Pulang

3.2K 391 123
                                    

Enjoy and Sorry for typo.....




"Dia Rosie,Bintang bersinar yang di ambil dari langit"




~~~



Pukul 22:19

"Dokter!! Pasien yang bernama Kim Yerim kondisi nya menurun,Dok" Ujar salah satu perawat memasuki ruangan Dokter Park.

Tanpa menunggu berlama-lama,Dokter pria tersebut berlari ke ruang rawat Yerim.




"Operasi harus dilakukan segera!" kata Dokter setelah memeriksa kondisi Yerim. Rencananya operasi akan dilakukan besok tapi melihat kondisi Yerim sekarang rasanya tidak mungkin menundanya. Terlebih lagi sudah ada pendonor yang cocok untuknya.

"Bagaimana kondisi pendonornya?"

"Kondisinya baik,Dok. Tubuhnya siap untuk melakukan transplantasi jantung" balas sang asisten.

Dokter mengangguk. "Hubungi Jennie!!"

"Saya sudah  mencobanya berkali-kali,Dok. Tapi tidak diangkat. Jadi saya hanya mengiriminya pesan"

"Kita tidak bisa menunggu lagi. Siap kan ruang operasi sekarang!" Kata Dokter final. Terlalu beresiko jika menunggu lagi. Lagipula rumah sakit sudah mengantongi surat persetujuan dari keluarga pasien untuk dilakukan nya operasi yang ditanda tangani langsung oleh Jennie.

**

Jisoo menutup laptop nya setelah hampir tiga jam ia sibuk dengan benda itu. Ia berdiri dari kursi meja belajar. Jisoo kembali terduduk ketika rasa nyeri menyerang dadanya. Jisoo meringis,ia meremasnya kuat;ini sakit.

"Kenapa tiba-tiba dada ku sakit? Jantung ku juga berdebar tidak karuan. Ada apa ini?"

~~

Rosie memperhatikan sekelilingnya,mengamati ruangan yang terasa baru untuknya. Banyak benda yang Rosie tidak tahu fungsinya apa. Rosie sendiri sudah mengenakan pakaian serba hijau.

Rosie menoleh ke kiri,melihat dua orang petugas memposisikan brankar Yerim tepat di samping nya. Rosie menatap lekat saudara angkat itu,wajahnya pucat dan terlihat dingin. Ada selang di mulutnya yang membuat Rosie ngilu;pasti menyakitkan.

"Hai..." sapa Dokter Park.

Rosie yang tadinya fokus ke Yerim,kini beralih pada sang Dokter yang baru saja datang dengan beberapa perawat yang membantu nanti. Pria itu tersenyum hangat. Tangannya bertumpu pada sisi kasur.

"Apa kamu yakin ingin melakukannya?"

Rosie tidak merespon,ia menatap lekat mata sang Dokter.

"Kamu bisa membatalkannya. Ini belum terlambat,Nak. Kamu masih terlalu muda,masih banyak yang harus kamu lakukan" kata Dokter Park. Pria itu berusaha membujuk Rosie untuk mengubah keputusan nya. Jujur,ia tidak ingin anak itu mengorbankan hidup nya,meskipun itu untuk saudarinya.

Dokter Park bisa merasakan banyaknya kebaikan dalam diri Rosie meski hanya melihat wajahnya saja. Dan ia rasa ini hanya salah satu dari banyaknya kebaikan anak itu;memberikan hidupnya untuk orang lain.

Dan yang membuatnya tak habis pikir,Jennie sendirilah yang meminta Rosie untuk melakukan ini. Bagaimana mungkin seorang kakak tega mengorbankan adiknya untuk adik yang lain?

Tanpa sadar,mata elang nya berkaca-kaca. Sebelumnya pria itu tidak pernah se emosional ini pada pasien nya. Namun kini Hatinya tersentuh oleh anak yang berumur 11 tahun,yang memiliki hati yang begitu besar.

Wajah rosie berpaling pada petugas yang berdiri disampingnya_berhadapan dengan Dokter Park.

Mengerti akan kondisi Rosie,petugas wanita itu memberikan selembar kertas yang dilapisi papan kayu tipis pada Rosie.

Bunga TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang