Pagi hari tiba,cahaya mentari mulai terlihat. Semua kembali melakukan aktifitas nya seperti biasa.
Bunyi gaduh terdengar dari kamar Yerim. Kamarnya berantakan,ia bergerak gelisah kesana-kemari. Semua bantal nya berada di lantai,seprai yang tadinya rapi kini jadi amburadul. Semua buku-buku yang ada di meja belajar,berserakan di lantai.
Dia sedang mencari beberapa lembaran kertas yang mana itu adalah laporan untuk tugas sekolahnya.
Pintu kamarnya terketuk,Jennie masuk.
"Lho kok kamu belum siap-siap,katanya mau ikut kakak ke kampus" Ujar Jennie mendekat.
Mata Jennie menelusuri kamar;kacau.
"Yerim,ini_"
Yerim meremas kedua sisi kepalanya. Dia di landa pusing sekarang.
"Tugas sekolah ku hilang,kak. Aku harus mengumpulkan itu ketika masuk sekolah nanti" Yerim mondar-mandir frustasi.
"Mungkin kamu menyimpannya di tempat lain."
"Tidak,kak Jen. Aku ingat,semalam aku menyimpannya di atas meja belajar.ahh Padahal aku mengerjakan laporan itu dari jauh-jauh hari" Yerim duduk dilantai,bersandar pad sisi ranjang.
Jennie menarik tangan Yerim untuk berdiri,ia memperbaiki rambut adiknya yang berantakan.
"Coba kita cari dibawah,semalam kamu nonton tv di ruang tengah kan?" Yerim mengangguk.
"Mungkin aja ada di situ".
**
Jennie jalan menuntun Yerim. Langkah Yerim terhenti saat tepat di depan kamar Rosie.
"Kenapa?"
Yerim tidak menjawab. Ada cela dari pintu kamar Rosie. Yerim melepaskan tangan Jennie dari lengannya.
Sedangkan Rosie tengah membolak-balikkan kertas asing yang tadi ia temukan di atas kasur nya.
Rosie terkesiap saat seseorang merampas kasar kertas itu dari tangannya.
Wajah Yerim seketika merah padam saat melihat tugas laporannya di penuhi oleh coretan.
"Apa-apaan ini Rosie? Kau merusak tugasku?" Yerim melempar kertas itu ke wajah Rosie.
Rosie mencoba mencerna. "Apa kau tahu bagaimana usahaku mengerjakan laporan ini? Dan sekarang kau merusak nya"
Tangan Rosie gerak-gerak,kepalanya menggeleng. Ia tidak mengerti apa maksud Yerim. Tadi Rosie mandi,setelah ia keluar dari kamar mandi ia melihat kertas itu sudah ada di atas kasur nya.
"Apa benar kau melakukannya?" tanya Jennie. Matanya menajam melihat Rosie.
Rosie semakin menggeleng,ia sungguh tidak tahu apa-apa.
Mengabaikan sanggahan Rosie,Jennie berlalu keluar.
~
Jennie kembali dengan sabuk di tangannya. Jennie memberikannya pada Yerim.
"Hukum dia Yerim! Cambuk dia sepuas mu,sampai dia jera"
"Tapi kak,aku tidak tega" balas Yerim memperlihatkan wajah kasihan nya.
"Lakukan saja,itu hukuman untuknya karena sudah merusak tugas yang susah payah kamu buat" setelah mengatakan itu,Jennie melenggang pergi.
Pintu tertutup,yang kini hanya menyisakan Yerim dan juga Rosie. Yerim berbalik menatap Rosie yang juga menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga Terakhir
General Fiction...... Terlahir sempurna adalah keinginannya. Namun Ini bukan pilihan,takdirlah yang bermain. Lantas,Bagaimana nasib seorang adik yang terlahir tidak sesuai dengan ekspektasi sang kakak,_Sempurna. Ini tentang seorang adik perempuan yang sedang menye...