40. Dimas Eko.(End)

63 7 1
                                    

Pagi ini Dimas mendapat vidio call dari Eko, disana sudah malam mereka vidiocallan setiap wekend saja karena Dimas sibuk sekali.

Setelah wisuda Dimas mendirikan sebuah perusahaan starup yang tentu saja di bantu papinya, kalau tidak ya mana mungkin bisa berjalan lancar, ingat kata motivator  kalau bangun usaha jangan dari nol ribet nanti.

Dimas duduk santai di depan Tab nya sambil memakan salad buah ia mau diet, waktu cekup kemarin colestrolnya sudah di ambang batas.

Dan dokter menyarankan agar Dimas menjalankan pola hidup sehat tidak sering sering makan nasi padang di tambah dengan jeroan yang bersantan.

"Tumben sarapannnya salad.? Tanya Eko di sebrang sana.

"Colestrol jirrr..." Jawab Dimas.

Dan Eko tertawa terbahak bahak mendengarnya.

"Kapan lu nemuin gue..? Tanya Eko lagi, ia ingin sekali bertemu Dimas sudah hampir 5 tahun mereka tidak bertemu, hanya lewat telepon atau vidiocall.

"Nanti lah Ko, masih ribet disini.."

Eko cemberut.

"Jadi pastinya kapan.? Tanya Eko ingin tau pasti.

"Gak tau, mungkin bulan depan di hari ulang tahun kita."

"Janji lu jangan bacotnya aja."

Dimas terkekeh.

"Bawel lu."

Mereka mengakhiri vidiocallnya karena disana sudah sangat malam Eko harus istirahat.



4 tahun lalu.

Dimas akhirnya wisuda setelah menyelesaikan skripsinya dengan perjuangan yang luar biasa.

Dimas lulus dengan predikat cumloud.

Agung manghadiri wisuda putranya setelah melakukan cangkok jantung di Amerika, ia sangat bangga dengan apa yang di capai putranya.

"Selamat ya nak,papi bangga."

Agung memberikan buket bunga uang karena Dimas lebih suka duit daripada bunga.

Mata Dimas berbinar melihat uang ratusan ribu di hias seperti bunga itu.

Riri juga hadir ia hanya memberikan bingkisan sebagai hadiah pemberian selamat.

"ninggalin gue lu." Kata Riri sambil memeluk Dimas.

"Semoga taun depan nyusul." Doa Dimas untuk Riri, yang juga sedang berjuang menyelesaikan skripsinya.

Reka sama pacarnya juga datang dia membawa buket bunga dan heboh minta photo bareng Dimas.

Dia minta toga nya Dimas buat berpose.

Gio juga datang.

"Maaf ya gue lupa bawa hadiah, nanti gue kirim hadiah nya."

"Iya makasih Gio.gak usah repot repot."padahal dalam hati ngarep.

"Dimasss.... Selamat....!!!! Tante Tiffan datang dengan suaminya dia langsung memeluk ponakan ganteng nya itu.

Tante Tiffan juga ngasih buket uang untuk Dimas.

"Makasih tante.."

"Ada satu hadiah lagi dari tante."

Tiffan memberikan sebuah bingkisan kotak persegi panjang dengan pita warna biru.

"Apa ini tante..? Dimas mengocok ngocok kotak itu.

"Buka saja."

Dimas membuka tali pita, Dimas mengerenyit bingung saat melihat alat tes kehamilan disana.

Dimas & Eko.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang