╰( ・ ᗜ ・ )➝37MWC//S2

328 35 0
                                    

Siapa dia mengapa datang disaat semua telah baik-baik saja

Jungkook nampak kesal karena Seol terus bermanja pada istrinya, lihatlah putranya itu ingin di elus ingin di pakaikan pakaian juga ingin disuapi saat makan, bagaimana Jungkook tidak cemburu seharusnya yang ada di posisi itu adalah dirinya.

Seharusnya Jungkook membiarkan Kwan saja yang di sini sehingga istrinya tidak direbut secara berlebihan.

"yeobo..."

"Tunggu sebentar lagi yeobo, Seol sedang mencari sepatunya." Ucap Lisa sambil membantu putranya mencari sepatu.

Lihat, Jungkook kesal karena Seol melempar wajah penuh kemenangan, lihat saja ia akan kirim putranya pada Haruto, ia rasa putranya akan pusing menghadapi paman yang cerewet.

"Nah, ini dia sekarang Seol harus baik-baik dengan Samchon ya saat Papa dan Mama bekerja, ingat jangan berkata kasar!" Seol mengangguk.

Lisa pun pergi bersama Jungkook karena sudah terlalu siang mereka berangkat. "Soobin sudah menunggu lama Yeobo, kau tidak kasihan?" Tanya Jungkook, lantas Lisa menarik tangan suaminya.

"Kamu selalu mengeluh mengapa? Biasanya jika sedang bersamaku selalu beralasan tidak apa terlambat karena aku bosnya, lalu sekarang apa?" Jungkook tidak mengelak, tapi ini beda lagi yang diurus istrinya adalah putranya.

"Iya aku salah."

Saat menunggu Seol pun melihat Haruto yang sudah menunggunya. "Padahal Seol tidak akan mati kebosanan disini, Samchon bisa bekerja tidak perlu menjadi tour guide Seol." Haruto tersenyum tipis.

"Samchon sudah berjanji pada Mama mu jadi Samchon akan berusaha agar kamu nyaman." Seol nampak tidak keberatan lantas berjalan mengikuti pamannya.

Setelah di mobil nampak Seol mengamati semua tempat.

"Rupanya yang dikatakan adikmu benar ya, kamu pandai dalam mencari informasi bahkan adikmu saja tidak mengenalku sedangkan kau sudah bisa menebak semuanya." Seol menoleh. "Itu memang keahlian ku." Haruto menyeringai, tidak ada salahnya bukan jika memanfaatkan keponakan pintarnya.

"Kalau begitu bolehkan Samchon meminta bantuan mu, tolong cari data mengenai gadis bernama Song Seojin!" Ucap Haruto.

"CK, itu tidak murah mendengar marga nya saja akan sedikit sulit, jadi apa imbalannya?" Haruto tidak mengerti padahal selama ini ia selalu tulus pada keponakannya, tapi balasannya selalu ia yang harus menanggung rugi.

"Apa mau mu?"

"Komputer dengan alat canggih lainnya, jika Samchon bisa kirim besok maka Seol akan mengabulkan semua yang Samchon minta." Haruto tidak habis fikir meminta informasi sedikit saja sudah diperas apa lagi jika informasi sulit, ia yakin besok ia sudah jadi gelandangan.

"Apakah kau tidak bisa meminta yang lain, seperti sepatu sekolah atau apa yang bermanfaat."

"Itu keperluan anak kecil, aku tidak membutuhkan sampah itu jadi mau tidak?" Haruto besok harus ke rumah sakit jiwa, mentalnya sudah down detik ini juga.

"Baiklah, apapun yang kau butuhkan asal kau tidak mengecewakan!" Seol menyeringai.

"Hantarkan ke kamar Kepala pelayan, jika sampai Papa dan Mama tau maka yang harus bertanggungjawab menjelaskan adalah Samchon!"

"Oh jadi kau juga punya rasa takut ya? Memang sih kelihatan kau masih anak perlu perlindungan." Seol melipat kedua tangan, menatap datar pada Haruto.

"Semua anak memang memerlukan perlindungan, dan Seol yakin selama ini Samchon kekurangan perlindungan kan makannya iri?"

Sial, ternyata Jungkook bisa menciptakan anak yang lebih menyebalkan, Kwan masih di maklum karena masih sedikit polos tapi ini, sudah seperti Hakim saja tidak lebih tepatnya paranormal.

"Sudahlah, berbicara denganmu selalu membuatku kesal, jadi katakan informasi mengenai wanita itu?"

"Song Seojin, biasa dipanggil Jina anak kedua dari keluarga Song Usia 22 tahun, berusiadia berkuliah di AAT Universitas dan baru menginjak semester 6, kesukaannya adalah film bergenre romantis menyukai anak kecil dan memiliki keponakan yang selalu di bawa. Dia tidak menyukai pria yang banyak bicara menuntut dan juga selalu curiga kepadanya menyukai pria tampan..."

Haruto seketika tersenyum bangga.

"Tidak menyukai seseorang yang narsis dan suka menyombongkan dirinya." Seketika senyum itu luntur membuat Seol nampak puas dengan keterdiaman Samchon nya.

Sedangkan di lain tempat Lisa nampak sibuk dengan tugasnya yang terus masuk ke meja nya membuat Jungkook menatap gemas bagaimana Lisa nampak kesusahan menangani tugasnya.

"Yeobo, apakah aku bisa membantumu?" Lisa yang serius lantas menggeleng.

"Kamu pun banyak tugasnya Yeobo, aku tidak mau kamu kerepotan." Lihatlah hanya perhatian itu saja membuat Jungkook makin mencintai istrinya.

"Aku sedang luang."

Lisa menoleh mendapati meja suaminya sudah kosong padahal pekerjaannya tadi sama dengannya tapi kenapa sekarang suaminya sudah selesai saja. "Aku nyerah deh, yasudah bantu aku ya Yeobo." Jungkook terkekeh melihat istrinya merengek.

Lantas Jungkook membawa kursinya duduk di sebelah istrinya lalu membantu melihat laporan yang ada. "Sebenarnya ini sudah banyak yang benar sih, apa yang kamu cari?" Tanya Jungkook.

"Bukan kesalahan dari laporan saja, tapi aku harus memastikan semuanya sesuai dengan apa yang aku harapkan, lihatlah beberapa laporan tidak aku Acc karena tidak sesuai dengan harapanku sejak awal, apa mereka tidak bisa mendengarkan ku sampai berulang kali salah?" Jungkook menghela nafas lantas mengambil laporan istrinya.

"Baiklah aku akan memperbaikinya, sekarang katakan kekurangannya, sebenarnya kamu hanya perlu menulis beberapa kekurangan hingga mereka tidak melupakan itu." Lisa mengangguk mengerti. "Baiklah lain kali aku akan menulisnya."

"Hari ini Soobin akan memantau langsung Mall disana jadi sepertinya kamu akan di antar oleh supir saja, aku sebenarnya nanti akan ada meeting dan mungkin lama jadi kamu pulang lebih dulu saja, kasihan Seol sendiri." Lisa mengangguk faham.

"Iya kamu benar, walau ada kepala pelayan tapi tetap saja Seol tidak memiliki teman di kamarnya, nanti aku akan pulang." Jungkook mengangguk senang.

Tidak berlangsung lama jam pulang pun akhirnya terlihat disana.

"Ah aku harus pulang sekarang, apakah kamu yakin akan meeting jam segini tunda saja besok."

"Sayangnya orangnya akan kembali besok maka meeting dadakan ini sangat di wajibkan yeobo." Lisa tidak bisa menolak dan percaya saja.

Lisa lantas turun untuk menunggu supirnya yang masih dalam perjalanan hingga seseorang nampak mendekat ke arahnya. "Hai, kita bertemu lagi Nona." Lisa menoleh mendapati seorang pria tinggi gagah sedang menyapa nya.

"Mian, nuguya?" Tanya Lisa penasaran.

Pria itu tersenyum. "Kamu melupakanku? Pria di bar namaku Song Sehun, dan pria yang kau tarik satu kamar dan menikmati malam bersama?" Hal itu mengejutkan bagi Lisa, apa mungkin pria ini ada saat dirinya masuk ke tubuh antagonis Lisa saat dia menjalang itu.

Lisa menggeleng keras. "Anda salah orang mungkin." Jawab Lisa.

"Tidak, karena marga Jung Lisa hanya dimiliki oleh mu yang bersuami dengan tiga anak dan kau tidak menyukai mereka dan membenci mereka." Sontak hal itu membuat Lisa bungkam apa ini salah satu hal yang akan menjadi rintangan selanjutnya.

TBC.

My Wife Changed (S2-Lizkook) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang