21. Wedding Of Naruhina

500 46 0
                                    

Di tengah musim semi ini, Naruto dan Hinata melangsungkan pernikahan. Kerabat dan keluarga berbahagia merayakan pesta pernikahan kedua insan yang mereka yakini saling melabuhkan hatinya.
Bahkan kawan mereka yang jauh seperti Harry, Ron dan Hermione datang pada pernikahan Naruto dan Hinata. 

Sudah memiliki tambatan hati masing-masing. Kedua sahabat dalam fase friend zone, Hermione dan Ron akhirnya bersama. Mereka sudah menikah sejak satu tahun yang lalu. Belum lama, Harry baru menikah dengan adik dari Ron, Ginny Weasley beberapa bulan yang lalu. Hati selalu tahu kepada siapa akan berlabuh. Dan raga akan mendapati posisinya harus kemana ia pulang.

Kabarnya, Ginny memiliki sifat seperti Hinata. Dia pemalu dan juga seseorang yang lemah lembut. Tapi itu Hanya Harry yang tahu, katanya meski tak bisa memiliki Hinata, tapi ada sosok lain yang menggantikan. Pria berkacamata itu tersenyum menatap rupa sang istri yang begitu anggun.

"Apa ada sesuatu di wajahku?"

Harry sedikit salah tingkah, ketahuan menatap sang istri. Dia menggenggam erat jemari yang sudah bertengger manis cincin pernikahan mereka. "Ayo, akan ku kenalkan kamu dengan teman-temanku disini. Terutama pada kedua mempelainya."

"Sepertinya mereka berharga untukmu."

Keduanya mulai berjalan saling bergandengan menuju tempat sang pengantin.

"Aku ku ceritakan kisahnya, nanti." Bibirnya ia dekatkan pada telinga Ginny. "Tapi sekarang dan selamanya yang berharga itu kamu, Ginny. Terimakasih untuk semuanya." Ginny tersipu mendengarnya.

Lengan besar Harry menyentuh perut datar Ginny. "Aku mencintai kalian." Ucapnya, disertai ciuman ringan pada pipi Ginny yang sudah merona.

Sedangkan di sudut sana, Hermione tampak tersenyum haru melihat betapa bahagianya Harry. Ia bahkan menitikkan air kata di sudut matanya.

"Hermione, kenapa kau menangis?" Tanya Ron. Dia begitu khawatir melihat istrinya yang sedang hamil besar itu menangis.

"Apa ada yang sakit? Sudah aku bilang, kau tak usah ikut ke Tokyo, bagaimana jika kau melahirkan disini?" Sekali lagi Ron bertanya dengan nada yang teramat cemas. Semenjak di beritakan hamil, seorang Ronald Weasley menjadi suami protective. Terkadang Hermuone sendiri bingung dengan sikapnya Ron yang sekarang.

Mengusap lengan samg suami supaya lebih tenang. "Sudahlah kau tak usah cemas. Jika memang aku harus melahirkan disini, memang apa masalahnya?"

"Benar juga. Lebih baik lahir disini dari pada saat dalam perjalanan."

Di tengah perbincangan suami istri tersebut, tiba-tiba teman dekat Naruto menghampiri, dan mengajak Hermione serta Ron untuk bergabung dengan mereka.

Membicarakan banyak hal setelah lima tahun terakhir mereka bertemu.

"Sejujurnya aku masih sangat sedih ketika Hinata, belum mengingat baik tentang kita." Sakura berujar sedih menatap Hinata yang tampak berbincang dengan para tamu yang hadir.

Seorang pelayan menawarkan beberapa cemilan dan minuman.

"Kau benar, tapi sebaiknya kita jangan terlalu memaksanya untuk membuka memori. Memang tidak mudah, hanya membutuhkan waktu saja." Hampir saja dia lupa untuk minum sake, seandainya Ron tidak mengancamnya dengan isyarat matanya yang tajam.

"Ehm, maaf saya ingin jus." Pinta Hermione pada akhirnya pada seorang pelayan.

Sang pelayan membungkuk dan ia pergi dari hadapan mereka.

"Aku hanya berharap perasaannya terhadap Naruto tidak akan berubah"

"Itu tidak akan Sakura, meski ingatannya hilang, tapi jauh di dalam sana, kepingan memori itu tersimpan walau samar. Dan saat ini hanya Hinata lah yang tahu, yang merasakan."

WHEN YOUR GONE {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang