{.......} = Kalimat dalam kurung seperti ini,itu bahasa isyarat ya....
Happy reading~~
Jisoo POV
Aku mengendarai Scooter ku untuk pulang ke rumah. Aku baru saja dari mini market untuk membeli beberapa cemilan,karena stock makanan ringan ku sudah habis.
Aku melirik jam tanganku,sudah pukul sembilan rupanya perasaan tadi aku keluar masih jam tujuh. Ahh pasti karena aku keasikan memilih cemilan mana yang akan ku beli.
Aku tersenyum memperhatikan danau yang biasa ku lewati. Airnya tenang,aku bisa melihat pantulan bulan di sana. Saat sore hari,danau ini sangat ramai dikunjungi. Sekedar menghabiskan waktu bersama orang terkasih. Berbeda jika sudah jam begini;sepi.
Aku menghentikan laju Scooter ku,saat melihat anak perempuan tengah duduk sendirian di tepi danau. Aku memperhatikan sekitar,aku tiba-tiba merinding.
Aku mencoba mengumpulkan keberanian untuk mendekatinya. Tunggu,aku sudah seperti pencuri sekarang. Mengendap-ngendap,agar tidak menimbulkan suara.
Saat aku berjarak dua meter darinya,aku menangkap jika anak itu sedang menghitung sesuatu?
Aku mengikuti arah pandangnya dan telunjuk nya yang mengarah ke langit.
Apa dia sedang menghitung bintang?"Hai?" sapa ku canggung.
Dia terlonjak kaget. Kemudian berbalik ke arah ku. Wait,sepertinya aku pernah melihat anak ini tapi dimana?
Oh aku ingat sekarang,dia anak yang di kampus tadi pagi. Yang memberikan flashdisk ke Jennie. Ngapain dia sendirian disini?
"Kamu yang tadi pagi di kampus kan?" tanya ku mendekat padanya.
Ia mundur,ada ketakutan di matanya. Ia mencoba kabur namun aku menahan tangannya lebih dulu.
"Tunggu! Aku bukan orang jahat,kamu tidak perlu takut" Ucapku berusaha meyakinkan nya. Astaga tangannya dingin banget,tangannya juga sedikit gemetar. Setakut itu kah dia?
"Sini duduk dulu,aku gak bakal ngapa-ngapain kamu"
Ajaib,dia nurut. Sebenarnya aku penasaran,ada hubungan apa Jennie dengan anak perempuan berpipi gembul ini? Apa dia adiknya Jennie?
Tapi setahuku Jennie anak tunggal,atau aku yang sok tahu?hmm..."Nama kamu siapa?" Ujar ku lembut,tidak ingin membuatnya takut.
Dia masih diam. Kepalanya sedari tadi menunduk,tidak berani menatapku. Wajahku cantik,tidak menakutkan hei.
"Kalau nama kakak Jisoo. Kamu sendiri namanya siapa?"
Aku melihat pergerakannya yang merogoh sakunya mengambil sesuatu;buku dan pena.
Dia menulis sesuatu,kemudian diberikannya padaku. Aku membacanya;Rosie. Hanya itu yang tertulis di kertas.
Ini sedikit lucu,kenapa dia tidak mengatakan nya langsung sehingga tidak perlu repot seperti ini.
Kemudian aku menyadari sesuatu,aku beralih menatapnya lekat. Apa dia tidak bisa bicara?
Lalu mataku tidak sengaja tertuju pada BTE yang tersemat di telinganya. Aku menyentuh mulutku,untung saja aku tidak mengatakan hal-hal yang mungkin akan membuatnya tersinggung.
Dia anak yang istimewa.
Secepatnya ekspresi ku berubah. "Jadi nama kamu Rosie?"
Dia mengangguk lucu. Aku tertawa geli melihatnya sudah bisa merespon ku dengan baik. Rosie memalingkan wajahnya malu,ia mengulum bibirnya menahan senyum.ah lucu nya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga Terakhir
General Fiction...... Terlahir sempurna adalah keinginannya. Namun Ini bukan pilihan,takdirlah yang bermain. Lantas,Bagaimana nasib seorang adik yang terlahir tidak sesuai dengan ekspektasi sang kakak,_Sempurna. Ini tentang seorang adik perempuan yang sedang menye...