8.Merasa lega.

54 10 1
                                    


Eko mendengar suara alarem Ponsel dan juga suara Adzan tak jauh dari rumahnya ia melihat Dimas masih ngorok sedangkan Acin sudah bangun kayanya karena di tempatnya sudah kosong.

"Dimas matiin itu alaremnya !  berisik tau!

Eko membangunkan Dimas yang malah semakin erat meluk bantal gulingnya.

"Kebo dasar..!

Eko meraih ponsel Dimas layarnya terkunci berpola Eko gak tau apa polanya.

"Dimas bangun ini alarem nya matiin....!!!!! Mendengar teriakan Eko yang menggelegar akhirnya Dimas bangun ia duduk masih ngantuk mukanya.

"Apa Ko."

"Alarem lo matiin..!

"Jam berapa.? Tanya Dimas sambil menguap lebar.

"Jam 5 subuh udah Adzan lu gak sholat."

"Iya Sholat bentar."

Dimas mengambil ponsel di tangan Eko dan mematika ponselnya dan ternyata polanya tidak sulit hanya angka garis vertikal Eko melongo ia Kira polanya bakal sulit.

"Acin mana.?

"Di kamar mandi mungkin."

Dimas ngangguk ngangguk sambil kembali menguap.

Dengan lesu Dimas pun bangkit ia segera pergi ke lantai atas untuk Sholat Dimas melewati kamar Eko karena kamar dirinya ada di sebelah kamar Eko perbedaan kamar Eko dan dirinya Eko di temboknya ada salib sedangkan di kamar Dimas di temboknya ada gambar Ka'bah sangat toleransi sekali.

Setelah Sholat subuh Dimas yang masih mengenakan baju Koko dan sarungan itu pergi kebawah ternyata Acin lagi bersih bersih selama ini Acin jadi peganti Bi Wati jam kerja Acin di tambah bukan hanya ngurusin tanaman tapi ngerjain rumah tangga lain Acin juga bisa masak.

"Cinn Eko mana.? Tanya Dimas.

"Adek ke kamar."

"Ooo makasih Cin."

Dimas naik keatas lagi kini tujuannya kekamar Eko. Ternyata Eko lanjut tidur lagi dan Dimas pun menaiki kasur Eko dan tidur disana sambil meluk Eko dari belakang.

"Lepasin Dimasss risih gue." Erang Eko ia udah ngerasa gerah karena kelakuan kakaknya.

"Gak mau, mau peluk adek."

"Ihhh Dimassss....!!!! Eko sudah meninggikan oktafnya.

"Panggil Aa Dimas dulu baru aku lepasin."

"Najiss lo..!!!

"Yaudah gak mau lepas."

"Bodo amat."

Eko nyerah gak mau dia sekalipun manggil Dimas Aa walau serumah manggil dia Aa Eko tetap manggil dia Dimas.

Yoona datang jam 10 pagi dia naik pesawat biar cepet, karena udah kangen banget sama anak anak.

"Pagiii Acin gimana rumah baik baik saja kan.Adek gimana.?

Tanya Yoona seraya melepas semua aksesoris seperti jam tangan kalung giwang dan juga cincin.

"Adek sehat bu, ada Aa Dimas juga bu." Kata Acin dia sedang menyapu lantai pake vakum clener.

Yoona pun segera bergegas kekamar kedua putranya yang ada di lantai atas pertama ia masuk ke kamar si bungsu.

Saat membuka pintu kamar Eko kedua mata Yoona membulat kemudian tersenyum lebar saat melihat Dimas dan Eko tidur satu ranjang bahkan Dimas melingkar tangannya di pinggang Eko.

"Ini moment langka harus di abadikan.." Yoona mengambil ponselnya lalu mulai memotret kedua putranya itu.

Acin hendak masuk ia mau membersijkan kamar Eko namun Yoona langsung mencegahnya.

Dimas & Eko.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang