22.Kecelakan Dimas

47 7 3
                                    

Dimas mau muncak jalur purwo sari setelah melakuakan pendaftaran dan isi formulir Dimas siap naik namun sebelum itu ia berdoa dulu biar semuanya baik baik saja.

Waktu mau naik ternyata ia bertemu para pendaki lain mereka dari Surabaya.

Dimas ngobrol ngobrol sedikit dia juga memberitau mereka bahwa ia juga lahir di Surabaya.

Ponsel Dimas berdering ternyata vidio call dari Eko ia buru buru menerimanya.

"Halo Eko.." kata Dimas sambil melambai lambaikan tangan Dimas memperlihatkan suasana alam Arjuno.

"Dimana lu, ngelayab mulu lu persaan."

"Cagar alam Arjuno..." Kata Dimas masih memamerkan keindahan alam.

"Katanya Lu mau ke Surabaya, yang dateng cuman barang barang lu doang."

"Hahahaha nanti gue mau muncak dulu mumpung libur."

"Sama siapa muncak nya temen temen lu, si Reka ikut."

"Sendirian.."

"Huanjirrr lu gila lu ya.."

Dimas tertawa lagi.

"Sedikit gila sih, gue pengen ngerasain sensasi solo Hiking."

"Cari mati lu'

"Cari hidup gitu ngomongnya, udah dulu ya Ko gue mau naik nih di atas udah gak ada sinyal soalnya."

"Hati hati cepet turun lu."

"Iya dadah Eko..."

Keindahan Arjuno memang tidak bisa di pungkiri lagi itulah sebabnya Dimas gak pernah bosen walau sudah beberapa kali ke Arjuno namun baru sekarang ia muncak sendirian ke Arjuno.

"Bismilah.." ucap Dimas mengawali langkah nya menaiki tangga di pos satu.

Di pos 4 hujan jadi Dimas berteduh sejenak sambil ngopi dan isi perut ia bertemu lagi sama rombongan dari Jakarta katanya mau turun mereka sebelum itu mereka photo photo dulu sebagai dokumentasi.

Setelah reda Dimas melanjutkan perjalanan targetnya sampai pos 5 sebelum malam ia akan menginap di pos 5.

"Hati hati A." Kata salah satu rombongan dari jakarta itu.

"Hati hati juga kalian." Kata Dimas sambil melambaikan tangan.

Orang bilang Arjuno itu angker mungkin iya karena banyak sekali Arca peninggalan, yang penting kita taati peraturan ingsyaalloh dedemit pun gak akan ganggu.

Kalau menurut Dimas hilangnya seorang pendaki di gunung itu bukan karena disembunyiin dedemit ya karena mereka nya aja yang kurang persiapan.

Kecelakaan di gunung terjadi karena pendaki suka ngeyel udah tau hujan badai maksa naik, udah tau lagi halangan maksa naik, gak bawa perlengkapan yang lengkap hiportemia dan kurang teliti.

Dimas memotret arca Eyang semar di ketinggian 1.850 meter diatas permukaan laut ia ingin memamerkannya pada Eko nanti.

Arjuno bukan hanya tempat orang orang pecinta alam, gunung ini juga adalah tempat pemujaan untuk agama agama lain seperti hindu, maka dari itu disini banyak sekali dupa dan sesajen kita harus hormat loh ya jangan ngerusak.

Dimas juga memotret banyak hal seperti pemandangan pohon pinus juga jalanan yang terjal berbatu.

Sampai juga di pos 5 Dimas break dulu kakinya sudah sangat lelah dia pun memasang tenda karena ingin menginap. ia ketemu lagi sama rombongan dari Surabaya.

"Baru nyampe A.? Tanya salah satu rombongan yang bernama Ahmad

"Iya mas, jalan nya nyantai aja."

Mereka mulai mengobrol lagi sambil menikmati kopi dan seputung rokok Ahmad bercerita kalau ini baru pertama kali nya ia naik gunung agak gugup katanya.

Dimas yang sudah lumayan lama sedikit memberi ilmu buat Ahmad.

Jam 9 malam Dimas pamit untuk tidur karena pagi pagi sekali ia mau Summit ke puncak karena dari pos 5 ke puncak itu masih lama sekitar 6 sampai 8 jam lagi.

Dimas siap siap untuk tidur di temani musik lembut.

Jam 2 pagi Dimas mau summit ia pun mulai berbenah, tenda dan carrier nya ia tinggal karena rencana nya Dimas mau nginep lagi di pos 5 baru pagi pagi nya turun ke pos 1.

Dimas hanya membawa perbekalan seadanya seperti roti sandwich gula merah madu dan air.

Biasa sebelum summit Dimas berdoa dulu biar selamat sampai tujuan.

Ke puncak Arjuno bukan hal yang mudah karena begitu menyiksa disana ada tanjakan penyesalan kenapa bisa di sebut seperti itu karena ada bukit dan bukit lagi sebelum sampai ke puncak ogal agil.

Dimas ngos ngosan capek juga dia namun terbayar dengan pemandangannya sangat luar biasa indah.

jam 8 pagi Dimas baru sampai puncak ia tersenyum lebar ia berdiri di atas puncak Arjuno menatap langit biru dan cahaya matahari yang indah ia menuliskan sesuatu di tangannya ia menulis "Eko ada salam dari Arjuno."

Lalu ia memotret hasil tulisannya.

Dimas menyimpan ponselnya di tas pinggangnya lagi.

ia menikmati puncak satu jamman lalu ia pun turun.

saat turun Dimas sepertinya keliru ia mengambil jalan yang salah. hal yang perlu dilakukan Dimas adalah tenang agar bisa menemukan jalan yang tepat ia mengambil GPS nya.

Benar saja ternyata Dimas ambil jalan salah ia pun mengikuti jalan di GPS mungkin karena lagi apes Dimas terperosok sebelum jatuh ia menjerit.

"Huahhhhh.."

Bukkkkk

"Auwww.." Dimas memekik.

Saat memeriksa kakinya sepertinya terkirir atau patah Dimas tidak tau.

"Ya Alloh gimana ini.?

Dimas kebingungan karena ternyata ia terjatuh cukup dalam ia harus naik ke atas tapi kakinya sakit minta ampun mau minta tolong pada siapa karena ia sendirian.

Ia mencoba bangkit tapi terlalu sulit kakinya benar benar sakit.

"Gimana nih..? Dimas berusaha buat cari solusi.


****

"Lah tendanya Dimas masih kosong Carrier nya juga masih ada." Kata Akhmad bingung karena setau dia Dimas Summit lebih dulu seharusnya ia sudah sampai sebelum rombongannya Akhmad.

"Dimas siapa mad.? Tanya teman Akhmad.

"Ini pendaki yang dari Bandung."

"Oh yang kemarin Solo Hiking." Timpal Renjana masi satu rombongan sama Akhmad.

"Iya..."

"Tunggu besok pagi aja Mad kalau sampai pagi Dimas belum turun juga kita lapor Rangger."

Akhmad setuju.

Dan sampai besok nya Dimas belum turun juga bearti Dimas dipastikan hilang, sebagai sesama pendaki Akhmad harus memberitau Rangger jika ada pendaki yang hilang.

Bersambung...!!!!!

Jujur sebenarnya aku serem banget nulis bagian ini....

Jangan lupa vote coment dan folow ya.

Jangan lupa folow acount tiktok ku juga @Nurursofyan

😱😱😱😱😱😱😱😱😱

Dimas & Eko.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang