╰( ・ ᗜ ・ )➝38MWC//S2

210 24 0
                                    

Jujur itu lebih baik dari pada menutupi dan menambah beban yang entah bisa hilang atau tidak.

( ꈍᴗꈍ)

Jungkook nampak mengelus kepala istrinya, malam ini sungguh Jungkook merasa lelah karena pekerjaannya oleh karena itu akhirnya Jungkook meminta Lisa menemaninya bersantai.

"Ada apa Yeobo, sedari aku pulang kamu tidak berbicara, bahkan Seol bilang kamu sepertinya ada dalam masalah?" Lisa pun duduk lalu menoleh ke arah suaminya.

"Sebenarnya..."

Nampak raut cemas di wajah istrinya itu membuat Jungkook gemas sendiri karena Lisa enggan membuka mulut.

"Jujur akan membuatmu lebih tenang karena ada aku yang akan membantumu Yeobo, percaya padaku." Ucap Jungkook.

"Tadi aku bertemu dengan seorang pria, dia mengatakan pernah bermalam dengan ku saat tubuh ini dikuasai Lisa asli, dia memberitahuku bahwa dia menginginkanku aku merasa cemas apa dia akan menggila." Tanya Lisa.

"Siapa namanya?" Tanya Jungkook dengan nada serius.

"Song Sehun." Jungkook mengepalkan tangan, siapa yang tidak mengenal pria itu pengusaha yang hampir setara dengannya, ditinggal istrinya beberapa bulan yang lalu meninggalkan seorang putri yang seusia putrinya.

"Dia berbahaya." Lisa lantas membulatkan mata.

"Apakah dia mafia?"

Jungkook menggelengkan kepala. "Dia tidak waras." Lisa menjadi tidak tenang setelah mendengar itu, ia menjadi takut jika bertemu lagi dengan pria itu.

"Maksud Yeobo?" Tanya Lisa.

"Aku dengar bahwa dia menjadi gila saat istrinya meninggal karena kecelakaan, aku tidak tau pasti tapi jika kamu yang akan menjadi targetnya maka aku tidak akan membiarkan itu, aku akan membunuhnya jika melukaimu." Ucap Jungkook dengan wajah datarnya.

Lisa memeluk Jungkook. "Aku takut."

Tanpa mereka sadari disana Seol mengepalkan tangan. "Siapa yang berani mendekati Mama maka akan berurusan denganku." Gumam Seol.

Esoknya....

"Mama, hari ini Seol sepertinya akan bersama kepala pelayan karena Mama dan Papa akan sibuk di perusahaan." Lisa menoleh mengelus lembut kepala putranya.

"Kamu tidak keberatan kan Mama Papa tinggalin disini?" Seol menggeleng kepala.

"Mama tenang aja, Seol udah besar jadi Seol ditemani kepala pelayan saja tidak takut kok." Lisa tersenyum.

"Yeobo, ayo berangkat!" Lisa mengangguk lalu melambaikan tangan pada putranya dan menarik tangan suaminya untuk digandeng. Tanpa Lisa sadar sorot mata Seol sudah berubah setelah Seol berhasil menempelkan penyadapan suara di kemeja Lisa.

Di kantor Lisa sibuk dengan pekerjaannya yang tidak ada habisnya. "Soobin besok akan membawa CEO baru nya, ternyata kemarin dia pergi sekalian mencari calon pengganti dan ketemu." Ucap Jungkook.

"Syukurlah, jadi Soobin sekarang dimana?"

"Dia sedang mengurusnya jadi besok akan datang bersama CEO nya." Lisa bernafas lega karena akhirnya ia bisa beristirahat dengan tenang, apalagi tidak sabar berjumpa dengan putrinya yang ditinggal di rumah.

"Yeobo, sepertinya aku tidak akan membuat kekacauan deh kalau kamu pulang kerja, kapok aku maaf ya selama ini kalau buat kamu stres aku sekarang bisa ngerasain seberapa berat jadi seorang CEO." Jungkook tersenyum manis, rupanya ada hikmahnya istrinya kerja.

"Makannya kalau suami pulang kasih sedikit belaian biar menghilangkan penat nya." Lisa menatap suaminya datar.

"Gak gitu juga, setidaknya nanti kalau kamu pulang aku akan ngambil tas kamu melepas jas kamu terus aku cium kamu di seluruh wajah dan plus aku kasih kopi, gimana?" Jungkook tersenyum senang karena Lisa akan melakukan semua itu.

"Bener ya!" Lisa mengangguk setuju.

"Gak sabar aku pulang, mau tau gimana rasanya kamu kaya gitu dan ada anak juga gak boleh ditunda kasih ciumannya mereka udah gede." Ucap Jungkook cemberut.

Lisa terkekeh. "Iya Yeobo, buat kamu apa sih yang enggak." Seketika Jungkook merona mendapat gombalan seperti itu.

Sore pun menjelang.

"Maaf Tuan Jung, Mr. Albert menunggu anda untuk kontrak pembangunan resort." Jungkook menoleh ke arah Lisa. "Bisa ditunda, saya akan antar istri saya dulu." Ucap Jungkook.

"Mohon maaf Tuan, tapi Mr. Albert tidak bisa menunggu lebih lama karena beliau akan segera pergi untuk kerjasama di perusahaan lain."

Lisa menghela nafas. "Kamu pergi aja, aku bisa sama supir kok."

"Kamu yakin?" Tanya Jungkook merasa cemas.

"Iya, kemarin juga aku baik-baik aja, jadi percaya aja sama aku." Jungkook mengangguk lantas mencium kening istrinya sebelum pergi.

Lisa pun setelah bersiap segera turun ke bawah untuk menunggu supirnya, saat supirnya datang lantas Lisa segera masuk ke mobil.

Seketika suasana hening, Lisa menoleh mendapati supirnya yang terus menunduk. "Pak, kok tumben diam terus biasanya Bapak suka banyak tanya?" Tanya Lisa.

"Kamu mau aku bertanya Baby?" Seketika Lisa menelan ludahnya kasar karena ia kenal betul suara ini, ini milik Sehun. Lisa seketika meminta untuk diturunkan namun nampak mobilnya tetap melaju bahkan lebih kencang.

"Tolong hentikan!!" Pinta Lisa yang panik.

"Baby kamu tidak perlu takut, aku disini aku akan menjagamu kamu tidak akan kecelakaan, yakinlah bahwa aku akan membawamu ke rumah dengan selamat."

Lisa lantas menangis. "Tolong hiks....aku tidak mengenalmu, aku ingin pulang." Ucap Lisa.

"Putri kita sedang menunggu di rumah Baby, apa kamu melupakanku dan putri kita!" Ucap Sehun dengan nada Berat.

"Aku bukan istrimu Sehun, aku mohon sadarlah aku Jung Lisa istri Jung Jungkook." Mendengar itu Sehun membanting stir hingga berhenti di pinggir jalan. Lantas Sehun keluar dan menarik Lisa turun.

Brakk

Sehun mengepalkan tangan, wajahnya berubah menjadi menakutkan bagi Lisa namun tidak lama karena setelah itu Sehun menyeringai.

"Kamu ingin aku cium kan sampai kamu berontak? Aku tidak akan lupa kamu yang nakal Baby." Lantas Sehun menarik tengkuk Lisa menciumnya dengan ganas membuat Lisa terus memukul dada Sehun untuk menjauhinya.

Sedangkan disana Seol memukul mejanya lantas ia mengambil ponsel.

Drrttt

Jungkook yang baru saja selesai berbicara dengan rekannya seketika berdiri karena mendapat panggilan di ponselnya. "Ada apa ...."

"Papa bodoh, apa Papa melupakan jika Mama dalam bahaya, sekarang Mama telah diculik pria tidak waras itu, dia di bawa ke daerah yang dekat sungai, sekitar 10 km dari perusahaan Papa." Ucap Seol.

Jungkook mengetatkan rahangnya. "Papa cepatlah pergi karena Mama sedang di lecehkan olehnya." Jungkook pun segera berlari menuju perkiraan untuk menyusul istrinya, jika istrinya dalam keadaan tidak baik maka Jungkook akan membunuh pria itu, beraninya menyentuh istrinya.

"Kau tidak selamat Sehun!" Ucap Jungkook.

Sedangkan disana Lisa sudah berlari setelah menendang aset pria itu, Lisa takut ia tidak pernah ada di situasi seperti ini apalagi disini sepi karena pria itu mencari tempat yang jarang di lalui kendaraan.

Sedangkan Sehun ikut berlari mendekat hingga sedikit lagi berhasil meraih wanita itu.

"Samchon bodoh, cepatlah jemput aku Mama dalam bahaya!" Haruto lantas segera pergi meninggalkan tugasnya mendengar Lisa dalam bahaya membuat Haruto segera pergi ke tempat keponakannya.

TBC.

My Wife Changed (S2-Lizkook) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang