60. Hukuman

4.2K 241 12
                                    



60. Hukuman

Jangan lupa untuk tinggalkan vote, komen and follow akun penulis ViPril_Aprilia  agar bisa mengikuti seluruh aktivitas aku ❤️





Happy reading 🐽

°•°•°•°•°•°•°•°•°





"Aku merepotkan kalian," kata Behnaz saat melihat keadaannya Laila dan Sera. Kedua gadis itu terlihat masih sangat baik. Behnaz beberapa kali melihat tangan dan membalikkan tubuh Sera dan Laila.

Halil yang melihat itu hanya menunggu dari sudut pintu. Mereka memang menempatkan dua pelayan itu di ruang khusus, tapi tidak ada penyiksaan yang mereka terima. Keduanya juga mendapatkan makanan tiga kali sehari, lengkap dengan satu kamar mandi di dalamnya.

Sekitar sepuluh prajurit menjaga tempat ini agar tidak terjadi hal-hal yang membuat orang lain curiga. Keduanya di bawa ke sini dengan cara sangat rahasia.

Orang-orang yang ikut dalam perencanaan ini sudah dipastikan bahwa mereka bisa menutup mulutnya.

Hanya ada satu taruhannya, diam atau mati.

"Anda kenapa melakukan itu ratu," tanya Sera dengan wajah kecewa. Dia yang paling muda, perasaannya sedikit tidak bisa dikontrol.

Laila berusaha membujuk Sera agar tidak terlalu meluapkan kemarahannya. Apalagi raja Kabul ada di tempat ini dan melihat apa yang mereka lakukan dan katakan.

"Yang mulia, anda kemana saja? saya dan Sera mengkhawatirkan anda karena saat kami pergi ke kamar anda di sana hanya ada ruangan kosong. Saya sangat takut jika anda terluka, apa yang akan kami jelaskan pada permaisuri Merna dan ratu?" Laila mengutarakan kegelisahan yang terkunci di hatinya selama dua bulan ini.

Walau diberikan makanan yang layak, mereka tetap saja tidak bisa menelan makan itu dengan nikmat. Mereka berdua hanya pelayan yang nyawanya terkadang ada ditangan para majikannya.

Behnaz menatap keduanya dengan sedikit. Jelas mereka memiliki kekecewaan padanya, siapa pula yang akan berkata bahwa ia baik-baik saja setelah orang lain melakukan kesalahan yang bisa menghilangkan nyawanya.

"Aku benar-benar salah, kalian boleh melimpahkan itu semua padaku. Kebodohanku pasti membuat kalian sangat takut," jelas Behnaz dengan tangan meminta maaf.

Halil yang mendapatkan hal yang tak terduga itu mengangkat aslinya. "Menarik." Itu satu kata yang sangat cocok untuk pandangan di depannya.

Sera membuang wajahnya, jujur ia memang takut. Tapi disatu sisi ia juga tidak tau kenapa ratunya melakukan hal seperti ini.

Behnaz sedari dulu terkenal akan kelembutan dan dedikasi tinggi untuk Kashmir. Ia dibiarkan seperti mawar, yang memiliki kecantikan tapi sekaligus keberanian dan kekuatan.

"Saya rasa ini terlalu cepat yang mulia. Kami masih memerlukan waktu untuk menenangkan diri, tapi melihat bahwa anda baik-baik itu membuat saya merasa lega." Laila membantu Behnaz untuk menuruni tangannya.

Setelah itu Halil mengajak Behnaz untuk pergi dari tempat ini. "Kau membuat mereka terluka," ujar Halil sambil melihat wajah Behnaz.

KASHMIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang