Operasi

39 4 0
                                    

Setelah mendapatkan uang sebesar 300 juta, yang ia pinjam dari renternir. Anggia langsung bergegas menuju rumah sakit, dan segera melakukan transaksi dengan pihak rumah sakit.

Setelah selesai membayar tagihan rumah sakit. Sekarang Anggia telah berada di ruang perawatan Aurel. Dimana Aurel tengah terbaring lemah dan tak berdaya diatas ranjang, dengan matanya yang masih betah terpejam.

"Aurel sayang, besok adalah hari terakhir kamu melawan penyakitmu. Perjuangan kamu selama ini akan berakhir besok. Setelah besok, kamu tidak akan merasakan sakitnya cuci darah lagi, kamu juga tidak harus minum obat yang banyak lagi. Kakak akan lakukan apapun agar kamu bisa sembuh seperti dulu lagi. Setelah ini, kakak berharap kamu akan selalu bahagia, dengan ada tidaknya kakak disisimu nanti. Maafkan kakak Aurel, maafkan kakak jika suatu saat kakak akan pergi meninggalkanmu,"ucap Anggia dengan menangis terisak-isak.

Setelah puas mengobrol sepihak dengan Aurel. Anggia beranjak berdiri dan akan keluar untuk mencari makanan.

Anggia pun pergi ke sebuah mini market disebrang rumah sakit. Anggia membeli sebungkus mi instan untuk ia bawa ke kontrakan, setelah sampai Anggia langsung memasak mi instan itu. dan makan dengan lahapnya.

Begitu kenyang, Anggia bergegas memasukkan pakaiannya kedalam tas lusuh miliknya. Dan segera berangkat lagi kerumah sakit, Anggia akan tidur di rumah sakit malam ini, ia juga harus menyiapkan mentalnya agar operasi besok bisa berjalan dengan lancar.

Keesokan paginya Anggia telah berada di ruang operasi bersama Aurel. Dan Anggia telah siap untuk mendonorkan salah satu ginjalnya kepada Aurel.

1 minggu kemudian pasca operasi. Anggia berada di kamar rawat Aurel, Anggia tengah menyuapi Aurel makan. sekarang keadaan Aurel semakin membaik, satu minggu lagi masa pemulihan maka ia sudah diperbolehkan untuk pulang.

"Sudah kak, Aurel sudah sangat kenyang," ucap Aurel dengan mengunyah makanan yang barusan disuapi Anggia.

"Yasudah, Kamu kakak tinggal tidak apa-apa kan? Sekarang kakak mau kerja dulu. Nanti sore kakak kesini lagi, oke! Kamu istirahat dulu ya, biar cepat sembuh, terus cepat pulang deh." Ucap Anggia dengan membantu membaringkan Aurel, kemudian menyelimuti adik kesayanganya itu agar tetap hangat.

" Ucap Anggia dengan membantu membaringkan Aurel, kemudian menyelimuti adik kesayanganya itu agar tetap hangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"

Iya kak, tapi luka kakak benaran sudah tidak apa-apa? Aurel saja masa pemulihanya dua minggu, masak iya kakak cuman satu minggu," selidik Aurel.

"Tentu saja sudah sembuh, sayang. Kakak ini hanya mengeluarkan satu ginjal kakak untuk kamu. Ginjal kakak yang satunya lagikan masih sehat-sehat saja. Jadi, kakak tidak perlu lama-lama masa pemulihanya, karena memang kakak tidak sakit apa-apa. Kalau masalah lukanya sudah sembuh dihari ketiga, karena kata buk diana, imun tubuh kakak kuat. Beda sama kamu, kamu kan harus terus dipantau dokter Diana. Karena, takutnya nanti terjadi komplikasi dan juga ginjal yang baru juga perlu waktu buat beradaptasi sama tubuh kamu. Jadi kamu nggak usah punya pikiran yang aneh-aneh tentang kakak. Yang penting sekarang adalah turuti semua apa yang dikatan dokter diana, biar kamu cepat sembuh, oke." Jelas Anggia panjang kali lebar, guna meyakinkan Aurel bahwa ia Baik-baik saja.

Padahal kenyataanya, kondisi Anggia saat ini sangatlah buruk. Luka bekas operasinya sering kali terbuka. Karena tiga hari setelah operasi, Anggia langsung kembali bekerja. Tentu saja tanpa sepengetahuan Aurel.

 Tentu saja tanpa sepengetahuan Aurel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MY BOSS IS MY HUSBAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang