18. Keruwetan Dimas.

46 7 2
                                    

Eko pulang di sore hari dengan wajah baru dia terlihat lebih segar dan tambah ganteng.

Kulit Eko itu putih banget kalau misalnya terkena matahari sedikit saja langsung merah, beda sama Dimas yang kulitnya gak terlalu putih cenderung coklat tapi Dimas lebih manly daya tarik nya Dimas itu di sosial butterfly nya kemana pun Dimas pergi pasti dapat temen.

Maka dari itu semenjak Dimas dan keluarga kecilnya itu pindah ke Bandung tidak merasa kesulitan bersosialisasi, bahkan Dimas cepat sekali belajar bahasa sunda Dimas juga bisa bahasa jawa speking publik nya luar biasa.

Sementara Eko sangat sulit adaptasi di Surabaya aja dia gak ada temen, temennya cuman satu itu juga karena dia temennya Dimas.

Eko juga gak bisa bahasa sunda, kalau lagi debat nih Dimas punya satu cara agar menang pakai bahasa daerah koleng si Eko gak bakal ngerti.

Eko menaiki anak tangga ia mau langsung masuk kamar cape parah rasanya padahal cuman ke tukang cukur terus ke caffe.

Di sana ia ketemu Dimas yang sudah terlihat rapih dia pasti mau pergi kuliah.

"Widihhh pradipta Eko Siegar.rambut baru euyyy..."goda Dimas.

"Apaan si lu." Eko agak kesal kalau sudah di godain.

Dimas mengeluarkan ponselnya dan memotret Eko random.

"Dimas apaan sih lu.." Eko benar benar kesal, Dimas itu usil banget.

Dan dia langsung kabur menghindar, Dimas itu orang  usil  tingkat akut.

Dimas hanya tertawa terbahak bahak melihat wajah kesal Eko.

"Awas lu ya Dimas ! bilangin momy  nanti." Ancam Eko yang sudah berada diatas.

"Bodo amat weee... gue udah dapet photonya mau gue uplod..."

Eko langsung turun kebawah  lagi ngejar Dimas.

"Anjing lu Dimas...!! Awas lu sampai lu uplod gue musuhin lu..!!!!

Eko mengambil sendalnya ia lempar sendal itu kearah Dimas tapi gak kena.

Dimas naik motornya dan langsung melesat kabur dari rumah.

Kang Dhamar dan Kang Hanif yang menyaksikan pertengkaran saudara kembar itu hanya bisa melongo gak tau harus di lerai atau gimana.


******

Dimas mesem mesem saat melihat chatan Eko.

P

P

P
P

P
P

Anjing... Awas lu kalau di uplod gue sumpahi bisulan lu.

Dimas mengabaikan pesannya toh ia juga gak akan menguplod fhoto Eko di Sosmednya males juga nanti ada yang komen membanding bandingkan.

Hari ini ia ingin bertemu dengan dosen pembibingnya Dimas hendak mengajukan proposal skripsi setelah melihat nilai nilai matkul nya sepertinya udah cukup buat seminar proposal.

Dimas menemui Dospen nya ia masuk sambil menyerahkan buku bimbingannya.

"Kenapa mas Dimas.? Tanya Dospen itu sambil memberi tanda tangan di buku bimbingannya Dimas.

"Ini pak mau konsultasi mau pengajuan judul skripsi."

"Cepet yah, temen temenmu yang lain pada belum, kamu juga baru smester 6, belum KKN kan.? Tanya Dospen laki laki itu seraya menaikan kacamatanya.

"Bulan ini kayanya pak mau KKN." Jawab Dimas sangat sopan

"matkul smester ini sudah pada lulus.?

Dimas menyerahkan transkip nilai nya.

Dimas & Eko.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang