Harry, Ron, Hermione dan Hinata menghabiskan waktu kurang lebih lima jam perjalanan. Kedua pria itu bergantian mengemudi. Terkadang mereka beberapa kali beristurahat di tengah perjalanan.
Tepat pukul delapan malam, rombongan ini tiba di daerah desa Mizukawa. Artinya hanya sekitar 20 kilo meter menuju desa Aogashima. Desa yang terletak di tengah kawah yang akan mereka datangi. Sayangnya akses menuju kesana hanya bisa di lalui dengan berjalan kaki. Untuk mengisi tenaga esok hari, mereka memutuskan bermalam di kawasan ini.
"Kita bisa menginap di rumah penduduk, hanya saja butuh waktu sekitar satu jam untuk menempuhnya. Kalian bisa lihat di peta ini." Hermione membeberkan peta yang ia pegang. Mereka berempat masih di dalam mobil. Menepi di sisi tebing.
"Aku rasa disini cukup."
Harry berjalan keluar. Kakinya melangkah menuju bibir tebing dengan ketinggian sekitar 100 meter. Ia memandang langit hitam bertabur bintang. Hembusan angin kencang semakin terasa. Mereka sama sekali tak melepas jaket yang di kenakan.
"Baiklah sudah di putuskan. Kita akan bermalam disini. Lalu besok pagi sekali kita akan mengemas barang yang memang di perlukan." Mereka semua mengangguk serempak.
"Aku akan mencari ranting. Ayo Harry! Sepertinya membuat api unggun akan cukup menghangatkan."
"Tunggu, sebaiknya Harry mendirikan tenda untuk kalian tidur. Lalu Hinata, apa kauntidak keberatan untuk memasak air? Kompor portable ada di dalam bagasi."
Hinata mengangguk setuju. "Tentu saja serahkan padaku."
Hermione balas tersenyum. "Terima kasih, ayo Ron!"
Gadis itu sudah mendahului Ron. Merasa aneh karena sahabatnya tak kunjung berjalan, Hermione kembali memutar tubuhnya dan ia melihat Ron yang masih diam di tempat.
Mengerutkan keningnya bingung. "Ada apa?"
Pria itu berjalan menghampiri Hermione. "Kau sengaja ya?"
"...Apa maksudmu?"
"Kau ingin berduaan denganku?"
Hermione memukul lengan pria itu cukup keras. "Kau jangan percaya diri. Ayo semakin malam, cuaca akan semakin dingin disini."
Ron hanya berdecih sebal. Ia berjalan beriringan dengan Hermione menyusuri kawasan hutan yang berada di seberang. Tak lupa Ron menerangi jalan dengan satu senter.
"Apa besok kita akan membawa kompor?"
"Apa kau gila? Itu akan menambah beban pada kita. Sebaiknya kita manfaatkan alam saja."
Obrolan mereka terus berlanjut. Apapun hal yang tidak penting di bicarakan. Bahkan Ron sama sekali tidak memberikan bibir Hermione diam untuk mengoceh. Sejujurnya, ia ketakutan dalam situasi. Jangan salah, Ron adalah lelaki penakut.
Satu yang baru ia sadari. Ron begitu nyaman dengan keberadaan Hermione.
Astaga apa yang aku fikirkan!
Sedangkan Harry, tampaknya dia sudah selesai mendirikan tenda. Tentu saja itu mudah. Tenda dome berwarna merah yang hanya muat untuk dua orang saja sudah berdiri sempurna. Tak lupa ia memberi alas di luar pintu tenda tersebut. Sengaja menghadapkannya tepat di bibir tebing.
Tubuhnya terasa lelah walau hanya sekedar mengemudi. Ia memutuskan untuk merebahkan tubuhnya. Menjadikan kedua tangannya sebagai bantal. Kacamata yang bertengger selalu setia menemani. Mata itu memandang hamparan bintang di atas.
Seorang gadis manis tampak duduk di sampingnya. Membawa dua minuman hangat herbal yang sudah ia racik dari rumah tentunya. Dan hanya perlu memanaskannya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN YOUR GONE {✓}
Storie d'amoreIni hanya kisah cinta klasik. Semua orang mungkin mengalami hal serupa. Bagaimana jika, kamu mencintai tapi tak di cintai. Dan dia mengagumi tanpa di cintai. Lantas, jalan apa yang harus di pilih? Disclaimer : Karakter Naruto dkk milik Masashi Kishi...