╰( ・ ᗜ ・ )➝29MWC//S2

305 40 0
                                    

Bicaralah jika perlu dan pendam lah jika mampu

Kwan juga Haruto kini sedang berkeliling Mall, disana banyak pasang mata menatap Kwan gemas sedangkan Haruto nampak mencari tempat aksesoris yang diinginkan keponakannya.

"Kau mau tokoh mana Kwan?" Kwan mengetuk dagunya lalu ia melihat sebuah tempat es krim.

"Samchon, Kwan ingin es krim, boleh ya? Mama bilang boleh tapi tidak banyak." Haruto yang merasa tidak bisa menolak akhirnya mengajaknya ke sana.

"Mau rasa apa?" Tanya Haruto.

"Em...."

"Rasa stroberi 2 ya pak." Ucap seorang gadis dari samping, Kwan menoleh mendapati seorang gadis dengan topi dan rambut tergerai panjang membuat Kwan menganga.

"Wah cantik sekali." Ucap Kwan, ia lantas menarik baju gadis itu hingga gadis itu menengok ke bawah.

"Ada apa?"

"Apa eonni seorang idol?" Gadis itu terkekeh.

"Tidak, aku anak kampus biasa." Ucapnya membuat Kwan kecewa, kalau saja idol ia akan memajang foto nya yang cantik.

"Ini Nona." Gadis itu lantas membayarnya dan pergi, Haruto yang melihat beberapa varian rasa merasa bingung karena Kwan diam saja.

"Heh, jangan bengong apakah kau kesurupan, jangan merepotkan Samchon ya!" Kwan menjulurkan lidah tidak perduli, lantas meminta untuk memesan es krim rasa vanila.

Selesai dengan itu Kwan nampak mencari keberadaan gadis itu, ia sangat menyukainya entah kenapa dia seperti idol yang tersesat jika benar ia akan membuat konten agar viral. "Mencari apa keponakan cantik hmm?"

"Samchon tidak akan percaya aku menjumpai seorang idol, dia sangat cantik andai saja mau menjadi ibu tiri ku." Mendengar hal itu Haruto mengetuk kepala Kwan hingga anak itu mengaduh.

"Aku adukan pada Noona jika kau mau Ibu baru, kau akan menyesal." Kwan melipat kedua tangannya.

"Tentu saja tidak, aku hanya memikirkan bagaimana jika aku punya ayah tiri dan ibu tiri saja?"

"Lalu orang tua kandungmu mau kau kemanakan?"

"Tentu saja biarkan bermain di rumah dan aku akan bahagia dengan suasana baru, Samchon mau membantuku mencarikan ayah dan Ibu tiri?" Haruto menyeringai.

"Jika kau yakin maka tidak ada salahnya, aku bebas dari keponakan menyebalkan sepertimu." Ucap Haruto.

"Benar juga, kasian Samchon akan merindukan keponakan yang menyebalkan ini, tidak jadi deh Kwan tetap menyayangi Samchon." Ucap Kwan sambil memberi kiss dari jauh.

"Kau ini genit sekali, bagaimana besarnya nanti." Ujar Haruto tidak percaya.

"Tentu saja akan diminati para pria, itu sedikit sulit Samchon bisakah membantuku mencari pria baik, setiap ada pria berniat baik menjadi temanku Oppa pasti melarang keras karena mereka katanya memanfaatkan kebaikanku." Haruto mengangguk setuju. "Oppa mu benar, jika Samchon ada di posisinya akan Samchon lakukan, tapi saat Noona ku diluar pantauan aku telat datang, sudah terlanjut kau dilahirkan." Kwan kesal karena tidak mendapat jawaban sesuai keinginannya.

"Samchon Kwan tidak jadi beli aksesoris nya." Ucap Kwan. "Kenapa?"

"Sudah tidak mood."

"Aku pikir seorang gadis Saja yang merepotkan ternyata kau pun sama merepotkan, sepertinya pria di masa depanmu haruslah pria bersabar." Kwan setuju, ia juga memang mengharapkan seperti itu.

"Tentunya tidak seperti Samchon yang suka meledek." Haruto melotot sebelum itu Kwan pergi karena Haruto mengejarnya.

Brughh

My Wife Changed (S2-Lizkook) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang