pertama kali nya

79 4 1
                                    

"Tidak... kakak... tolong Aeri kak...Aaaaaa... "teriak Anggia langsung bangun dengan kakinya yang menjuntai tak sengaja menerjang kuat kaki presdir Aska. Presdir Aska yang kehilangan keseimbangan seketika jatuh ke atas tubuh Anggia. Untunglah presdir Aska berhasil menyanggah tubuhnya dengan kedua tanganya, sehingga tubuhnya yang perkasa tidak menghimpit tubuh mungil Anggia. Selama beberapa detik mereka saling menatap.

"Ae-ri," ucap presdir Aska menatap tajam Anggia. Mengerutkan dahinya karena heran kenapa Anggia bisa mengigau nama itu.

"Dari mana kau tau nama itu?" Tanya presdir Aska masih menatap tajam Anggia, membuat Anggia ketakutan.

"Na-nama a-apa tuan?" Tanya Anggia terbata-bata dan kebingungan, lagipula mana ada orang yang mengigau sadar akan ucapanya.

Presdir Aska langsung bangun saat mendengar sebuah suara yang terdengar nyaring, yang berasal dari perut Anggia.

Presdir Shilin mengalihkan pandanganya ke meja dihadapannya, ada banyak makanan yang belum tersentuh disana. "Cepat makan, makananmu!" Titah presdir Aska.

"Baik tuan," jawab Anggia cepat dan menundukkan wajahnya malu. Dengan cepat Anggia meraih makanan diatas meja dihadapanya. lalu memakannya dengan lahap.

"Datang keruangan sekarang," ucap presdir Aska pada ponselnya. Tak lama terdengar suara ketukkan pintu.

"Masuk," ucap presdir Shilin. Setelah itu, masuklah sekretaris adit dan berjalan menuju tuanya berada.

"Siapkan pesawat segera. Kita akan berangkat sekarang juga," perintahnya pada sekretaris Adit.

"Baik tuan," jawab sekretaris Adit mantap lalu segera keluar dari ruangan presdirnya. 15 kemudian sekretaris Adit kembali dan menyampaikan kepada tuannya bahwa pesawat sudah siap.

"Apa nona sudah siap? Kita akan berangkat ke China sekarang," Tanya sekretaris Adit pada Anggia.

"Saya sudah siap, tuan." jawab Anggia dengan cepat membersihkan bekas makannya.

Saat ini, Anggia tengah berada di dalam mobil bersama presdir Aska yang berada di sampingnya. Sedangkan sekretaris Adit berganti profesi menjadi Supir. Tak ada suara di dalam mobil, presdir aska sibuk dengan tabletnya. Entah apa yang dibacanya. Yang Anggia intip berbagai macam diagram-diagram yang tidak dia mengerti. Anggia tampak bosan karena tidak ada hal yang bisa ia lakukan. Anggia mencoba ingin membuka kaca mobil tetapi tidak bisa. Dan pada akhirnya Anggia memilih untuk diam.

Setelah menempuh kurang lebih 20 menit perjalanan. Kini, Anggia dibuat takjub dengan pemandangan yang ada dihadapanya.

"Apa yang kau tunggu, cepat naik!' Titah presdir Aska lalu melangkahkan kakinya menaiki anak tangga satu persatu, memasuki pesawat pribadinya, meninggalkan Anggia yang masih terkagum karena pertama kalinya melihat pesawat secara langsung.

Sadar dari kekagumanya Anggia bergegas menyusul presdir Aska, dan disusul sekretaris Adit mengekor dibelakang Anggia.

"Silahkan, nona," ujar sekretaris Adit memberi intruksi pada Anggia untuk duduk disamping presdir Aska.

"Wah...Ini pesawat apa hotel, the real kaya," batin Anggia kagum melihat interior pesawat mewah itu.

Tak lama kemudian pesawat pun lepas landas.

15 menit kemudian, seorang pramugari menghampiri mereka dan meletakkan berbagai macam makanan diatas meja. Tanpa sungkan Anggia langsung melahap makanan yang ada dihadapannya.

"Tuan berapa lama perjalanan untuk sampai ke China?" Tanya Anggia pada presdir Aska.

Anggia lupa bahwa presdir Aska membencinya. Tanpa menjawab pertanyaan Anggia presdir Aska bangkit dan berjalan menuju kamar yang ada di pesawat nya itu.

MY BOSS IS MY HUSBAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang