LIMA BELAS

60 13 5
                                    


Hi! Guys...

How are you?

Happy Reading📖



Jangan lupa vote, komen dan share cerita ini yg😘

•••

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,"

Setelah mengucapkan salam terakhir Alana bergegas melepas mukenah nya, ia berniat untuk tidur kembali, "dzikir trus doa dulu. Bukan tidur," suruh Andika.

"Udah nitip aja do'anya," balasnya seraya membuka mukenah.

Andika berdiri dari sejadah dan menghampiri Alana, "gak ada tapi-tapian. Ini demi kebaikan kamu, Na. Jangan ngeyel," perintah Andika dengan tegas.

"Kamu itu tanggung jawab saya sekarang, Alana! Tolong kamu patuhi apa yang saya bilang."

Alana langsung kicep mendengar Andika memanggilnya dengan kata saya bukan aku lagi. Alana memakai kembali mukenah nya dan duduk di belakang Andika.

Alana mulai mengikuti Andika yang sedang membaca dzikir.

Setelah selesai berdzikir ia berdoa didalam hati, "ya Allah kenapa dapat suami modelan kek Andika. Padahal baru aja di unboxing, udah marah-marah gak jelas."

Andika mengulurkan tangan nya ke Alana, dan disambut oleh Alana.

"Dongkol aja terus ama suami, gak baik," ucap Andika yang masih duduk di sejadah nya.

"Siapa sih yang nge-dongkol?" gerutu Alana.

"Itu pentingnya untuk introspeksi diri, Alana. Tadi siapa sih yang berdo'a malah dongkol dapat suami modelan kayak saya."

Alana terdiam, "saya ini ngajarin kamu untuk kebaikan, Ana."

"Owh, jadi aku ini gak baik gitu, aku ini suka dongkol, trus kamu nyesel nikah ama aku," sergah Alana yang salah mengambil kesimpulan.

"Yang ngajak nikah siapa ya?Sekarang yang nyesel siapa?"

"Udah," Andika yang awalnya hanya mendengarkan kini membuka suaranya. "Bagus gitu?"

Andika menggenggam tangan Alana, tapi ditepis oleh nya.

"Saya gak pernah nyesel nikah sama kamu, Na. Saya menikahi kamu itu karena Allah, InsyaAllah saya akan membimbing kamu ke jalan yang benar. I love you."

Alana mendongakkan kepalanya dan menatap Andika, ia berhamburan kepelukan Andika, "huaa.. Maaf. Al udah marah sama Kakak."

Andika mengusap air mata Alana, "udah jangan nangis. Lain kali gak boleh gitu. Cantiknya ntar hilang lho."

"Kamu jangan ngomong nya gak boleh pake kata saya-aku."

"InsyaAllah. Tapi kamu jangan manggil nya kakak abis tu kamu."

"Yaudah aku manggil...," pikir Alana dengan mengetuk kepala nya. Ini sangat lucu dimata Andika. "Nama kakak Andika Syaputra, hmm gimana kalo Puput aja." Sepertinya Alana sedang mengerjai Andika.

Andika tampak berpikir, apakah Alana akan memanggilnya dengan panggilan Puput. Tapi Puput itu nama untuk perempuan. "Boleh. Tapi kalau bisa ditambah sayang, gimana?"

Alana tersenyum, dia pikir Andika tidak mau dipanggil Puput. "Yaudah Puput sayang."

"Masih kurang Ana sayang."

ANDIKA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang