Part 1

78 3 0
                                    

Mengejar Mimpi

Part 1

Oleh : CHM.(11012023)

"Kamu malingnya,kan? Ngaku saja, karena barang ini ada di dalam tasmu!" Gertak Ilham penuh kemarahan.

Beberapa murid yang lain mendorong tersangka yang dituduh mencuri ponsel milik Ilham dan segera dibawa ke ruang BK.

"Ham, sumpah demi Allah, saya tidak mengambil ponselmu." Jawab Surya seorang murid SMP dengan raut sedih.
Tak habis pikir olehnya, jika pagi itu setelah olahraga dia yang akan mengambil botol minum di dalam tasnya terheran melihat Ilham duduk manis sambil memainkan ponselnya di kelas. Sementara seharusnya semua anak ikut jam pelajaran olah raga.
Surya menoleh ke arah Ilham. Dalam hati dia berfikir, kenapa Ilham masih nekat membawa ponsel, bahkan dimainkan di dalam kelas disaat yang lain pelajaran?

"Ngapa liat-liat? Mau lapor ke guru ya, kalau aku bawa hp? Awas ya? Kusobek mulutmu yang tukang ngadu itu." Gertaknya sambil melotot.

Surya diam saja ngeloyor pergi tanpa menjawab apapun sambil memegang botol minumnya.
Percuma melawan Ilham.
Temannya ini anak orang kaya dan menurut kabar adalah anak dari seorang yang memiliki saham di sekolah ini, yang empunya sekolah, ibaratnya.

Surya segera duduk di taman sambil minum air putih dalam botol yang sengaja dibawa dari rumah.
Tak ingin berkumpul dengan temannya yang tengah asyik melepas dahaga selepas olah raga dengan minum minuman berwarna merah di kantin sekolahnya. Walau dia sangat ingin jajan minuman itu, tapi dia cukup bisa menepis.
Ya, uangnya sayang kalau hanya untuk membeli minuman itu.

"Mana pencuri mau ngaku?" Suara kencang Ilham di dekat telinga Surya menyadarkan ingatannya pada peristiwa tadi pagi setelah olah raga.
Mereka telah sampai di depan pintu ruang bimbingan konseling.

"Waduh, ada apa ini riuh sekali. Ayo yang tidak berkepentingan silahkan kembali ke kelas." Suara tegas bu Rini menggema membubarkan kerumunan anak di depan ruangannya.

"Ada apa ini Surya?" Bu Rini menyapa pelan Surya. Siswa yang diketahui dulu sering bermasalah dengan kehadiran, jadi sangat dikenal olehnya.

"Dia kedapatan nyuri ponsel Ilham bu!" Seru Adam.

"Ha? Bener begitu Surya?" tanyanya kaget sambil memandang wajah siswa yang tampak pucat itu.
Surya menggelengkan kepala tanpa menjawab sapa bu guru BK nya itu.

"Ilham, Surya, Adam, kalian tinggal di sini, yang lain kembali ke kelas."

"Saya di sini juga bu, saya saksinya yang menemukan ponsel Ilham di tasnya Surya." Sahut Rudi tanpa diminta.

Siswa yang lain bubar dan segera kembali ke kelasnya. Karena sebentar lagi bel panjang akan berbunyi, tanda berakhirnya pelajaran.
Bu Rini memulai membuka tabir hilangnya ponsel.

"Jadi bagaimana ceritanya tiba-tiba kamu menuduh Surya mengambil ponselmu, Ilham?"

"Kebetulan kami jam terakhir kosong bu, saya berniat mencari ponsel, tetapi ternyata tidak ada. Nah saya lapor ke Rudi sebagai ketua kelas, lalu semua tas digeledah, ketemulah ponsel saya di dalam tas Surya." Cerita Ilham.

"Benar kamu menemukan di tas Surya, Rudi?"

"Betul, bu."

Bu Rini menatap tajam pada Surya. Anak itu menunduk sedih. Kenapa ponsel itu bisa ada di tas ku? Batin Surya bingung tak habis pikir.

"Surya, kenapa ponselnya ada di tasmu? Kamu mengambil ponsel Ilham?" Pelan bu Rini bertanya. Ada keraguan dihatinya jika anak ini benar mengambil ponsel temennya.

"Saya tidak mengambil bu, berani sumpah. Saya juga heran kenapa ponsel itu bisa ada di tas." Jawabnya penuh kesungguhan, sorot matanya seolah memohon pertolongan.

Mengejar MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang