Mengejar Mimpi
Part 36
Oleh : CHMGedung perhelatan nampak glamor dihias. Sepasang pengantin tersenyum bahagia menyambut tamu undangan. Dengan pakaian resmi kepolisian Bagas terlihat gagah dan tampan bersanding dengan Nabila yang berdandan cantik berhijab merah marun.
Upacara akad nikah secara sipil sudah dilaksanakan tadi pagi. Sedang malam ini adalah resepsi pernikahan mereka yang digelar secara akbar.Ayah Bagas yang seorang dosen karena pindah tugas harus memboyong keluarganya pindah ke Jogja.
Sementara Bagas yang awalnya bertugas di Semarang, dipindah tugaskan ke Bantul Jogja, sehingga kini Bagas kembali pulang ke rumah orang tuanya.
"Selamat ya, Bagas dan Nabila, semoga kalian bahagia." Lusi jauh-jauh datang dari Surabaya demi undangan ini. Dia datang bersama Chandra yang memang merupakan pasangan kekasih yang diam-diam akan meresmikan perkawinannya juga.
"Ayo, segera nyusul kalian." Bagas memeluk Chandra.
"Aku lihat dulu kesuksesanmu, baru aku nyusul." Ujarnya sambil tertawa.
"Apaan sih... , awas ya.. "Nabila mencubit Lusi setelah mendengar bisikan Lusi di telinganya. Entah apa yang dibisikkan.
"Hallo, Bagas, Nabila, selamat ya... " Suci datang bersama Heru kakak kelas dua tahun di atas mereka. Heru dan Suci sudah menikah beberapa waktu yang lalu.
"Terima kasih Suci, bang Heru. Sudah jauh-jauh dari Jakarta, ayo kita nanti kumpul khusus ya," Ajak Bagas dengan gembira bisa bertemu teman lamanya.
Tamu undangan berdatangan seiring lagu " Cinta Putih " Yang mengalun lembut.
'Bayu pun semilir, puspa pun mewangi karna dikau
Bulan senyum ayu, surya keemasan karna dikau.
Samudra menggelegar gelombang berkejar karna dikau
Simphoni yang terindah terciptalah sudah karna dikau...Tuhan bimbinglah kami hidup berdua hingga akhir nanti
Luhur ciptaan Mu Tuhan, kekal cinta putih, murni.'Lagu lembut mengalun syahdu. Beberapa pasang mata yang memaknai lagu ini, cukup dibuat merinding. Betapa dahyat anugrah Tuhan yang disebut cinta.
Nampak Surya datang bersama Mentari. Pasangan dokter ini nampak pakai baju yang serasi sarimbit kembar. Bak model ibukota kedatangan mereka mengundang decak kagum. Cantik dan ganteng.
"Hallo cantik, selamat ya, Bil, semoga samawa." Melati memeluk Nabila lalu menyalami Bagas.
"Akhirnya, datang juga bahagya itu. Selamat ya Gas. Ingat janji setiamu." Surya membisikkan pada Bagas dengan pelukan hangat.
"Aku berharap kamu segera menyusul, pak dokter. Jadilah pemenang pertarungan. Aku yakin kekuatan cinta mengalahkan semua." Pesan Bagas gantian pada Surya.
"Doamu yang kupinta, semoga tercapai mimpiku."
"Banyak amat mimpimu, Sur." Canda Bagas pada Surya. Lalu mereka tertawa berdua. Ya hanya mereka yang tau arti kata itu.
Berdua melangkah meninggalkan pelaminan menuju kearah tempat duduk teman-temannya.
"Tari, aku kangen," Teriakan Suci disusul Lusi. Mereka bersama duduk tak jauh dari pelaminan, tepatnya ada di samping kiri. Satu rombongan dengan tempat duduk besan.
Tak lama muncul Charisa bersama Rusdi.
"Selamat ya Bil, kamu cantik sekali." Charisa memeluk Nabila. Gak menyangka kini Nabil yang ada di sebelah Bagas. Lelaki yang diam- diam dipujanya. Charisa tersenyum walau dadanya teriris, perih.
Cinta gak mungkin salah. Yang salah adalah waktu yang tak tepat untuk bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Mimpi
Teen FictionPerjuangan anak seorang single parent yang ingin meraih mimpinya. Apakah ia berhasil? Kerikil tajam selalu menghadang. Namun kerja kerasnya, tekun, dan menjunjung tinggi kasih pada bundanya selalu mengiring langkahnya. Mengisahkan sosok Surya bese...