Part 26

7 0 0
                                    

Mengejar Mimpi

Part 26
Oleh : CHM

Surya mengangkat ponselnya yang berdering.

"Halo, pak, bagaimana kabar bapak. Sudah sembuh, pak?" Surya senang bapaknya menelpon.

"Alhamdulilah, Sur, bapak sudah masuk kerja, sudah sehat. Hanya masih harus kontrol sebulan sekali."

"Ya, ikuti saran dokter saja, pak.
Oh ya, Surya mohon doanya, minggu depan mau ujian, pak."

"Bapak mendoakan semoga lancar lulus dengan nilai bagus, sehingga dapat sekolah yang kamu inginkan.".

"Terima kasih pak."

"Oh ya Sur, coba kamu buka rekening tabungan, bapak biar mengirim untuk biaya sekolahmu."

"Surya sudah punya kok, pak, tapi ibu sudah bisa membiayai Surya, pak." Surya bingung mau jawab bagaimana.

"Sudahlah Sur, maafkan bapak. Ijinkan bapak bertanggung jawab padamu dan adikmu untuk biaya sekolah." Surya mematung mendengar suara ayahnya.

"Sur, katanya sudah punya rekening. Kirim ke bapak ya."

"Apakah uang bapak cukup, kan untuk bayar kontrakan juga?" Spontan Surya menjawab.

Pak Broto tertawa mendengar tolakan anak sulungnya.

"Kamu tak usah menghawatirkan bapakmu, kontrakanku memang kecil dan sederhana, tapi itu mauku. Bapak kan hidup sendiri, untuk apa hidup mewah?" Suara pak Broto terdengar begitu memelas ditelinga Surya.

Apakah dia menyinggung hati bapaknya? Batin Surya sedih.

"Ya pak, Surya akan kirim." Akhirnya hanya itu jawaban yang pantas menurut pemikiran Surya yang masih bocah.

"Terima kasih Sur, bapak tunggu."suaranya terdengar gembira.

"Terima kasih, pak. Sehat terus, ya," Surya bersyukur sudah bisa menjalin kasih kembali dengan bapaknya walau tak harus berkumpul jadi satu rumah.

Surya sudah merasa hatinya berkumpul dengan keluarganya lagi. Dan itu bagain dari mimpinya. Mimpi yang harus dikejar. Mimpi bisa bersatu kembali dengan keluarganya seperti dulu.

****

"Rizal hidup sendiri sejak istri sirinya minta cerai. Tepatnya dirinya yang menalak perempuan ular yang telah memperdayanya, menghancurkan hidupnya.

Penyesalan selalu datang di belakang setelah dirinya hancur. Anak istri menolak untuk kembali, pekerjaannya dipindah ke tempat yang jauh.

Namun hidup harus jalan terus, tak perlu diratapi. Yang penting adalah usaha agar anaknya bisa kembali lagi, minimal bisa didekati lagi.

Sudah dua bulan dia hidup dalam sepi. Terasa hampa tanpa anak istri.
Tiba-tiba pagar rumah yang biasanya sepi tak pernah ada suara, kini berderit.
Bibi pengasuh Riko muncul di pintu.

"Den, saya pulang."

"Kemana saja kamu selama ini menghilang, bi?"

"Saya dibawa ke Surabaya, Den, sama neng Lina untuk ngasuh Riko. Saya waktu itu gak mau, tapi diseret saja tanpa bawa apapun."

"Di Surabaya tinggal dengan siapa dia?"

"Gak tau, seperti mess gitu, awalnya, katanya tempat kerjanya.Terus pindah ke rumah kontrakan."

Bibi bercerita selama dirinya ikut di Surabaya.

"Ya sudah, bi. Istirahat dulu. Sebelumnya tolong buatkan saya kopi."

"Ya, den."

Rizal nampak melamun sambil menunggu kopi.
Dia berencana menemui Retno anak keduanya yang sekarang masih SD.
Dulu pernah gagal mengajak Doni keluar rumah.
Siapa tau dengan bisa mendekati anak-anaknya,tujuan untuk bisa kembali berhasil. Walau tak yakin mantan istrinya itu bisa memaafkan kesalahannya.

Mengejar MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang