Siapapun yang menginginkan kebahagiaan tentu harus melewati banyak rintangan dan begitupun kisah ini.
Esoknya...
"Samchon tidak datang Kwan yakin karena sedang berkencan dengan Eonni Jina." Lisa terkekeh melihat Kwan yang sering menggerutu mengenai adiknya, karena harusnya Haruto hari ini ikut mengantarnya ke bandara.
"Sudahlah Papa ada kan?" Kwan mengangguk.
"Papa jangan merindukan Kwan karena Kwan pasti akan sangat dirindukan di sini." Ucap Kwan, Jungkook yang gemas lantas mencubit pipi putrinya.
"Selagi Mama kamu bersama Papa, Papa tidak akan merindukan yang lain." Hal itu membuat Kwan mengembungkan Pipinya karena mengerti jika Papa nya memang sangat mencintai Mama nya. "Papa jahat sekali menjatuhkan harapan Kwan!" Lisa terkekeh geli melihat perdebatan kecil itu.
"Mama ikut pulang saja ya, biarkan Papa merasakan yang namanya rindu." Ucap Kwan.
"1 bulan lagi sayang." Kwan membulatkan mata.
"Sungguh?? Bukankah 2 bulan lagi." Lisa menggeleng kepala. "Soobin sudah menemukan pengganti, tapi tetap saja ada pelatihan khusus sebelum terjun jadi Mama akan menunggu selama 1 bulan." Kwan senang mendengarnya, ia tidak akan menunggu terlalu lama.
"Janji ya!" Lisa mengangguk lantas Kwan memeluk Lisa dengan erat.
"Papa tidak dipeluk?" Tanya Jungkook mengharapkan putrinya juga ikut memeluknya.
"Papa mana akan rindu pada Kwan, Mama pastinya rindu jadi Kena peluk Mama." Jungkook berdecih, bisa-bisanya ia kemakan omongan sendiri lantas Jungkook menggendong Kwan lalu menciumnya.
"Papa bercanda, tentu saja Papa akan merindukan anak Papa, jadi jangan buat masalah saat kami disini, tenang saja Papa akan pulang 2 Minggu sekali karena tetap harus memantau perusahaan disana." Kwan mengangguk.
Kini mereka telah ada di bandara.
"Hati-hati ya bersama bibi, jangan merepotkan nya!" Ucap Lisa membuat Kwan geli karena seperti dirinya tengah diomeli karena nakal.
"Kwan!!" Teriak seseorang membuat Kwan menoleh lantas ia tersenyum senang kala ia mendapati Jina berlari padanya lalu Jina berjongkok menyetarakan tinggi badannya.
"Maafkan eonni yang terlambat datang hoss...hoss..." Kwan tersenyum lalu memeluk Jina. "Kwan akan kangen Eonni, jadi jangan melupakan Kwan ya, jika Kwan kesini Kwan akan menyempatkan mencari Eonni." Jina terkekeh dan mengangguk.
"Tentu saja, Eonni mana bisa melupakan gadis manis di Mall ini, ouh ya Eonni tadi membeli sesuatu untuk Kwan." Kwan lantas mengambilnya dan terkejut mendapati aksesoris yang selama ini di impikannya.
"Wahh ini untuk disimpan di jendela kan ini sangat lucu Kwan suka, Eonni gomawo." Ucap Kwan mencium pipi Jina, lantas seseorang menyodorkan sesuatu pada Kwan lalu Kwan menoleh.
"Samchon??"
Nampak Haruto memberinya lembar uang membuat Kwan tidak mengerti. "Kau mata duitan, pasti disana kau akan miskin tanpa Samchon jadi bawalah uang ini dan kartu nya." Kwan melipat kedua tangan kesal.
"Papa orang kaya jika Samchon lupa, bahkan perusahaan Han dibawah perusahaan Jung, mana bisa Kwan menerima uang recehan dari Samchon." Dan sekarang jatuhkan saja Haruto ke lembah hitam, harga dirinya sudah hancur saat Kwan membalas ucapannya.
Jina terkekeh mendengar perdebatan itu. "Samchon mu bercanda Kwan, nih dia membelikan sebuah pakaian cantik." Kwan pun menerimanya.
"Terlalu gengsi." Gumam Kwan yang di dengar Haruto membuat pria itu membulatkan mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife Changed (S2-Lizkook) End
FanficLily kembali masuk ke dunia novel nya karena suatu hal, setelah melihat betapa bodohnya Lisa antagonis memperlakukan anaknya dan suaminya, akhirnya ia memantapkan diri untuk berubah lagi dan akan selamanya menjadi Lisa demi kebahagiaan, namun mampuk...