Aku sangat mengenalmu
Aku juga cintaimu
Tapi kau tak pernah ada pengertian
Ku senang ku sedih
Tapi kau tak mau tahuAku sangat mengenalmu
Dulu kau tak begitu
Kau bintang dihatiku
Jadilah yang ku mau
Ku senang ku sedih
Kau ada dengankuPov Hinata
Seperti biasa, setelah mata kuliah usai aku bersiap untuk pergi ke kantin. Sama seperti mahasiswa lainnya, hanya saja aku pergi jika ada dia. Dia? Tentu saja itu kekasihku.
Aku tidak menyangka, perasaan sedari kecil yang aku pendam secara dalam akhirnya bisa terbalaskan. Meski awalnya aku ragu saat mengungkapkan perasaanku, aku tidak pernah berharap dia membalas perasaanku secepat itu. Tidak masalah juga jika dia tak membalasnya sama sekali. Tapi saat itu, dengan senyuman khas yang selalu aku rindukan dia berucap "Baiklah, Hinata terimakasih telah mencintaiku. Sekarang kita resmi jadi sepasang kekasih, kan?" Aku senang bukan main saat itu.
Andai saja jika aku tak mengikuti saran Sakura, mungkin sampai saat ini aku hanya bisa memendam perasaan ini.
Aku tidak mengerti, perasaan yang aku simpan rapat akhirnya harus terbongkar oleh gadis musim semi itu. Dia begitu antusias mendukung kisah romansaku.Bukan tanpa alasan aku tak ingin ikut bergabung dengan sahabat Naruto-kun tapi perbedaan sosial-lah yang membuatku menghindar. Meski beberapa kali, kekasih pirangku itu selalu meyakinkan bahwa mereka tak pernah memandang derajat seseorang.
Satu hal yang pasti, aku bersyukur. Tapi tetap saja rasanya akan aneh jika kau di tengah-tengah circle pertemanan seperti itu. Saat yang lain membicarakan fashion, karir dan kesuksesan yang telah di capai karena latar belakang orang tua yang mendukung, ah hal itu tidak akan nyambung denganku bukan?
Sudahlah, lupakan tentang itu sejenak. Aku meraih ponselku di dalam tas, dan mengirim pesan pada seseorang.
Naruto-kun, kau dimana? ~Hinata
Aku dan Naruto-kun, berbeda jurusan. Tapi satu kampus. Dia lebih tepatnya berada satu jurusan dengan Sakura, Ino, Sai, Shikamaru, Shion dan Gaara. Mereka adalah sahabatnya.
Kata orang, jurusan yang mereka tempati adalah khusus orang-orang berada dan berotak encer. Bukan berarti aku tidak pintar, otakku memang biasa saja tapi aku senang bisa masuk universitas ini karena beasiswa.
Satu notif pesan mengalihkan atensiku yang sedang menatap sekumpulan mahasiswa yang sibuk dalam berorganisasi.
Kantin ~ Naruto-kun ❤️
Aku tersenyum mendapat balasannya. Meski singkat, tapi tak mengapa ini sudah lebih dari cukup.
Baiklah, aku akan kesana ~ Hinata
Setelah membalas pesannya, aku bersiap untuk pergi ke kantin. Sepanjang jalan koridor hatiku selalu senang jika akan bertemu dengan sang kekasih hati, aku yakin ini adalah efek bucin.
Aku hanya terkikik dalam hati, tak apalah bucin dengan orang yang di cintai seharusnya tidak masalah.Pov end
Gadis bersurai indigo berjalan menyusuri koridor, angin menerpa lembut setiap helaian panjangnya. Tapi sesekali, ia harus menjaga roknya agar tidak tersingkap. Penampilannya sungguh sederhana, rok di bawah lutut, dengan kemeja panjang warna senada. Tas ia sampirkan di lengan, tak lupa ia menggenggam tote bag berisikan kotak bento. Sungguh manis. Apalagi ketika tersenyum, kadang pipi chuby itu akan merona.
Beberapa mahasiswa junior sesekali selalu menyapanya, sopan. Tak lupa Hinata selalu membalas sapaan itu dan tersenyum lembut.
Setelah sampai, ametisnya mengedar. Warna rambut kekasihnya iu terlalu mencolok, jadi tak sulit untuk di temukan. Untuk beberapa saat mata mereka saling bertatapan, tapi tak ada respon dari sang pria. Hinata sedikit ragu untuk melangkah ke meja mereka. Ia hendak berbalik, sebaiknya ia urungkan untuk makan bersama dengan Naruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN YOUR GONE {✓}
RomanceIni hanya kisah cinta klasik. Semua orang mungkin mengalami hal serupa. Bagaimana jika, kamu mencintai tapi tak di cintai. Dan dia mengagumi tanpa di cintai. Lantas, jalan apa yang harus di pilih? Disclaimer : Karakter Naruto dkk milik Masashi Kishi...