38. Momy akhirnya punya suami.

40 7 1
                                    


Tante Tiffan akhirnya menikah dengan laki laki pilihannya, Yoona sangat bahagia akhirnya Tiffan yang usianya hampir 40 menikah juga.

Dan besok adalah acara pernikahannya, calon suami Tiffan adalah seorang pengacara yang bekerja di firma hukum ternama di Surabaya.

Tiffan berencana menikah di Bandung, karena Eko tidak bisa pergi ke Surabaya kondisi nya masih naik turun dan masih gampang drop.

Hari ini persiapan pernikahan, para keluarga di Surabaya pada dateng rumah jadi sangat ramai, Eko itu gak suka kalau rumah terlalu ramai di tambah banyak bocil.

Dimas duduk di sova samping Eko yang sedang berbaring ia melihat anak anak kecil sedang lari-larian.

Awalnya dia mau istirahat dikamar, tapi di sabotase sama sepupu jauhnya Eko yang masih bayi, jadi terpaksa deh dia yang ngalah, di kamar Dimas ada Koko Natan yang lagi istirahat, di kamar momy ada nenek, terpaksa Eko baringan nya disova aja.

"Dim..."Eko manggil Dimas kakinya menendang kakaknya yang sedang main ponsel itu.

"Apa..? Ujar Dimas menyingkirkan kaki Eko yang ada dipahanya.

"Suruh diem mereka deh berisik banget."

Dimas menghela napas panjang.

"Tata, Rendy, Clyaton, Ryan..!! Main nya jangan disini yah di lantai atas aja." Ucap Dimas, lembut.

"Eeeh jangan diatas.. rayya lagi tidur, bangun nanti." Larang tante Laras ibunya Rayya ibu baru yang sangat protektif sama anaknya itu.

"Udah disini aja mainnya." Kata tante Laras lagi.

Eko mendesah malas.

"Gue juga ke ganggu kali."

Dimas menepuk kaki Eko untuk tidak menggerutu  sembarangan.

"Apa Eko.? Kata Tante Laras karena ia mendengar gerutuan Eko.

"Enggak tante.." ujar Dimas.sambil tertawa.

Karena kamar banyak yang di pakai para keluarga yang tidak kebagian kamar tidur di ruang tamu dan tengah.

Eko tidur di samping Dimas dan juga bocil bocil yang kalau tidur gak mau diem.

Bahkan kaki Clayton ada di hidung Eko, hampir saja Eko kehabisan napas karena ulah  bocah 5 taun itu.

Eko bangun dari tidurnya ia melihat wajah Clayton yang kalau tidur gemesin, ia meraih selimut dan menyelimuti.anak embul itu ia berjinjit keluar.

Di area taman belakang ia melihat Yoona yang sedang teleponan Sesekali Yoona tersenyum lebar wajahnya terlihat memerah, entah siapa yang malam-malam telepon ibunya itu.

"Momy.."

Yoona langsung menurunkan ponselnya ia terlihat kaget melihat Eko yang berdiri tak jauh dari dirinya.

"Ko belum tidur sih Dek, udah malem loh." Kata Yoona seraya menghampiri Eko.

"Lahh momy ngapain ?  malem malem di luar.? Tanya Eko balik.

"Ada bisnis dek." Jawab Yoona terdengar seperti berbohong.

"Bobo lagi yukk, Eko itu harus banyak istirahat.."

Yoona menggiring Eko untuk kembali masuk kedalam rumah.

Dan pagi ini adalah acara pemberkatan, Tiffan terlihat sangat cantik dengam balutan gaun putih.

Dimas tidak menyaksikan pemberkatan karena dia seorang muslim, dia hanya berdiri di depan gereja menunggu acara pemberkatan itu selesai.

Dan ketika sudah selesai Dimas tersenyum melihat Tiffan yang sangat cantik sangat serasi dengan suaminya.

"Dimas sini....!!! Teriak para anggota keluarga besarnya, Dimas pun berlari menghampiri keluarganya mereka semua berphoto bersama, Dimas menggendong Tata.

*******

Hampir 20 tahun Yoona hidup menjanda, hidupnya  mendedikasikan hanya untuk kedua putranya tak sempat dia merasakan asmara, luka yang di berikan Agung terlalu menyayat hingga sulit disembuhkan.

Hanan adalah Pria baik yang selalu mengejar Yoona, namun Yoona selalu menjaga jarak bukan Yoona tidak tau pria yang menjadi dokter langganan Eko itu menyimpan rasa, dia tau semenjak Hanan bertemu dengan nya pertama kali, tatapan itu sama seperti tatapan Agung padanya.

Yoona selalu berpikir Hanan masih muda usianya  dengan Yoona terpaut 10 taun, namun Hanan selalu bilang bahwa cinta tidak memandang angka.

Lama Hanan mengejar tampa lelah terus semangat entah kemana pun Yoona lari, maka Hanan akan semakin cepat mengejarnya.

Hingga akhirnya Yoona menyerah ia tidak kuat berlari lagi, akhirnya ia menerima apapun dari Hanan.

Hal yang paling di takutkan Yoona ada penolakan keluarga, ia punya trauma sendiri bagaimana Eko dan Dimas tidak diakui oleh keluarga Agung.

Saat Hanan mengajak Yoona untuk menemui ibunya, Yoona selalu bilang belum siap.

Dan hari ini Yoona dengan keberaniannya mau menemui keluarga Hanan.

Di depan rumah Hanan Yoona sudah berdadan sopan, rambutnya di tata sederhana agar terkesan permpuan baik baik, makeup nya pun tidak terlalu tebal.

"Ayo masuk.." ajak Hanan Yoona masih ragu ragu.

"Nanti dulu, aku tarik napas dulu." Kata Yoona dia sangat gugup.

Hanan tersenyum melihat tingkah calon istrinya itu.

"Hanan kalau misal ibumu tidak suka padaku jangan dipaksa ok."

"Iya.." Hanan tersenyum kecil lagi.

Akhirnya mereka pun masuk kedalam rumah mewah Hanan.

Keluarga Hanan ternyata berkumpul, membuat Yoona semakin gugup Hanan menggegam tangan Yoona yang berkeringat  dingin.

"Hanan calon istrimu sudah datang."

Seorang wanita yang mungkin sebaya dengan mamahnya Yoona itu keluar dari arah dapur membawa mangkok besar berisi sup yang masih mengepul.

"Iya bu, ayo Yoona." Hanan menggandeng tangan Yoona untuk menemui ibunya.

"Ohh Yoona, ternyata kau lebih cantik aslinya.".

Ibu Hanan langsung memeluk Yoona hangat.

"Ayo duduk, ibu udah buatkan makan malam, ibu tidak tau kesukaan mu tapi cobain semua saja ya."

Yoona terkejut dengan respon ibu Hanan, ternyata dia seorang ibu yang terbuka dan bersahaja.

"Ayo duduk."

Yoona duduk mencoba sesantai mungkin.

Hanan memperkenalkan keluarga lainnya,keluarga Hanan dan Agung sangat berbeda, keluarga Agung sangat kaku, sedangkan keluarga Hanan begitu hangat dan sangat asik Yoona jadi merasa nyaman.

Hingga pulang Yoona di bekali ibu Hanan banyak makanan buat anak anak Yoona katanya.

Yoona melihat kearah Hanan dia bingung kenapa ibu tau kalau Yoona   punya dua bujang, tapi Hanan hanya mengangkat bahu sambil tersenyum penuh arti.

Bersambung.......

Mau End makin bingung dengan endingnya....

😔😔😔😔😔

Dimas & Eko.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang