O - THE BEGINNING [Complete]

34. THE THREE IDIOTS

***

Enjoy ^^ 4287.

I'm sorry for the typos

Tempat pertama yang mereka tuju hari ini adalah sebuah cafe kecil yang sangat sederhana. Bangunan kecil yang terletak di balik bangunan cukup tinggi, namun ternyata cukup ramai pengunjung. Pilihan makanan yang mereka sajikan tidak banyak. Hanya beberapa menu yang kebetulan mereka bertiga sangat suka.

Danny pesan plain waffle dan segelas coklat hangat, sementara Daniel lebih suka lobster roll dan orange juice, lain halnya dengan Mark, dia pesan full English breakfast dan juga susu pisang, katanya sih dia kelaparan, jadilah dia harus makan sedikit lebih banyak dari pada kedua temannya.

"Udah siap?" Tanya Daniel begitu dia merasa Danny sudah berada di atas punggungnya. Setelah Danny ngotot ingin menggunakan kruk saja menuju mobil karena jalanan terlalu sempit dan terjal, kursi roda tidak akan bisa lewat. Pada akhirnya Danny harus menyerah.

"Pegangan! Tidak apa-apa kalau Danny mau pegangan leher El, nggak akan putus kok." Daniel terkekeh. Temannya itu masih saja canggung, padahal kan dulu Danny juga sering mengangkat beban tubuhnya yang berat ketika El tiba-tiba jatuh sakit di sekolah.

Danny tersenyum canggung, ini masih sangat pagi tapi Danny merasa perjalanan mereka akan cukup berat akibat ketidak mampuannya berjalan sendiri.

Hugo, Theo dan Castiel menjaga mereka dari kejauhan. Mereka berenam sudah sepakat, para bodyguard hanya diperbolehkan mendekat saat keadaan mendesak. Jika hanya membantu Danny berpindah tempat dari mobil ke cafe dan dari cafe ke mobil saja bukanlah hal besar. Tiga bodyguard itu yakin mereka bertiga bisa mengatasinya.

Tidak lama, mereka hanya menghabiskan waktu kira-kira satu jam untuk sarapan.

Tujuan selanjutnya adalah, mereka akan pergi ke sebuah taman, bukan taman yang dikunjungi banyak orang, taman itu terlihat lebih sepi meskipun di akhir pekan seperti ini.

Mark ada di belakang kemudi, sengaja Daniel diberi tugas menjaga Danny, karena keluarga mereka tidak cukup percaya Daniel akan mengemudikan mobil dengan hati-hati.

"Aaaaaaaa.....!!!!" Teriak Daniel dari atas sebuah wahana bermain anak. "Aaaaaaa......!!!" Teriak Daniel sekali lagi.

Mark dan Danny hanya terkekeh. Selalu ada saja kelakuan absurd Daniel yang tidak mereka mengerti.

"Turun El, bahaya! Kayunya sudah lapuk, kamu bisa merusak bangunan itu!" Teriak Mark dari bawah.

Beberapa orang pengunjung mulai memandang heran dua bocah kicik itu. Bocah dengan tubuh sedikit kurus nan tinggi itu menyengir kuda, senang sekali rasanya bisa merasakan sapaan sinar matahari di sekujur tubuhnya.

Daniel turun menggunakan perosotan, celana jeans yang dia pakai berdecit, sepertinya wahana bermain ini sudah tidak pernah digunakan lagi.

"Padahal dulu kita seneng banget main itu setiap hari, tapi kenapa sekarang jadi semakin sepi?" Daniel baru saja menarik kursi roda Danny, sudah saatnya berteduh setelah 15 menit berjemur di bawah sinar matahari.

Mark hanya geleng-geleng kepala, memang temannya yang satu itu tidak tau malu. Sudah ditunggu sejak tadi, eh malah ditinggal begitu saja.

"Taman ini tidak berubah sejak dulu, tidak ada tambahan wahana bermain, dan bahkan tumbuhan-tumbuhan di sini juga banyak yang tidak terawat." Jawab Danny setelah memutar kepalanya, memeriksa taman bermain favoritnya sejak sekolah menengah pertama.