40

1K 112 1
                                    

Suasana hotel biasanya selalu nampak sama saja dimanapun itu, mau semewah apapun hotelnya, biasanya akan terlihat formal dan acuhjuga dingin, walaupun semua staf hotel pasti akan bersikap sangat ramah dab formal tapi percayalah suasananya tidak akan terasa hangat, Lift berhenti di loby dan ketika pintu terbuka hal pertama yang terlihat adalah Mark Lee berdiri sambil mengusap sudut bibirnya,  seorang wanita berdarah asing berdiri disampingnya.

Mark menuntun wanita itu keluar, dimana beberapa orang staff keamanan sudah menunggu termasuk yuta sendiri.

Hari ini sudah cukup panjang untuk mark, dan bertemu dengan Haechan di penghujung hari tepat saat dia berbalik setelah mengantarkan wanita yang bersamanya tadi menaiki mobil di depan loby hotel,  jelas bukan hal yang ada didalam jadwalnya hari ini, dan bukan hal yang dia inginkan terjadi.

Mark dan Haechan saling menatap untuk beberapa menit setelahnya, jarak 5 meter lebih dan lalu lalang orang orang diantara mereka tidak menghalangi pandangan mereka satu sama lain, Tidak ada yang tau apa yang ada dalam pikiran kedua pemuda itu. Tapi haechan adalah yang pertama berbalik menjauh dari jarak pandang mark.

Hanya seperti itu, Tidak ada acara tangisan, atau teriakan seperti kasus pasangan kekasih yang mendapati kekasihnya selingkuh. mereka hanya saling menatap untuk beberapa waktu yang terasa lama bagai haechan

Haechan membuang muka dan berbalik menjauh dari mark , Haechan tidak bisa melihat wajah mark lebih lama dan menahan air matanya walaupun itu 1 detik lebih lama lagi,jika dia bersikeras menatap mark lebih lama

.
Kun datang padanya segera, membuka pintu untuk sang majikan dan melirik mark dikejauhan, tidak tahu pasti apa yang terjadi. Tapi tebakanya, pasti terjadi hal yang buruk.

Selama perjalan kun mencuri pandang kearah kursi belakang dimana Harchan terlihat bersandar sambil memejamkan mata, tidak bergerak sama sekali. Tetapi Kun yakin jika anak itu tidak tidur, terbukti dari caranya mengengam ponsel dipangkuanya dengan erat.

Haechan tau jika Kun memperhatikanya sejak tadi, tapi haechan sedang tidak memiliki tenaga meladeni Kun atau siapapun saat ini. Mark tau jika haechan melihatnya bersama seorang wanita, Dan haechan tau mark tidak bodoh untuk tau jika haechan pasti melihat dirinya berciuman. Tetapi bahkan sampai saat ini, mark tidak berusaha mengejarnya atau paling tidak menghubunginya. Apa dia setidak berarti itu dimata mark.

Jika haechan sedang berusaha untuk tetap berfikir waras, Mark justru sedang menghadiri pertemuan dengan seorang pemilik kilang minyak dari timur tengah, yang juga merupakan salah satu pangeran kerajaan arab.

" Seo donghyuck sudah tiba dirumahnya" Bisik yuta ditelinga mark pelan. Tetapi air muka mark bahkan tidak berubah setetespun.

Yuta mengedikkan bahunya pelan, memaklumi reaksi atasanya memang kapan ada yang bisa mengerti jalan pikiran mark? Sejauh ini belum pernah ada.

Mark melirik sekilas kearah Pangeran Ahmad aziz, Pria paruh baya tersebut jelas terlihat sangat bahagia dengan kesepakatan yang mark ajukan pria itu tidak terlihat tidak terlalu perduli dengan isi perjanjianya, yang dia lihat hanya nominal yang akan mark berikan padanya.

" Baru baru ini aku mendengar jika anak Azad atha   beberapa kali mengunjungi anda" Kata mark santai sambil bersandar dan menatap lurus pada sang pangeran timur tengah.

Mark dapat melihat jika pria itu menelan ludah setelah mendengar pertanyaan mark.  Akan lebih baik jika dia memberi jawaban yang mark inginkan.

" Sebenarnya dia memang beberapa kali datang, tapi itu hanya untuk urusan bisnis" Kata Aziz agak gugup.

Mark mengetuk ngetuk ujung pulpen ditanganya kepermukaan meja, menimbulkan suara nyaring dirungan tenang itu. Dan itu membuat kegugupan Aziz meningkat setiap detiknya. Berani sekali anak bau kencur dihadapannya ini mengintimdasi dirinya. Ia seorang pangeran.

HAECHAN LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang