seperti apa rupanya. Tapi sekarang dia tidak perduli dia hanya ingin melindungi haechanya.

💚💚💚

"Ku pikir hyung dengan jelas mengatakan jika tidak akan ada media" geram johnny begitu mobil yang mereka tumpangi meningalkan pelataran bandara.

"Maafkan kami Itu benar benar situasi yang tidak bisa kami kendalikan di menit menit terakhir"  Kata chen pelan. "tapi saya patikan tidak akan ada satupun article yang memuat wajah donghyuck

Ketika mereka memasuki gerbang depan, rumah yang sudah ia tinggalkan selama 17 tahun perasaan johnny jadi ttidak karuan, takut, sedih , dan rindu perasaan yang sulit dijelaskan , suasananya masih sama , gerbang depan masih dijaga ketat oleh staf keamanan ,  ketika sampai di depan pintu rumshnya, johnny tidak pernah menyangka jika akan melihat sang ayah , seo seunghwan dan joanna sang ibu, berdiri di depan pintu rumah megah mereka seperti dimasa lalu saat menunggu kepulanganya.

Joanna sudah menantikan hampir seperti seumur hidupnya, untuk melihat  lagi sang putra  turun dari mobil di depan rumahnya  seperti dahulu.  Tapi sekarang dia bisa melihatnya lagi,  Ketika johnny turun dari mobil  dan melihat sang ibu, dia hanya berdiri seperti patung, sampai sebuah tubuh yang hangat bersandar didadanya, memeluknya erat.

"Kau adalah anak yang nakal, kau harusnya yang datang pada kami, bukan kami yang datang, kau adalah yang harusnya pulang, bukan kami yang memaksa. Kau sangat nakal , ketika kau pergi kau tidak menoleh sekalipun kearah ibu" kata joanna sambil menangis memeluk sang putra. johnny membalas pelukan sang ibu lebih erat lagi, melihat sang ayah yang masih diposisi yang sama,  menoleh kesamping sambil mengusap air mata di ekor matanya.

"Ayah" gumaman kecil dari samping johnny mengalihkan perhatian semua orang. Joanna terpukau melihat remaja berambut ungu disamping sang putra. Batapa cantiknya pemuda ini.

Joanna melihat kesamaan yang begitu kentara antara sang cucu dan sang suami.

"Boleh nenek memelukmu?" kata joanna dengan bahasa korea yang patah patah.

Haechan menoleh pada sang ayah. Lalu menganguk.

HAECHAN LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang