╰( ・ ᗜ ・ )➝5MWC//S2

746 77 1
                                    

Bahagia itu hanya perlu di nikmati sehingga momen itu akan membekas.

( ꈍᴗꈍ)

Kini Lisa sedang duduk bersama anak-anak nya, ditemani kepala pelayan pelayan baru dan juga Yunjin.

"Selama ini aku selalu memanggilmu pelayan baru dan juga pada bibi kepala pelayan jadi nama asli kalian siapa?" Tanya Lisa.

"Nama saya Lia sedangkan kepala pelayan bernama Mina, kami dari desa dan kebetulan merantau bertemu dengan tuan saat kebetulan tuan membutuhkan asisten." Ucap Lia.

"Usiamu berapa Lia?" Tanya Lisa.

"28 tahun." Lisa bisa menebak itu pastinya masih muda.

"Kenapa tidak menikah? Padahal kamu begitu cantik, setuju gak sama Mama?" Tanya Lisa.

"Tentu saja, Bibi Lia cantik apalagi sedang duduk sambil bernyanyi." Mendengar itu Lia merona dipuji oleh anak majikannya. Sedangkan Kwan memang setiap saat selalu memantau para pekerja.

"Yunjin bagaimana dengan kamu?" Tanya Lisa.

"Saya hanya sedang menikmati waktu saja Nyonya sebelum hari yang saya impikan terkabul." Ucapnya tersenyum manis.

"Memang apa yang diinginkan Bibi Yu?" Tanya Kwan sambil memeluk Lisa dengan hangat, Seol sendiri sibuk dengan iPad ya dan Yul sedang sibuk memainkan rubik.

Yunjin seketika gugup. "Bahagia dengan orang yang bisa membuat saya nyaman." Ucapnya dengan rona merah membuat semua orang nampak tertarik.

"Wah siapa itu Yun, pasti orangnya istimewa?" Goda Lisa sedangkan Yunjin menunduk malu.

Lia mendelik ke arah Yunjin yang merona setelah dipuji, ia memicingkan mata melihat gelagatnya apakah pembantu satu itu sedang menyembunyikan sesuatu. "Tumben kau malu Yun, biasanya kau tidak tau malu." Ucap Lia diselingi kekehan.

"Ouh ya? Yunjin tidak tau malu emang?" Sambung Lisa sambil mengubah ekspresi menjadi kaget. "Itu benar, Yunjin selalu senyum sendiri di kamarnya terkadang dia bernyanyi jika sedang bahagia, entahlah siapa yang bisa membuatnya begitu." Ucap kepala pelayan.

"Wah Bibi sangat tidak adil, mengapa tidak mengenalkan kekasih bibi?" Ucap Kwan.

"Tidak- saya tidak punya." Ucap Yunjin.

"Sudahlah jangan menggodanya terus." Ucap Lisa membuat keadaan menjadi sedikit tenang kembali.

Cklek

"Ah sedang berkumpul, maaf aku terlambat pulang." Ucap Jungkook lantas duduk lalu mencium kening Lisa dengan lembut.

Lisa mengangguk mencium kembali pipi suaminya, Jungkook pun tak lupa mencium anak-anaknya. "Papa terlambat! Ke mall nya jadi kesiangan kan?" Protes Kwan.

"Iya Papa tadi ada rapat mendadak akhirnya bisa selesai juga." Ucap Jungkook lalu menatap satu persatu para pelayan.

"Apa yang kalian lihat?" Ucap Jungkook dengan aura dinginnya membuat mereka spontan membubarkan diri. "Ayo ke mall, Seol ingin membeli beberapa iPad." Ucapnya santai.

"Astaga berapa iPad lagi yang kamu butuhkan sayang, bahkan di kamarmu lebih dari 20 iPad tergeletak?" Tanya Lisa tidak habis fikir.

"Mama tidak tau saja Seol sedang membuat sebuah projek dan butuh banyak data yang harus tersimpan dalam beberapa wadah,"

"Sok pintar sekali Hyung, memang Hyung sedang melakukan projek apa sampai membutuhkan banyak iPad?"

"Kebetulan Papa tidak mengizinkan Hyung menggunakan komputer jadi karena kesal sekalian saja borong iPad." Ucapnya menatap Jungkook kesal, sedangkan Jungkook memijit kepalanya, bukan karena tidak suka anaknya terlalu pintar tapi Jungkook sadar putranya tidak boleh terlalu banyak menggunakan gadget karena bisa buruk pada matanya.

My Wife Changed (S2-Lizkook) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang