╰( ・ ᗜ ・ )➝23MWC//S2

430 44 0
                                    

Mencoba lebih baik itu harus bahkan akan berdampak positif pada diri sendiri.

( ꈍᴗꈍ)

Lisa kini duduk dengan beberapa pemilik saham, mereka mengadakan meeting untuk memutuskan langkah apa yang akan di ambil, Lisa kini gugup sendiri.

"Jadi ini istri saya Jung Lisa, karena istri saya juga pernah mendalami masalah busana maka saya akan menetapkan istri saya sebagai pengganti CEO di sini sebelum sekertaris saya mendapatkan pengganti yang baru."

"Apakah kalian setuju?" Tanya Jungkook. Mereka mengangguk paham karena disini dewan direksi nya adalah Jungkook sendiri maka pilihannya tidak akan salah, walau memang mereka pernah kecewa dengan apa yang terjadi di hari sebelumnya hingga mereka ikut terkena kerugian untung Jungkook dengan sigap memberikan mereka kepastian dan mereka yang percaya akan kinerja CEO Jung itu akhirnya kembali memberinya kepercayaan.

"Baiklah mulai besok istri saya akan menjabat, mohon bantuan kalian sebagai salah satu orang yang bertanggungjawab juga." Mereka mengangguk mengerti.

Setelah meeting selesai akhirnya Lisa dan Jungkook memutuskan untuk pergi makan siang, Lisa nampak makan dengan tidak berselera. "Apa makanan disini tidak enak Yeobo?" Tanya Jungkook yang menatap makanan itu masih utuh.

"Aku merindukan anak-anak, apakah keputusanku benar untuk hal ini, kamu percaya padaku Yeobo?" Jungkook mengangguk mencium tangan sang istri.

"Lebih dari yakin, maaf selama ini aku terlalu mementingkan egoku, tidak pernah sekalipun aku mempercayaimu aku sangat bersalah membuatmu bahagia Yeobo." Lisa tersenyum menatap mata penuh penyesalan dalam manik suaminya.

"Iya, aku sudah memaafkan mu Yeobo, aku juga minta maaf selama ini selalu menyalahkan mu tanpa tau perasaanmu seperti apa, biarkan yang berlalu menjadi pelajaran ketika kita marah, ketika kita menangis, dan ketika kita kehilangan."

"Yang tidak pernah aku sangka adalah kehilangan, jujur selama ini rasanya begitu menyakitkan dan aku baru menyadari hal itu, aku teringat apakah ini karma karena aku selalu meninggalkanmu?"

"Yeobo, apakah kamu memaafkan ku?" Jungkook tersenyum hangat menghampiri kursi istrinya, mencium kening lalu mengeluarkan sebuah cincin.

"Terimakasih masih mau bersamaku, walau kamu bukan Lisa yang seharusnya mendampingi ku tapi aku begitu mencintaimu, Lisa dengan jiwa Lily apakah kamu mau menerima lamaran ku?" Lisa menatap penuh kebingungan saat disodorkannya cincin berlian dengan batu permata yang begitu indah.

"Yeobo?"

Jungkook tersenyum, ia lantas memasangkannya di jadi manis Lisa yang tidak terpasang cincin pernikahan, Lisa yang dulu sangat membencinya entah dibuang kemana cincin pernikahannya.

"Aku tau, aku begitu buruk sebagai seorang suami aku juga belum mengerti jika sampai kini aku hidup dengan jiwa dari wanita lain yang bernama Lily, walaupun memang kamu tetap ditubuh Lisa yang diketahui banyak orang, jadi Lisa maukah kamu memulai yang baru kita akan mengadakan resepsi ulang dengan hatiku penuh keyakinan jika dirimu Lily bukan Lisa yang memiliki raga ini." Seketika kristal bening jatuh di pelupuk mata Lisa, hatinya tersentuh mendengar setiap bait kata tulus dari Jungkook.

"Kamu yakin Yeobo? Aku penuh dengan kekurangan."

"Selama ini aku nyaman, aku bahagia bersamamu mari mengikat sesuatu yang tulus dan penuh dengan harapan besar akan cinta, walau memang disini kamu akan dikenal dengan Lisa bukan Lily, aku harap kamu menyukainya." Lisa mengangguk, toh sejak awal ia tidak mempermasalahkan nama, tapi ia ingin pengakuan dari jiwanya ia tidak masalah jika namanya menjadi Disa tetapi ia ingin di akui sebagai orang yang berbeda.

"Aku mau." Mendengar hal itu wajah Jungkook sangat bahagia, ia tidak menyangka awal yang bagus akan ia dapatkan.

"Gomawo Yeobo." Lisa mengangguk.

Hari itu mereka berencana menghabiskan waktu untuk jalan-jalan sebelum besok Lisa harus turun tangan di perusahaan dan Jungkook akan pulang untuk kembali bekerja di perusahaannya.

"Aku sepertinya ingin pergi ke salah satu sungai, apa kamu keberatan Yeobo?" Jungkook nampaknya tidak mempermasalahkan dan mengajak Lisa yang tidak tau dimana tempatnya.

Kini mereka berada di sebuah sungai yang sangat indah, banyak bunga teratai menghiasi pinggiran sungai. "Andai saja ada perahu, aku ingin..." Belum selesai mengatakannya Jungkook pergi meninggalkan Lisa.

Tak berlangsung lama Jungkook datang dengan perahu yang ia dayung sendiri menggunakan sebuah kayu.

"Selamat sore putri, hari ini saya adalah pengemudi perahu yang Anda tunggu, 1 jam anda harus membayar saya dengan uang 1 juta." Lisa terkekeh, ia menggapai uluran tangan Jungkook padanya lalu ia duduk menghadap ke arah suaminya.

"Baiklah, karena suami saya kaya anda bisa tenang mendapatkan imbalan besar karena bisa menyenangkan istrinya." Ucap Lisa dengan kekehan yang membuat Jungkook senang.

"Suami anda pasti sangat beruntung mendapati istri cantik dan baik seperti anda." Lisa mengangguk.

"Saya pun sangat beruntung mendapatkan pria sepertinya yang mencintai saya dengan tulus, walau...sedikit berlebihan." Bisik Lisa membuat Jungkook tertawa, hal ini sangat membahagiakan bagi keduanya melepas beban yang selama ini mereka pikul bersama.

"Suami anda pasti sangat menjaga anda, maka dari itu cintanya begitu besar apalagi anda begitu memikat, pasti banyak para pria di luar sana yang sangat menginginkan anda." Lisa setuju dengan hal itu.

"Benar, dan kamu tau suami saya pun sebaliknya jadi jangan salahkan saya juga jika saya mendapatkan hal yang sama, kami memang raja visual." Jungkook tertawa lagi, hal yang menyenangkan bisa berbicara santai seperti ini, ditemani oleh keindahan sungai yang begitu damai.

"Aku sangat senang hal ini membuat kita semakin dekat." Kini posisi Jungkook adalah memeluk Lisa, menyandarkan tubuh itu dalam dekapannya, sore ini menjadi momen indah bagi mereka hingga sebuah bola terlempar sangat keras dan membentur kepala Jungkook hingga tubuh mereka oleng dan terjebur ke sungai.

Byurrr

"Lisa!!!" Teriak Jungkook yang tidak melihat keberadaan istrinya, hingga Lisa mengeluarkan kepalanya dari dalam sungai, ia tertawa hal tak terduga kembali mendatangi merek.

"Tuan...Nyonya...Maafkan kelancangan putra saya." Teriak seseorang dari arah sisi sungai. Jungkook sebenarnya ingin marah tapi Lisa menggeleng menandakan ia tidak terluka.

"Tidak mengapa." Balas Lisa membuat mereka segera pergi karena lega.

Lisa menatap wajah masam suaminya, melihat itu Lisa dengan jahil mencipratkan air ke wajah Jungkook hingga Jungkook kesal dibuatnya, akhirnya mereka bermain lempar air dengan suasana sore yang sepi.

Lisa menyeringai lantas ia menjulurkan kakinya ke arah kaki Jungkook, pria itu membulatkan mata. "Y-eobo, ada s-esuatu merayap ke kakiku, astaga disini ada ular?" Tanya Jungkook memegang pundak Lisa, badannya sudah menggigil takut.

Lisa menahan tawanya dengan jahilnya kakinya semakin naik ke paha membuat Jungkook semakin ketakutan, Lisa yang tidak tega wajah itu ketakutan Lisa pun melepasnya mendekat dan memeluk Jungkook.

"Aku disini sebagai pahlawan dan juga penjahatnya." Lantas Jungkook menatap wajah Lisa yang sudah tertawa, ouh Jungkook baru sadar jika tadi adalah ulah istrinya, karena kesal Jungkook pun menenggelamkan tubuh mereka membuat Lisa terkejut karena belum siap.

TBC.

My Wife Changed (S2-Lizkook) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang