SEPULUH

74 17 0
                                    

Sekarang Andika dan Alana sedang menuju kampung halaman Alana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang Andika dan Alana sedang menuju kampung halaman Alana.

Setelah makan malam kemaren Alana semakin tidak enak kepada Andika, karena Andika harus membayar makan malam mereka semua, bagi Andika uang 5 juta masih kecil, tapi tidak dengan Alana.

"Kamu kenapa Na?" tanya Andika melihat kegelisahan Alana yang berada didalam mobil.

"Gapapa kok Kak," balas Alana dengan tersenyum.

Andika melirik Alana, "yakin?"

Alana tersenyum ia sangat tidak bisa menyimpan sesuatu sendirian, "soal kemaren kak."

Andika binggung ia tidak mengerti apapun, "kenapa emangya?..."

"Uang 5 juta itu, gak usah dipikirin Na," lanjut Andika

"Gak enak Kak," balas Alana.

"Kamu gak enak mulu kapan enaknya?"

Alana menjadi tidak mood, "banyak nanya," kesalnya.

"Iya aku minta maaf maafin ya," pinta Andika.

Alana hanya berdehem.

"Kamu tidur aja dulu, kan masih jauh," suruh Andika, karena kampung halaman Alana ada di Bogor.

***

"Na, bangun dulu rumah ibu kamu yang mana?" Andika berusaha membangunkan Alana walaupun ia tidak tega.

Alana tidak bergeming. Andika menggoyang kan lengan Alana, "Na, bangun bentar, ini kita dimana?"

Eughh

"Apaan kak," Alana belum sepenuhnya tersadar dari alam mimpi.

"Maaf ganggu kamu tidur, rumah ibu kamu yang mana?"

Alana memperbaiki duduk nya , mengedarkan pandangannya, "kenapa nyampe sini sih, rumah Amah di kampung sebelah bukan kampung sini," omel Alana.

Andika memutar balik mobil nya, "ya namanya juga gak tau Na..."

"Jangan ngambek dong," rayu Andika.

•••

"Assalamu'alaikum," ucap Alana dan Andika yang telah sampai dirumah kedua orang tua Alana.

"Wa'alaikumussalam."

"Lho pulang gak ngabarin Amah, kan Amah bisa masak yang enak.Itu siapa Al," omel Amah Yuli, Alana memanggil kedua orang tuanya dengan panggilan Amah dan Abah.

Alana mencium punggung tangan Amah Yuli yang diikuti oleh Andika.

"Suruh masuk dulu Mah,..."

"Yuk masuk kak," ajak Alana menyuruh Andika masuk kerumah Alana.

Andika melihat rumah Alana yang sederhana hanya ada 3 buah kamar tidur sangat jauh berbeda dengan rumahnya yang yang 5 kali lebih besar dari pada rumah Alana, didepan rumah Alana ada pohon mangga dan bunga yang sedang mekar, di samping nya ada kebun teh, sungguh suasana yang nyaman.

ANDIKA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang