╰( ・ ᗜ ・ )➝39MWC//S2

399 28 0
                                    

Ini yang akan terjadi jika kau terlalu mencintai seseorang melebihi cintamu terhadap Tuhan.

( ꈍᴗꈍ)

Lisa tersandung batu hingga Sehun tersenyum penuh kemenangan lantas Sehun berjongkok lalu mencengkram rahang Lisa dengan kasar.

"Kau tau pria yang memberimu bunga di pesta waktu itu? Itu adalah aku malam itu kau begitu mempesona namun sayang kau pergi bersama orang lain padahal kau adalah milikku!" Ucap Sehun dengan sorot mata penuh amarah.

"Sadarlah hiks...aku bukan istrimu aku Lisa!! Istri Jungkook hiks...Sehun kumohon sadarlah istrimu telah tiada." Ucap Lisa meyakinkan walau dengan Isak penuh ketakutan.

"Oh ya? Tapi malam itu kau datang sendiri mengatakan akan mengobati luka ku lantas sekarang apa setelah aku membantu membunuh salah satu putramu kau tetap diam?" Lisa membulatkan mata.

"Kau!!"

"Hahaha....ya, saat itu aku berniat membunuh suamimu, tapi anakmu datang seolah menjadi penyelamat dan kau tau bahkan kau tidak membenci suamimu dan hubungan kalian semakin membaik, kau sebenarnya membenci mereka atau tidak?" Bentak Sehun, Lisa lantas mendorong kasar Sehun.

"Beraninya kau membunuh putraku br*ngsek!!" Lisa lantas melipat kedua baju tangannya lalu meninju wajah Sehun dengan brutal.

Bughh

Bughh

"Kau, benar-benar gila!" Teriak Lisa mencengkram kerah baju Sehun hingga pria itu tersenyum menyeringai walau bibirnya sudah berdarah.

"Aku tidak menyangka jika kau begitu agresif walau aku tau saat malam itu kamu memang agresif tapi untuk hal bela diri aku sungguh terkejut." Lisa nampak terhina lantas Lisa kembali meninju lalu menjambak rambut itu hingga tidak sadar posisi mereka sudah di sisi sungai yang arusnya sedang deras.

Brughhh

Mereka pun jatuh secara bersamaan karena Lisa yang terpeleset sedangkan Sehun tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya mereka pun jatuh ke sungai, Lisa bertahan dengan tangan yang memegang akar di pinggir sungai sedangkan satu tangannya memegang tangan Sehun.

"Lepaskan aku Lisa, atau kita akan terseret bersamaan!" Ucap Sehun.

"Jangan bodoh, kau memang jahat Sehun tapi kau tetap seorang ayah yang dibutuhkan putrimu!" Seketika Sehun terdiam mendengar itu, nampak Lisa menarik Sehun untuk memegang dahan di sampingnya. "Maaf...." Lirih Sehun yang tidak terdengar Lisa.

Hingga tarikannya berhasil membawa tangan Sehun untuk memegang akar. "Naiklah!" Pinta Lisa, lantas Sehun pun mencoba untuk naik ke permukaan sedangkan Lisa terus berusaha sekuat mungkin memegang akarnya hingga gelombang air datang semakin besar dan Lisa terseret oleh arusnya.

Byurrr

"LISA!!" Teriak seseorang dari belakang Sehun, Jungkook yang melihat istrinya terseret arus tanpa berpikir langsung ikut melompat kesana tidak takut akan arus yang semakin besar.

Sehun yang melihat itu nampak terdiam mematung karena tidak menyangka akan seperti ini, sedangkan Jungkook kini terus berenang mencari keberadaan istrinya, walau sangat sulit mengingat arusnya cukup kuat membuat tubuhnya tidak bisa berhenti untuk melihat keberadaan istrinya sesaat.

Sehun hendak pergi namun polisi datang lalu mengamankannya. "Anda harus ikut kami atas kasus penculikan dan pembunuhan." Ucap polisi.

"Samchon gawat!! Ditengah sungai ini akan ada air terjun!" Mendengar itu Haruto segera berlari mengikuti arah sungai ini menuju ke mana, sedangkan Seol meminta polisi segera membawa Sehun ke kantor polisi.

Haruto terus berteriak memanggil nama Lisa namun nampaknya tidak ada kehidupan disana hingga ia mendapati jurang nya dan melihat ke sekeliling hanya ada aliran air sungai tanpa ada orang disana.

Haruto menarik keras rambutnya merasa gagal untuk menyelamatkan Kakaknya. "Samchon apakah kau melihat Papa dan Mama??" Haruto menggeleng.

"Mereka telah hilang." Seol mengepalkan tangan.

Drttt

"Hallo??"

"Hallo Oppa, bagaimana disana apakah sudah bertemu dengan semua orang? Samchon menyebalkan bukan."

Seol tersenyum getir melihat betapa sedihnya Samchonnya.

"Iya sudah."

"Oppa sedang dimana? Kenapa berisik sekali."

"Sungai."

"Wah sangat tidak benar karena jika Kwan pergi pasti Samchon membawa ke Mall, di sungai memang Oppa melakukan apa? Apa sedang memancing."

"Tidak, Oppa hanya perlu suasana baru."

"Apakah Papa dan Mama sudah pulang, disana sudah sore kan pastinya Mama dan Papa akan mencari Oppa atau kalian sedang bersama? Kalian sedang piknik kan."

"Tidak, hanya dengan Samchon, Papa dan Mama...emm...masih di kantor karena sedang banyak urusan."

"Yah sayang sekali, Kwan sedang merindukan suara mereka tapi malam nanti saja Kwan hubungi lagi jadi Oppa harus mengangkat ponselnya ya!"

"Hmm."

"Ya sudah Kwan mau bermain dengan kucing dulu, kemarin Kwan baru beli jadi nanti Kwan bawa kesana jika ujian disini sudah selesai."

"Hmm.."

Tutt

Seol tidak bisa jujur pada Kwan, itu akan membuatnya khawatir dan tidak akan bisa belajar dengan serius, lantas Seol berlari untuk memastikan tubuh orang tuanya masih berada di sekitar sana.

"Samchon!! Itu...itu kemeja Papa." Teriak Seol menyadarkan Haruto yang sedang sedih, lantas ia memicingkan mata dan merasa senang karena benar itu kemeja milik Jungkook.

"Kita harus meminta bantuan polisi untuk mencari ke wilayah sana, mungkin Papa dan Mama berhasil selamat." Ucap Seol diangguki Haruto.

Setelah hari itu Lisa dan Jungkook belum di temukan juga membuat Soobin sedih karena ia baru bisa mengetahui kabar itu setelah esoknya sedangkan Seol tidak gentar mencari rekaman terakhir Mama nya yang hilang, Seol menyimpan penyadap suara di pakaian Lisa untuk berjaga dan semuanya telah terekam disana hingga ia tau Lisa dalam bahaya.

Seol nampak cemas karena sudah 1 hari orang tuanya belum ditemukan.

Cklek

"Haruto..."

"Jina??"

Jina lantas berlari memeluk Haruto dengan tangis menyayat hati. "Haruto Oppa hiks...Oppa ditahan polisi bagaimana ini??" Haruto sebenarnya ingin marah tapi Jina tidak tau apapun.

"Apakah kau yang bernama Song Seojin? Selamat Oppa mu berhasil membuat Mama dan Papa ku menghilang bahkan dia membunuh saudara kembar ku, sekarang kau datang untuk meminta kebebasan Oppa mu, sungguh miris." Ucap Seol dengan wajah datarnya.

"Apa!"

"Jina, itu benar hal itu yang membuat aku marah dan menjebloskannya ke penjara, aku mengerti kamu sebatang kara dan sekarang hanya tinggal berdua dengan keponakanmu tapi kesalahan pria itu sudah keterlaluan." Ucap Haruto.

Jina jatuh terduduk. "Aku tidak menyangka Oppa melakukan hal jahat itu, maaf hiks..." Seol nampak tidak perduli dan pergi dari sana sedangkan Haruto memeluk Jina dengan erat.

"Aku tidak menyalahkan mu aku mengerti ini akan sulit apalagi ini adalah masalah antara keluarga kita." Jina mengangguk merasa lemah.

"Sementara kamu bisa tinggal dengan ku, bawa keponakanmu juga, aku akan melindungi kalian." Jina menggeleng.

"Haruto, kita tidak pantas aku terlalu berdosa pada Kakak mu jadi Haruto aku...." Haruto menutup mulut Jina.

"Kita pecahkan dengan kepala dingin ya? Aku mencintaimu mau dalam keadaan apapun Jina." Jina bahagia melihat betapa dewasanya Haruto walau Kakaknya telah menyakiti Kakak Haruto. "Terimakasih, Oppa memang salah karena wajah Eonni Lisa mirip dengan istrinya membuat Oppa terobsesi pada Eonni Lisa." Haruto mengangguk paham.

TBC.

My Wife Changed (S2-Lizkook) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang