Pelukan hangat

33 4 0
                                    

"Aurel, kenapa kamu beli makanan sebanyak ini?" Tanya Anggia kaget melihat meja makam yang penuh dengan makanan.

"Aurel sayang, kakak nggak masalah kok Kamu beli semua makanan ini. Yang kakak khawatiran sekarang adalah bagaimana kamu bisa menghabiskan semua makanan ini. Kalau nggak habis kan mubasir sayang. Asal ada uangnya kakak nggak masalah kok kamu beli apapun yang kamu mau." Ucap Anggia menenangkan Aurel yang hampir menangis.

"Maafin Aurel, kak. Tadinya Aurel cuma mau beli sate. Tapi pas melewati bakso terus siomay dan martabak, nggak tau kenapa Aurel jadi pengen banget kak. Kita jarang bisa makan makanan seenak ini kak. Maafin Aurel ya kak. Aurel janji, besok Aurel akan cari kerja buat gantiin uang kakak. Maafin Aurel karena sudah boros." Ujar Aurel menundukkan wajahnya merasa bersalah, Aurel yang memang cengeng, kini matanya sudah berkaca-kaca.

"Kakak tenang saja. Aurel bisa habisin semua makanan ini. Kan sekarang Aurel makannya bagi dua," jawab aurel dengan sekejap mata mengubah ekspresi sedihnya menjadi berbinar bahagia sambil mengelus perut ratanya.

"Kamu yakin?" Tanya Anggia ragu.

"Aurel yakin kak. Ayo kak kita makan! Aurel sudah lapar. Habis makan baru kakak cerita ke Aurel tentang kemana saja kakak dibawa oleh pria-pria garang itu," ucap Aurel mendudukkan kakaknya di kursi.

Setelah selesai makan dan juga mandi. Kini, kakak beradik itu tengah berada di atas ranjang yang cukup lapang. Cukup untuk tubuh mereka berdua. Walaupun sedikit berjimpit. Tapi tidak masalah, malahan memberikan kenyamanan tersendiri bagi mereka berdua.

Anggia pun mulai membuat skenario cerita yang ia buat untuk mengelabuhi adiknya sendiri. Anggia mengatakan bahwa ia akan ikut bosnya pergi ke china untuk menjadi TKW sampai hutangnya lunas. Anggia terpaksa membohongi Aurel, karena Anggia tidak ingin membuat Aurel khawatir padanya.

Aurel sempat membuat drama karena tidak ingin berpisah dengan Anggia. Aurel sadar bahwa selama ini dia selalu bergantung pada Anggia, dan ia pun sadar ia tidak bisa melakukan apa-apa tanpa kakaknya Anggia.

Namun Anggia berhasil meyakinkan Aurel. Anggia akan menitipkan Aurel kepada dokter Diana, yang sudah mereka anggap seperti ibu sendiri.

Keesokan paginya, mereka berdua berangkat ke apartemen tempat tinggal dokter Diana. Sebenarnya dokter diana punya rumah sendiri. Tapi semenjak suaminya meninggal, ia pun terpaksa menjual rumahnya untuk biaya sekolah anak-anaknya.

Ditengah-tengah perjalanan Anggia membawa Aurel ke sebuah konter yang menjual berbagai jenis handphone. Dan mereka berdua membeli sebuah ponsel. Karena Anggia akan bekerja diluar negeri, jadi mereka berdua memerlukan benda pipih itu untuk saling berkomunikasi.

Karena memang selama ini mereka tidak punya benda canggih itu.

Setelah membeli 2 ponsel yang jumlah harganya dibawah 2 juta, barulah mereka berangkat menuju apartemen dokter Diana. Aurel sempat mewawancarai Anggia, tentang bagaimana cara Anggia bisa punya uang yang banyak. Dan lagi-lagi Anggia terpaksa membohongi Aurel, dengan mengatakan bahwa ia memang meminta gaji lebih awal sebagai jaminan.

Dan Aurel yang memang polos, tanpa curiga dan dengan mudahnya percaya begitu saja dengan apa yang dikatakan Anggia.

Dan tentu saja membuat Anggia merasa lega sekaligus juga khawatir dengan kepolosan Aurel. Anggia takut Aurel akan dibohongi lagi, dan menjadi korban lelaki hidung belang lagi.

MY BOSS IS MY HUSBAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang