61. Menyebalkan

3.2K 221 12
                                    




Tinggalkan vote, komen dan follow akun penulis ViPril_Aprilia agar bisa mengikuti seluruh aktivitas aku ❤️

Terima kasih atas lebih dari 50k pembaca Cerita Khasmir🩰

Maaf baru update setelah 30 hari lebih, sumpah kalau gak update itu waktu kayak cepet wkwkwk, tau-tau udah sebulan lewat ⛹️‍♀️









Happy reading 🐽

°•°•°•°•°•°•°



"Ada apa denganmu," kata Halil bingung, tak biasanya Zana akan melakukan hal itu.

Behnaz sedikit kaget saat melihat Zana yang merasa sedikit mengelus perutnya dengan kepalanya. "Apa kau baik-baik saja?" tanya Behnaz pelan. Ia mengelus punggung Zana, takut karena cara memandikannya yang salah akan membuat kakak tua merah ini sakit.

Tak beberapa lama Zana langsung menghampiri ayahnya. Putri raja itu bergerak manja meminta di belai.

Bersyukur putrinya tak kenapa-kenapa Halil mengambil pisang untuk putrinya. "Kau pasti laparkan? ayo makan dulu setelah ini kita mandi, perut kosong tidak baik untuk kesehatanmu, " ajak Halil ke arah dalam. Mereka berdua mencari tempat yang lebih teduh.

Behnaz memegang perutnya, ia jadi penasaran apakah Zana merasakan ada sesuatu di dalam sini? jika itu benar berarti bahwa anaknya benar-benar hidup.

"Hey ratu Kabul, ayo masuk. Kulitmu akan hitam jika terus duduk di sana," peringat Halil saat merasa Behnaz tak mengikuti dirinya.

Mendengar itu Behnaz buru-buru bangun dan menghampiri ayah dan anak itu. Ternyata raja Kabul sedang membukakan kulit pisang untuk Zana.

"Apa kau tidak ingin membeli sesuatu?" tanya Halil pada Behnaz. Zulaikha sudah beberapa kali meminta uang tambahan padanya guna membeli beberapa perlengkapan untuk acara perayaan.

Behnaz mengangkat satu alisnya. "Untuk apa?" tanya Behnaz yang tidak memiliki keinginan untuk berbelanja.

Memang Yumna ingin pergi untuk memanggil beberapa pemilik toko kain untuk dipanggil ke istana. Tapi itu tidak akan mungkin sampai di telinga raja Kabul.

"Apa kau benar-benar tidak tau?" tanya Halil melihat ke Behnaz. Apa gadis itu buta matanya, bagaimana bisa dia tidak melihat banyak orang yang sedang melakukan pekerjaan di istana.

"Memangnya apa? paling hal biasa," jawab Behnaz santai. Sekarang ini dia adalah calon janda raja jadi dia harus mulai hidup sederhana, tidak boleh boros-boros kita akan hidup menjadi rakyat biasa.

Perayaan ia naik tahta adalah hal biasa? wah Halil sama sekali tidak menyangka wanita itu sangat kejam. "Ya, aku memang orang biasa," balas Halil dengan mata tajamnya.

"Apa maksudmu yang mulia?" Behnaz tidak paham kenapa pria tua itu selalu curiga dan marah saja padanya.

Sedikit kesal, akhirnya Halil menjelaskan. "Aku akan merayakan kenaikan tahta. Apa kau tidak tau itu?" tanya Halil pada istri keduanya itu.

Menggelengkan kepalanya, Behnaz menyahut. "Tidak," katanya.

"Jadi berapa yang kau minta?" tanya Halil pada Behnaz, ia tau bahwa gadis itu tidak mengetahui bahwa ia akan ikut ke acara-acara di luar istana.

KASHMIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang