Part 18

2 0 0
                                    

Mengejar Mimpi

Part 18
Oleh : CHM

Hari ini libur pertama dihari senin. Setelah sarapan Surya pamit pada ibunya akan jalan-jalan dengan temannya. Bagas dan Rusdi sudah menunggu.
Mereka bertiga pamit kemudian jalan ke depan menunggu angkot.
Mereka naik angkot menuju terminal.

Di terminal sudah tampak beberapa temannya yang akan pergi bersama naik bus ke Bandung.
Mereka adalah Surya, Bagas, Rusdi, Suci, Tari dan Charisa.
Mereka berenam mengisi liburan dengan jalan-jalan sekalian mencari alamat agar Surya bertemu bapaknya.

Perjalanan dari terminal Baranangsiang Bogor menuju Leuwi panjang Bandung sekitar dua setengah jam.

Sepanjang jalan mereka bercanda. Sengaja memilih tempat duduk berdekatan. Cemilan dan minuman sudah siap menemani.

Tak terasa mereka sudah sampai terminal Leuwi panjang. Setelah turun dari bis, mereka melanjutkan perjalanan menuju Soreang kabupaten Bandung dengan mengendarai angkutan kota.
Tujuan mereka kantor BRI Soreang.

Surya sudah berdebar bakal ketemu bapaknya.
Setelah sampai Soreang mereka berjalan tak jauh menuju kantor BRI.

Surya dan Bagas perwakilan yang masuk menemui satpam lalu diarahkan menemui seseorang di ruangan dalam. Sementara teman-teman yang lain menunggu di luar.

Setelah nunggu beberapa waktu Surya dan Bagas keluar menemui teman-temannya.

"Bagaimana Sur?" Tanya Suci yang penasaran.

"Ayahku sudah pindah tugas ke Purwakarta belum lama, tapi aku diberi nomor ponselnya."

"Sama dengan nomor yang dulu?" Tari ikut nimbrung.

"Bukan, beda lagi. Semoga yang ini adalah nomor yang benar." jawab Surya antusias.

"Ya sudah, dicoba ditelepon saja dulu, yok di sana," Bagas mengajak mereka duduk ditempat yang teduh.

Teman-temannya diam mengelilingi Surya yang sedang bertelepon.

"Hallo, selamat siang. Benar ini nomor bapak Broto Atmaji?"

"Ya, betul saya sendiri. Ada yang bisa dibantu?"
Ces, hati Surya mendengar suara itu.

"Pak, ini Surya anak bapak," Tak sadar Surya terisak antara sedih dan gembira.

"Oh, Surya, ada apa? bagaimana kabarmu? Bapak senang dengar suaramu," Suara diujung terdengar kaget, juga parau.

"Surya di Bandung pak, mencari bapak, ternyata sudah pindah."

"Astagfirullah, Surya. Kamu sama siapa ke Bandung? Bagaimana ibu dan adikmu Lintang?"

"Alhamdulilah, sehat pak. Surya dengan teman-teman ke Soreang. Mumpung sudah libur sekolah."

"Ini nomor kamu sendiri, Sur? Ponsel kamu?"

"Ya, pak, Surya dapat hadiah juara satu jambore nasional kemarin."

"Baik, Bapak simpan ya, biar bisa nelpon kamu lagi."

"Terima kasih pak, rencananya ingin bertemu bapak di Soreang, ternyata sudah pindah."

"Oh, maafkan bapak, Sur. Nanti kapan-kapan bapak yang datang ke Bogor saja."

"Betul ya, pak. Sekarang Surya sudah puas bisa dengar suara bapak."

"Ya, bapak juga senang. Jadilah anak yang baik bisa menjaga ibu dan adikmu."

"Insya Allah pak, terima kasih."
Ponsel ditutup. Surya menangis bahagia dalam pelukan Bagas  dikelilingi teman-temannya.
Syukur alhamdulilah, tidak bisa bertemu ayahnya namun sudah nyambung dengan ponselnya.

Mengejar MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang