24. WHO ARE YOU?

110 14 13
                                    

***
🌵


Vinn menutup dokumen terakhir yang harus dia tanda tangani malam ini. Sudah yang kesekian kalinya dia menguap, dua cangkir kopi yang dia minum tampaknya tidak mampu membuatnya terjaga sedikit lebih lama.

"Kamu tidak pulang malam ini Vinn? Siapa yang menemani Danny?" Nick menarik kursi yang ada di hadapan meja Vinn, kemudian tangan panjangnya dengan cekatan segera merapikan dokumen-dokumen penting yang berserakan.

"Danny menginap di rumah om Oliver. Noel juga tidak pulang, ada jadwal operasi dadakan."

"Bagaimana perkembangan kasusnya? Sudah punya cukup bukti buat jatuhin mentri sok suci itu?" tanya Nick setelah selesai menyimpan dokumen-dokumen itu di dalam lemari.

"System pertahanan mereka ternyata cukup rapat. Orang suruhanku berhasil menemukan kejanggalan aliran dana pajak yang harusnya di setor pada Negara justru pergi ke tempat lain. Menurutku masalah ini terlalu rumit, ada banyak orang besar yang terlibat. Sedikit beresiko jika aku memaksakan diri menjelajah lebih dalam."

Nick manggut-manggut setuju. Sebenarnya Vinn sudah bertekat untuk tidak ikut campur dengan masalah-masalah seperti ini lagi. Setelah dia mulai fokus untuk bangkit dan berubah haluan hidup di jalan yang benar, Vinn perlahan-lahan melepas atribut bajingan di dalam dirinya.

Bisa Vinn jamin semua perusahaan yang dia punya ini legal, taat pajak dan dia bangun dengan dana 100% bersih. Dia berjanji untuk tidak terlibat dengan segala tidakan dan bisnis menyimpang yang dulu pernah dia geluti. Demi dirinya sendiri, demi kedua adiknya, dan juga demi semua karyawan yang ada di bawah kuasanya, dia harus memberi mereka uang yang bersih agar apa yang dia lakukan menjadi berkah.

Sebagai sahabat Vinn yang sudah mengenal Vinn sejak lama, Nick sangat tau seberapa keras perjuangan Vinn hingga berada di titik ini. Tidak hanya sehari dua hari, rasa sakit, kecewa, dan juga penyesalan menghantuinya setiap hari. Nick tau, Vinn tidak akan kembali berulah, bertingkah bodoh hanya sekedar untuk balas dendam.

"Sebenarnya aku tidak ingin melakukan ini, kau tau kan Danny pasti marah kalau sampai dia tau aku menyelidiki ayah dari bocah yang telah membuatnya berkali-kali terluka?" Nick mengangguk ragu. "Danny selalu berfikir bahwa apa yang telah Dylan lakukan bukanlah perkara besar, dia tidak akan mau balas dendam."

"Lalu, kenapa juga kau harus repot-repot melakukan itu jika kau sudah tau adikmu tidak akan mau melakukan itu?"

"Jujur saja, awalnya memang aku sangat marah begitu melihat keadaan Danny yang terluka cukup parah. Ditambah lagi kedaan anak tunggal keluarga Oxley yang juga tidak baik-baik saja. Kau bayangkan saja mana mungkin mereka tinggal diam? Aku masih sulit mengendalikan emosiku, kau tau itu! Jadi yah, sepertinya memang aku sedikit salah langkah."

Dari sini Nick menyimpulkan bahwa kemarahan Vinn tidak sepenuhnya disengaja. Ada dorongan amarah dari keluarga Oxley juga yang membuatnya bertindak jauh seperti ini.

"Tidak sulit bagiku untuk mencari tau siapa dalang di balik tersesatnya tiga bocah itu di dalam hutan." Nick tau itu, Vinn punya banyak anak buah yang sangat bisa dia andalkan. "Dylan sangat licik, dia hanya bocah berumur 17 tahun tapi dia berhasil merencanakan penjebakan dengan sangat rapi." Vinn menarik nafas dalam-dalam.

Dia ceritakan dengan lancar bahwa anak mentri itulah orang yang mengatur acara camping tahunan yang wajib diikuti oleh semua siswa seangkatannya. Dia pilih hutan yang belum pernah sama sekali dijadikan lokasi perkemahan. Posisi tenda di dirikan di area cukup dalam, apalagi lokasi penjelajahan tidak masuk akal yang diadakan malam hari. Tanpa sepengetahuan Danny dan kedua sahabatnya, Dylan dan teman-temannya mengganti arah tanda panah khusus ketika tim Danny lewat.

O - THE BEGINNING [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang