╰( ・ ᗜ ・ )➝8MWC//S2

590 66 2
                                    

Terkadang datang diwaktu tidak tepat akan membuat seseorang tersesat dijalan.

( ꈍᴗꈍ)

Setelah berbicara dengan sahabatnya Lisa mulai terbuka, ia akan menindak walau suaminya juga akan melakukan hal yang sama.

Lisa berjalan menuju supermarket lalu tidak lama seseorang menghampirinya. "Mama...Mama..." Lisa yang mendengar suara seorang anak perempuan menengok ke arah belakang melihat siapa yang menghampirinya Lisa tertegun.

"Yena?" Ucap Lisa, ia ingat wajah ini sangat mirip dengan saudaranya Yiren Lisa pun berjongkok. "Kenapa sendiri?" Tanya Lisa.

"Ah maaf Yena pikir Mama hiks..." Lisa tersenyum dan mengangguk tak lama seseorang datang dan memanggil nama Yena, seketika Lisa menoleh mendapati Winwin yang datang.

"Winwin?" Gumamnya.

Winwin pun memeluk Yena karena sulit menemukan putri kecilnya. "Jangan kemanapun mengerti! Kamu sangat nakal." Ucap Winwin membuat Yena cemberut.

"Yena tidak sekolah?" Tanya Lisa.

"Bagaimana sekolah Yena kan baru saja dikeluarkan karena tidak betah dan akhirnya membully teman agar dapat alasan." Ucapnya membuat Lisa menganga.

Winwin nampak canggung. "Hai Lisa." Lisa tersenyum dan mengangguk, ia juga menjadi canggung. "Bagaimana kita berbicara sebentar?" Winwin mengangguk.

Lisa pun duduk ditemani Yena yang duduk disebelahnya, anak itu memang mengenal Lisa dan ia suka bagaimana sikap Aunty nya itu, begitu penyayang ia jadi ingin Lisa menjadi Ibunya saja.

"Win maafkan aku yang saat itu hendak menghancurkan keluargamu, aku tidak tau harus mengatakannya atau tidak, tapi aku ingin jujur aku bukan Lisa." Winwin mengangkat sebelah alisnya.

"Maksudmu?" Lisa akhirnya menjelaskan siapa dirinya membuat Winwin terkejut, pantas sepertinya ia melihat orang yang berbeda dalam satu tubuh.

"Iya tidak apa Lisa, aku tidak akan menyalahkan mu Tuhan yang tau apa yang terbaik." Lisa mengangguk, ia menatap sorot mata Winwin mengapa mata itu sangat menyiratkan kesedihan, ada apa ini sebenarnya.

"Win kenapa wajahmu seperti itu? Bukankah aku sudah minta maaf?" Winwin mengangguk ia mengelus putrinya dengan lembut. "Yena begitu mirip dengan Yiren bukan? Aku sangat merasa bersyukur saat itu kamu memberikan aku kesadaran dan lebih memilih jalan takdir."

"Jika aku memaksa untuk kamu kembali entah apa yang akan terjadi, dari kita tidak ada yang bahagia, aku sungguh egois sebagai seorang pria, dan aku mengakuinya." Lisa tersenyum.

"Tentu saja, kita sudah tau masing-masing dan dulu adalah sesuatu pelajaran berharga yang bisa kita ambil." Winwin mengangguk. "Kapan kita pergi menemui Mama, Yena sudah bilang ingin bermain dengan Mama!" Winwin terkekeh.

"Iya Mama kamu memang sungguh sulit di temui." Ucap Winwin.

"Bukan Mama tapi Appa yang sulit meluangkan waktu, lihatlah bahkan si kembar saja terkadang bercerita pada Yena bahwa Uncle Jungkook mengajaknya ke Mall." Winwin mengangguk. "Nanti kita kesana." Yena mengangguk senang.

"Kenapa Yiren tidak sekalian saja ikut?" Tanya Lisa.

"Apa kamu tidak tau, ah maaf aku lupa jika kamu bukan Lisa dulu, Yiren sudah meninggal." Ucap Winwin dengan sendu.

My Wife Changed (S2-Lizkook) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang