TUJUH BELAS

44 12 6
                                    

Hi guys👋👋

Gimana harinya?

Happy Reading📖📖



****

"Naufal?"

Firasat Andika tentang teman SMA Alana pasti orangnya adalah Naufal.

Tanpa pikir panjang Andika berjalan memasuki rumah dengan membawa tote bag belanjaan Alana.

Setelah sampai didalam kamar Andika meletakkan tote bag belanjaan Alana di atas kasur.

Andika mengedarkan pandangan nya ke setiap sudut kamar untuk mencari Alana.

"Mput udah shalat?" Alana baru saja keluar dari kamar mandi, dan ia juga sudah ber wudhu'.

"Udah tadi di kantor. Kamu nggak papa kan shalat sendirian?" Tanya Andika.

Alana yang sedang memakai mukenah, tertawa mendengar ucapan Andika, "kenapa nanya gitu? Dikira aku ngambek karena nggak ditungguin shalat? Lagian kalo udah adzan wajib shalat nggak boleh ditunda."

Andika menggaruk tekuk nya yang tidak gatal, "shalat gih. Nanti waktunya habis."

Alana memulai shalat nya, sementara Andika membuka tote bag belanjaan Alana.

Terdapat 4 buah tote bag belanjaan. Andika membuka tote bag pertama yang isinya adalah baju dengan bahan crinkle berwarna army. Selanjutnya Andika membuka tote bag kedua yang isinya adalah celana kulot.

"Astaghfirullah." Andika terkejut dan mengusap dadanya saat melihat isi dari tote bag ketiga dan ke empat.

"Ini baju belum siap udah dijual," ucap Andika melihat belanjaan Alana yang 99% baju tak layak pakai.

"Ka--ak...." Alana yang selesai shalat, hendak menyuruh Andika mandi, terkejut melihat Andika telah membuka barang belanjaan nya.

Alana merebut semua baju yang tak layak pakai tersebut, kata Andika sih.

"Kakak belum mandi, kan? Sekarang mandi duluan," suruh Alana. "Ehmm...Bau!" Alana seraya mengendus-endus mencium bau Andika.

Andika tersenyum merekah, saat Alana mengendus-endus di ketiak nya, ia merangkul Alana. "Karena kamu beli baju yang kek gitu, kamu wajib pake nanti malam. Titik nggak pake koma," Andika menidurkan Alana diatas kasur.

"Bukan aku yang pengen beli itu," rengek Alana agar Andika tidak menyuruhnya untuk memakai baju tak layak pakai tersebut.

Andika membelai lembut pipi Alana, "aku nggak menerima penolakan."

Cup

Cup

Cup

Tiga kecupan mendarat sempurna di kedua pipi Alana dan keningnya.

Alana berdecak sebal dan mengerucut kan bibirnya, "ish... Kamu bau, pake cium aku segala."

ANDIKA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang