22. CORNER KICK

152 15 19
                                    

***
🌵



Setelah memastikan bahwa Mark telah menghabiskan sarapannya dan juga minum semua obat yang disiapkan Noel untuknya, barulah Vinn mengijinkan tiga bocah itu pergi ke sekolah.

Pagi ini mereka menuruti perintah Vinn untuk mengendarai satu mobil yang sama, dengan Hugo atau Theo yang menjadi sopir mereka. Hari ini akan ada kelas tambahan mengingat mereka sudah hampir di penghujung semester ganjil, bulan depan sepertinya kegiatan sekolah mereka akan lebih padat karena ada ujian semester yang menanti mereka.

"Bilang pada coachmu kalau kau masih sakit Mark, jangan memaksakan diri main dua babak pertandingan." Vinn sudah menceramahi Mark sejak tadi pagi. Jika saja Mark tidak ingat bahwa Vinn adalah abang tertua Danny, maka Mark sudah pasti akan merobek mulut Vinn sejak tadi.

"Iya bang, Mark ingat." Jawab Mark secepatnya. Mereka bertiga sudah ada di dalam mobil tapi Vinn masih terus mengomeli mereka.

"Daniel! Danny! Jangan lupa minum vitamin kalian! Kalau cuaca tidak memungkinkan lebih baik kalian berdua tidak perlu ikut menonton pertandingan."

"Iya bang." Jawab kembar D kompak.

Mobil mereka melaju dengan kecepatan sedang, meskipun kelihatannya mansion Vinn ada di tengah hutan, tapi jalan menuju perkotaan tidaklah sulit. Bahkan bisa dibilang jalanan mereka sangat lancar karna tidak perlu terjebak antrian macet.

Daniel sesekali bernyanyi riang, sementara Mark memilih menyenderkan kepalanya di bahu Danny. Walaupun dia bilang sudah tidak sakit, namun rasa malas masih sedikit menghantui.

"Nanti sore kalau hujan lagi mending kita ke studio musik aja yuk! Udah lama banget Danny nggak berkunjung ke sana. El juga jarang ikut latihan soalnya bosen kalau nggak sama Danny." Ajak Daniel manja.

Memang benar, semenjak Danny sering tidak masuk sekolah, Daniel jadi malas ikut latihan walaupun sebenarnya mereka sedang getol-getolnya latihan karena akan ikut kompetisi band antar sekolah. Padahal Mark sudah mati-matian memberinya nasehat, namun Daniel sama sekali tidak mengindahkannya.

"Kita nonton pertandingan sebentar terus lanjut ke studio." Putus Danny.

Bukan tanpa alasan Daniel memilih untuk mengajak Danny pergi ke studio alih-alih menonton pertandingan bola, itu karena Daniel dan Mark sepakat untuk tidak membuat Danny semakin sedih. Kemarin Danny sudah menceritakan sedikit tentang kesepakatan antara dirinya dan kedua abangnya.

Danny setuju kembali tinggal di mansion asalkan kedua abangnya sedikit memberikan kebebasan kembali padanya. Danny diijinkan kembali sekolah dan ikut kegiatan sekolah lagi kecuali sepak bola. Vinn beralasan bahwa hal itu demi keselamatannya. Lagi pula tim sekarang sedang ikut kompetisi, jika Danny bergabung sekarang dia takut hanya akan merusak konsentrasi tim.

Sedangkan Vinn mengijinkan Danny bepergian dengan kendaraan pribadinya asalkan dia tetap bersedia untuk diawasi meski dari kejauhan.

Dari tiga kesepakatan itu Danny sudah melanggar satu diantaranya. Kemarin dia nekat mengajak kedua sahabatnya untuk berkeliling kota padahal seharusnya dia minta ijin abangnya terlebih dahulu. Ditambah dengan sengaja menghindari pengawasan, membuat Vinn semakin geram.

"Aku hampir lupa, tolong jangan bahas soal Noah saat kita berada di mansion, jangan sampai kedua abangku curiga." Bisik Danny begitu mereka masuk ke dalam kelas. Theo dan Hugo sudah pergi, mungkin mereka mencari tempat yang aman di sekitar sekolah.

Mark dan Daniel mengangguk, tanda mengerti akan perintah Danny.

***

O - THE BEGINNING [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang