'Melukai orang itu mudah,mengobati luka itu yang sulit'
~~
Rosie mundur selangkah ketika melihat seseorang yang mengenakan kostum Winnie The Pooh berdiri di depan pintu utama. Rosie menatapnya dari atas sampai bawah. Siapa gerangan yang memanggil badut malam-malam begini?
Si Winnie melambaikan tangan pada Rosie,yang seketika membuat Rosie tersenyum dan membalas lambaian itu. Winnie juga memberikan sekotak coklat pada Rosie yang tentunya diterima dengan senang hati oleh anak itu.
Rosie memeluknya erat sebagai ungkapan terima kasih,si Winnie menepuk-nepuk pelan pucuk kepala Rosie.
Rosie tertawa ketika seseorang yang mengenakan kostum Winnie The Pooh itu menari-nari ke kanan-kiri,berakhir dengan si Winnie berlutut dan memberikan setangkai Tulip putih yang entah dari mana asalnya.
Dengan raut wajah bahagia,Rosie mengambilnya. Kening Rosie berkerut ketika melihat secarik kertas kecil yang menempel pada tangkai bunga.I'm Sorry.
Itulah yang tertulis di kertas. Rosie tidak mengerti apa maksudnya. Fokusnya kembali pada si Winnie,yang kini membuka penutup kepalanya.
Mulut Rosie sedikit terbuka ketika melihat Jisoo lah dibalik kostum itu. Jisoo melambaikan tangan nya dan tersenyum kaku.
ekspresi Rosie berubah secepat doi menemukan yang baru. Mweehehe..
"Loh...loh..kok senyum nya ilang?"
Rosie mengapit hadiah yang diberikan Jisoo di ketek nya.
{ Kakak kenapa malam-malam ke sini? Pakai kostum yang menyeramkan pula }
"Menyeramkan? Kalau memang menyeramkan,kenapa gak lari? Malah senyum-senyum tadi aku liat" balas Jisoo dengan sedikit di bumbuhi sindiran.
Rosie memalingkan wajahnya yang memerah malu.
"Emmm...Rosie,maaf ya untuk yang tadi" ujar Jisoo,inilah tujuannya kesini dengan memakai kostum yang tidak ringan dan membuatnya kepanasan.
Rosie meliriknya dari ujung mata. "Kamu tahu,Kostum ini beratnya kayak apa? Belum lagi ugh gerah banget. Ini semua demi kamu tau"
{ Aku enggak minta }. Jisoo mati kutu.
Rosie hendak masuk ke dalam,namun tangan dicegat lebih dulu sama orang dewasa berjiwa bocah macam Jisoo.
Jisoo tiba-tiba menjatuhkan tubuhnya pada ubin teras. Kakinya bergerak-gerak tidak karuan,persis seperti di atap rumah sakit waktu itu;beda nya disini posisinya duduk. Belum lagi perutnya yang membuncit karena ia tengah memakai kostum.
Jisoo merengek minta dimaafkan,sedangkan Rosie berusaha sekuat tenaga menarik tangannya dari Jisoo.
"Aku gak bakalan lepasin sebelum maaf aku diterima dan kamu mau jadi adik aku lagi" kata Jisoo memeluk erat lengan mungil Rosie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga Terakhir
General Fiction...... Terlahir sempurna adalah keinginannya. Namun Ini bukan pilihan,takdirlah yang bermain. Lantas,Bagaimana nasib seorang adik yang terlahir tidak sesuai dengan ekspektasi sang kakak,_Sempurna. Ini tentang seorang adik perempuan yang sedang menye...