7. Partner Dansa?

532 66 1
                                    

Mohon perhatian.
Bagi mahasiswa tingkat 3 dan 4 harap berkumpul di aula sekarang. Di mohon untuk segera hadir sebelum mata kuliah di mulai.
Terima kasih.

Tingkatan mahasiswa yang di sebutkan tadi, bersorak riuh di seluruh penjuru kampus. Bahkan yang sedang memulai perkuliahan pun, mengharuskan break sejenak.

"Apakah pengumumannya sepenting itu?" Keluh Hermione, justru dia merasa kesal dengan adanya pengumuman ini.

Ron yang mendengar itu, merangkul pundak sahabatnya. "Aku yakin ini tidak akan membutuhkan waktu yang lama. "

Gadis itu hanya memutar bola matanya malas. Namun sedetik kemudian, ia bersorakk saat mendapati Hinata yang terlihat baru saja keluar dari kelas. Melepas paksa rangkulan Ron dan berlari menuju Hinata.

"Dasar gadis itu, sama sekali tidak lembut!"

Harry hanya terkekeh mendengar umpatan Ron. Selalu seperti itu tidak di London ataupun disini.

"Menurutmu, kenapa kita di kumpulkan?" Tanya Ron. Sekarang mereka sudah berada di aula.

"Aku pernah mendengar bahwa kampus akan mengadakan hari jadinya. Bukankah setiap tahun kampus ini selalu merayakannya?" Matanya beralih pada Hinata.

Gadis itu mengangguk. "Memang, setiap tahun akan di adakan hari ulang tahun kampus. Tapi tak seperti biasanya mahasiswa di kumpulkan seperti ini. Apalagi hanya tingkat 3 dan 4."

"Mungkin saja ini ada hubungannya." Timpal Harry.

Mahasiswa yang tadinya berkerumun acak dan riuh. Sekarang mereka berkumpul sesuai arahan seseorang yang berada di atas panggung aula tersebut.

Pria bermasker sebagai ciri khasnya itu mulai berbicara. Dia tidak sendiri, di dampingi wanita cantik yang katanya berusia lima puluh tahun tapi masih terlihat muda sampai sekarang.

"Ayo semuanya berkumpul dan jangan ribut!" Titahnya. Pria itu masih berdiri tenang ketika para mahasiswa belum menurutinya.

"SEMUANYA DIAM!!! JIKA KALIAN MASIH BERISIK MAKA INI AKAN BERLANGSUNG LAMA!" Seruan itu begitu lantang. Sebagian mahasiswa ada yang menutup telinganya.

"Oh my God!! Apa pria di sampingnya itu tidak tuli?" Tanya Ron seraya berbisik. Matanya mengarah pada sosok yang berada di atas panggung.

"Kau jangan mengatakan itu Ron. Dia itu bernama Kakashi sensei. Sampai saat ini tidak ada yang tahu wajah aslinya seperti apa. Tapi kebanyakan orang mengira, bahwa dia sangat tampan. Dan di sampingnya, dia Nyonya Tsunade. Usianya sudah lebih dari lima puluh tahu.

Ron membelalakkan matanya saat mendengar wanita itu sudah nenek-nenek tapi ia tak percaya hal itu. Sedangkan soal Kakashi memang selama ia berada di kampus ini, dia mengira dosen itu terkena virus sehingga harus menggunakan masker. Tapi nyatanya memang ciri khas dosen tersebut.

"Baiklah, mohon untuk tidak ada yang berbicara sebelum saya selesai berbicara." Kakashi diam sejenak memperhatikan mahasiswa yang mulai tampak menyimak mendengarkan.

Dia melanjutkan perkataannya. "Seperti yang kalian ketahui, tiga minggu lagi sebelum kalian akan libur semester, kampus akan mengadakan perayaan hari ulang tahun yang ke xxx."

Kembali, suara desas desus mulai terdengar.

Itu hal biasa kan?

Kenapa harus di bicarakan lagi?

Tidak biasanya, ada apa ya?

"SEMUANYA HARAP TENANG!!!"

"Untuk itu, di hari perayaan ulang tahun ini, kami memiliki satu acara khusus yang tak mungkin kalian lupa."

WHEN YOUR GONE {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang