Happy Readings 😜
Beberapa Jam sebelum pengumuman di sekolah...
Pintu ruang operasi terbuka menampilkan dua orang dokter yang keluar dengan raut wajahnya yang terlihat menyesal. Jihoon langsung menghampiri kedua dokter tersebut dengan tergesa gesa.
"How is my son, doctor?" Tanya Jihoon panik
"Jihoon tenang lah" ucap Bobby
"Sorry, we have let you down. We can't save your child." Ucap salah satu dokter membuat mereka bertiga terkejut
Rose langsung menutup mulutnya tidak percaya, tubuhnya melemas dan hampir merosot jika tidak dilangsung di peluk oleh Bobby.
"What do you mean? Are you kidding?!" Bentak jihoon
"I'm really , sorry sir jihoon " ucap salah satu dokter lainnya sambil menundukkan kepalanya menyesal
"BANGSAT!!" Umpat jihoon sambil menonjok pintu ruang operasi dengan keras.
Jihoon langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruang operasi dengan menendang brutal pintu ruang operasi. Tubuh jihoon melemas kala melihat putranya yang terbaring tidak bernyawa di atas brangkar nya. Jihoon memeluk tubuh doyoung yang sudah tidak bernyawa, tangis jihoon pecah saat merasa tubuh doyoung yang mulai mendingin dan jihoon juga merasakan tidak ada detak pada jantung doyoung.
Jihoon menatap dalam wajah doyoung yang sudah tertidur pulas dengan senyuman manis yang terukir di bibirnya.
"Sayang, bangun lah ini appa"
"Malaikat appa,bangun sayang appa mohon jangan buat appa sedih"
Suara jihoon yang bergetar membuat siapa saja yang mendengarnya juga merasakan kesedihan yang mendalam.
"Appa... Appa minta maaf ini salah appa yang memaksa kamu untuk operasi secepatnya. Appa menyesal sayang, appa malah mengantarkan kamu lebih cepat. Appa..." Jihoon tidak bisa melanjutkan ucapannya selain menangis sejadi jadinya.
"Dobby..hiks.. Dobby sayang, bangun yuk sayang jangan tinggalin omah, Dobby" ucap rose sambil menggenggam erat tangan doyoung
"Jihoon,kita urus berkas berkas Dobby biar Dobby bisa istirahat dengan tenang" kata Bobby
Jihoon mengangguk,lalu dirinya tiba tiba teringat dengan surat yang doyoung berikan sebelum pergi untuk selamanya.
"Bentar pah"
Jihoon mengeluarkan surat tersebut tepat di depan jenazah doyoung.
To: my hero family
Appa..
Dobby tau appa pasti sekarang lagi marah dan sedih mendengar jawaban dari dokter tentang hasil operasi Dobby. Dobby minta maaf ya appa karena Dobby kayaknya ga bisa tahan sampai akhir operasi. Ini sangat sakit appa. Dobby pasrah jika harus pergi sekarang.
Appa, Dobby titip eomma dan Junghwan ya appa. Dobby sangat mencintai dan menyayangi mereka, karena mereka Dobby bisa mengerti apa isi hati seorang wanita dan kash sayang yang tulus.
Untuk kakek dan omah, terimakasih sudah menemani Dobby di Amerika walau cuma beberapa hari. Dobby senang bisa menghabiskan waktu bersama kalian. Dobby juga senang menjadi salah satu cucu kalian.
Appa,Dobby punya satu permintaan lagi tolong penuhi permintaan Dobby ya appa. Dobby ingin di Amerika selamanya, Dobby ga mau kepulangan Dobby membuat eomma,Abang dan yang lainnya menjadi semakin sedih. Biarkan Dobby di Amerika ya appa.
Terimakasih appa atas semua yang appa dan eomma berikan kepada Dobby, maaf Dobby belum bisa balas kebaikan kalian karena Dobby harus pergi lebih dahulu. Dobby senang menjadi anak appa dan eomma. Appa, Terimakasih sudah membuat Dobby dalam perut eomma heheheh dan sampai rasa terimakasih Dobby pada eomma yang telah berjuang melahirkan Dobby lalu merawat dan membesarkan Dobby.