DUA PULUH LIMA

40 9 4
                                    

Hi guys 👋👋👋

Gimana hatinya? Lancar?

Keep smiling all 😁☺

Happy Reading📖📖




***

"Jangan buat aku kecewa ya, Na," ujar Andika seraya memegang kedua tangan Alana.

Alana mengangguk, ia akan menjauhi Naufal. Alana tidak ingin suami nya kecewa. "Iya, Puput Zayang." Alana mencium punggung tangan Andika. "Aku masuk dulu ya. Nanti kena omel lagi kalau telat."

"Iya Ana Zayang." Andika tersenyum lalu mencium kening Alana amat lama.

Alana mencium kedua pipi Andika. "Dadah Puput, aku pergi dulu. Muach..." Alana keluar dari mobil Andika.

"Assalamu'alaikum," ucap Andika.

"Wa'alaikumussalam."

Setelah mobil Andika menghilang dari penglihatan nya, Alana berjalan masuk ke dalam rumah sakit. Sekarang jadwal dirinya dinas malam.

Hufff. Alana menghembuskan napasnya kasar. Ia sudah beberapa kali berbohong kepada Andika. Kali ini ia akan mengacuhkan Naufal, supaya Andika tidak kecewa.

Alana berjalan melewati koridor rumah sakit. Saat berjalan ia pandangan nya terarah kepada kantin. Dengan langkah gontai, Alana berjalan ke kantin. Rasanya ia ingin membeli kopi.

Setelah memesan kopi, Alana menunggu, melihat sekeliling kantin yang tidak terlalu ramai. Pandangan nya terfokus pada dua orang laki-laki yang sedang berbicara dengan serius. Alana tau laki-laki tersebut adalah Naufal, dan... Farhan.

Pesanan kopi Alana telah siap, ia kemudian mengambil dan membayar nya. Pikiran nya sangat kepo dengan apa yang dibicarakan oleh Naufal dan Farhan.

Alana bersembunyi dibalik tembok. Tepat di belakang Naufal dan Farhan.

"Gue masih cinta ama Alana, Han."

"Lo gila! Fany, sepupu gue ampe rela murtad agar bisa hidup dengan Lo!" Farhan geram, hati sepupunya di permainan kan oleh cowok brengsek kayak Naufal.

"Lo udah punya Viola dan Fany. Alana juga udah punya Andika. Dan lo masih berniat buat ambil Alana?!" Terlihat jelas urat leher Farhan menonjol dan muka nya merah menandakan ia benar-benar sedang marah.

"Kalau lo masih cinta ama Alana, ngapain lo nikahin Fany, Bangsat!"

"Gue nikahin Fany cuma pelampiasan!"

Bugh

Farhan meninju pipi Naufal.

Alana yang mendengar tinjuan tersebut langsung keluar dari persembunyian Pergupingan nya.

Alana melerai Farhan yang hendak ingin meninju Naufal lagi, namun dengan cepat Alana menghentikan Farhan.

"Udah, Han. Ingat ini kantin, dirumah sakit lagi. Liat lo berdua jadi bahan tontonan pasien, dokter, dan perawat."

Dengan napas yang memburuh, Farhan pergi dari hadapan Naufal dan Alana.

Alana ingat misinya untuk mengacuhkan Naufal. Kemudian ia berlari meninggalkan Naufal dan mengejar Farhan, tidak lupa dengan kopi yang ia beli tadi.

ANDIKA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang