Bab 3

291 18 0
                                    


Kesunyian


King Pov

“Aku pulang..” Aku berteriak saat aku sudah memasuki rumah dan segera pergi untuk memeluk ibuku.

“Lepaskan ibu.. Ibu ingin makan kue kelapa dulu..” Ibu mendorong badanku.

“Apakah ibu tidak mencintai King?” Tanyaku pada ibu.

“…”

Ibu tidak menjawab pertanyaanku, seakan-akan dia tidak mau tahu tentang diriku lagi. Pada kenyataannya, ibuku hanya ingin makan kue kelapa yang aku bawa dan aku segera duduk di sofa. 😞

Saat aku duduk di atas sofa, aku merasa tubuhku tidak berenergi lagi dan aku menjadi tidak mempunyai tenaga untuk berdiri, berjalan atau melakukan apapun. Aku seperti orang yang merasa sekarat dan kehabisan napas.

“Kue ini kirimnya benar-benar terasa lembut, kuenya lumer di mulut dan tekstur kuenya juga sangat lembut. Kue ini sangat enak dan tidak terlalu keras..” Kata ibuku sambil memakan kue kelapa yang aku belikan tadi.

“Apakah kue itu seenak itu?” Aku bertanya pada ibuku karena merasa penasaran.

“Yeah.. Kue ini memang enak dan aku juga tahu bahwa anakku mempunyai banyak penggemar..” Balas ibuku lagi.

“Huh.. iya.. mereka semua benar-benar tampan..” Aku merespon perkataan ibuku dan segera tertawa.  

“Aku mendengar kamu mempunyai enam orang penggemar..” Kata ibuku lagi.

“Huh? Iya.. mereka semua benar-benar tampan..” Kataku sambil tertawa.

Apakah kakakku benar-benar mengatakan kepada ibuku tentang foto itu?
Keluargaku tahu semua yang ada di dalam foto itu. Mereka semua sudah mengenal teman-temanku, tetapi mereka berdua berpura-pura agar bisa menggodaku. 😞

“Baiklah jika begitu.. Berarti aku kan mendapatkan banyak mas kawin. Sekali aku menerima uang, maka akan aku belikan beberapa kue, puding juga dan juga salad pepaya, aku harus membeli yang enak-enak..” Kata ibuku tanpa malu-malu.

“Itu semua karena kecantikan dari King..” Aku menggodanya dan berpura-pura menyisir rambutku dengan lembut seperti seorang model.

“Kamu menyebut dirimu cantik? Kamu sama narsisnya seperti ayahmu..” Komentar ibuku.

Aku memang selalu di bandingkan dengan ayahku.. Ayahku saat ini sedang berada di garasi mobil dan harus tidur disana juga malam ini. Pria yang malang. 😅

“Bagaimana ibu bisa berkata seperti itu tentang anakmu sendiri?” Tanyaku.

“Aku tidak narsis.   Aku hanya mengatakan yang sebenarnya saja..” Tambahku dan ibuku hanya tersenyum.

“Ayo kita duduk bersama-sama..” Ajak ibuku.

“Bu.. Aku akan pergi melihat markas rahasiaku dulu..” Jawabku.

Aku sudah lama tidak pulang ke rumahku ini, jadi aku harus pergi dan membersihkan markas rahasiaku dulu atau mungkin ibuku yang membersihkannya ketika aku sedang tidak ada di rumah.

“Baiklah kamu bisa pergi kesana, tetapi kamu tidak boleh lama-lama dan harus kembali ke rumah lagi sebelum jam sembilan malam karena ibu sendirian di rumah ini..” Balas ibu.

“Ibu sendirian? Bukankah ayah sedang tidur di garasi?” Tanyaku sambil mengangkat alisku sambil memandang ibu.

“Yeah.. untuk meminta kamu pulang ke rumah ini, ibu harus membuat suamiku tidur di garasi..” Kata ibu lagi.

Haruskah saat ini aku merasa kasihan kepada ayah atau ibu? 🤔

“Iya..Iya.  aku tidak akan lama-lama disana. Sekarang masih jam lima..” Balasku.

---

Setelah berkata seperti itu kepada ibuku, aku segera pergi ke markas rahasiaku.

Markas rahasiaku berada di belakang rumahku. Ini bukan markas persembunyian seperti yang ada di film-film detektif atau markas seperti di rumah-rumah orang kaya.

Markas rahasiaku adalah sebuah pondok kecil yang memiliki jendela yang besar di sekelilingnya. Aku sangat suka duduk di dalamnya untuk melihat keluar dan alam sekitar markasku ini. Aku sangat merasa nyaman saat berada di tempat semacam ini. ☺️

Aku sebenarnya tidak terlalu suka tinggal di bangunan yang berdinding semen karena aku seperti merasa terjebak di dalamnya. Tetapi kamarku di kondominium sangat menyenangkan karena di dalam kondomuniumku itu aku menanam banyak pohon di dalamnya.

Aku suka tidur di teras kondominiumku. Di teras itu ada tanaman dan juga tempat ikan yang tidak ada ikannya hanya berisi tanaman teratai. Aku menggunakan tikar bambu yang aku bawa dari rumah nenek sebagai pengganti tempat tidur, karena tempat tidurku terlalu besar bila aku taruh di teras. Aku juga memiliki kelambu yang menghindari aku dari gigitan nyamuk demam berdarah.

Aku sudah lama tidak ke markasku ini, jadi aku sangat ingin tidur disini. Tetapi ibuku tidak mengizinkan aku tidur disini. 😞 Ibu bahkan sudah menyuruh ayah untuk tidur di dalam mobil yang ada di garasi supaya aku mau tidur di rumah. Ibuku benar-benar sangat lucu.  

Aku membuka gerbang markas rahasiaku ini dan aku tidak melihat markasku kotor sama sekali. Ibuku pasti sudah membersihkan markas ini, jadi aku tidak perlu repot-repot lagi membersihkannya. ☺️ Aku hanya mengizinkan anggota kekuargaku untuk bisa memasuki markas rahasiaku ini. Karena aku ingin memiliki privasi sendiri juga.

Di dalam markas rahasiaku ini tidak ada banyak barang, hanya ada bantal dan berberapa tanaman pot untuk hiasan.
Aku tidak suka memotong bunga dan memasukkannya ke dalam vas karena bunga itu tidak akan tahan lama dan cepat layu. Aku sangat suka melihat bunga-bunga yang tumbuh di atas tanah dan menua sendiri. Aku ingin melihat bunga-bunga itu mati di tempat mereka berkembang. ☺️

Ponselku berdering dan aku melihat Boss temanku yang menelepon.

“Hallo, ada apa Boss?”

Setiap kali dia meneleponku, dia pasti akan selalu membicarakan Mek atau bergosip tentang orang lain. Jika kami ada masalah di dalam group kami, aku hanya perlu mengirimkan dia pesan saja di group Line kami dan dia akan segera datang.

“Ayo buka facebookmu, cepatlah..” Kata Boss seperti terburu-buru.

“Memang ada masalah?”

“Iya.. ini masalah besar..”

Ketika aku mendengar dia mengatakan seperti itu, aku langsung membuka Facebookku. Tetapi aku hanya melihat ada foto N'Duen yang diposting di Facebooknya Bohn. Aku mencoba melihat-lihat postingan lain tetapi tidak menemukan apapun. 🙄

“Dimana masalah besarnya, Boss?” Tanyaku.

“Kamu jangan seperti sedang bermain-main. Bohn sudah mempunyai pacar sekarang. Kamu pasti membencinya. Kenapa kamu malah tertawa?” Gerutu Boss lagi.

“Huh.. Kenapa kamu berpikir aku sedang tertawa?”

Aku hanya bisa menggelengkan kepalaku pelan saat melihat kelakuan teman-teman dekatku yang suka tidak masuk akal. 😂

Boss memang selalu seperti ini. Tidak peduli betapa sulitnya situasi yang sedang kami hadapi, dia pasti akan selalu bisa menghibur kami dengan tingkah lakunya itu.

Namun, ketika aku sedang merasa stress, aku kebanyakan hanya bisa memendamnya sendiri. Bukannya aku tidak ingin membaginya dengan teman-temanku, tetapi aku hanya tidak merasa cukup nyaman untuk membagi masalah yang aku rasakan kepada orang lain.

Aku percaya dengan istilah, orang miskin adalah orang yang akan menangis setiap hari, tetapi dia bukan orang yang menangis untuk di lihat oleh orang lain.

“Aku tidak bisa mengomentari postingannya itu..” Boss mengeluh dan mengakhiri panggilannya.

Aku melihat Mek dan Duen sudah mengomentari postingan Bohn terlebih dulu. Sekarang aku rasanya juga sangat ingin mengomentari postingan Bohn itu juga dan mengeluh padanya.

Apa gunanya menjadi orang bijak sana? Aku sebenarnya tidak ingin melakukan hal ini, tetapi aku penasaran. 🙄

Jadi aku segera mengirimkan pesan kepada Bohn.

King Of The King

Apa kuncinya untuk bisa menaklukan pikiran seorang dokter?

Bohn

Kamu memiliki lelucon yang sangat bagus, King.

Bisakah aku meminta yang lain?

Aku melihat balasan Bohn seperti itu. Tidak lama Bohn membalas lagi.

Bohn

Siapapun bisa melakukannya asalkan melakukan hal itu dengan jujur.


Mengapa Bohn bisa membalas pesanku begitu cepat hari ini? Hm.. Mungkin saat ini N'Duen sedang tidur.

Saat aku memikirkan N'Duen, aku jadi memikirkan Ram.

Bagaimana dia bisa terlihat begitu lembut dan baik kepada anjing bahkan ketika dia tidak melakukan apa-apa?

Ram adalah nama yang terdengar sedikit aneh. Yeah.. aku tahu dia setengah Thailand. Apa arti namanya itu?

Aku akan mencari arti namanya di internet. Aku mengetikkan namanya di Google karena hanya Google yang tahu tentang segalanya 😅.

Kata Google arti nama Ram adalah cantik. 🤔

“Tetapi tidak seperti dirinya..” Gumamku pelan sambil berjalan kembali ke dalam rumah.

---

“Ah.. kamu sudah kembali. Sekarang ambilkan ibu bantal itu..” Kata Ibuku dan aku hanya mengangguk dan memberikan bantal kepadanya.

“Apa yang sedang ibu tonton?” Aku bertanya kepada ibuku.

Saat ini mataku sedang melihat kearah layar TV, tetapi aku tidak suka menonton TV. Acaranya tidak terlalu banyak ragam dan ada iklan yang mengganggu acara itu juga.

“Ibu sedang menonton drama meruntuntuhkan penghalang..” Jawab ibuku.

“Hah?”

“Kamu lihatlah wanita itu, dia sangat cantik. Tetapi dia menendang pengemis yang ada di jalanan itu..” Kata ibuku lagi.

“Kenapa wanita itu melakukan hal seperti itu?”

Baiklah bukankah ini tentang masalah pelecehan fisik dan saat kita melihatnya, kita tidak boleh diam saja.

“Yeah.. karena wanita itu cemburu kepada pengemis itu..” Kata ibuku.

Aku lalu mendengar ibuku terus menghina wanita yang ada di dalam drama itu. Ketika ibuku menghina seseorang, dia suka menggunakan gerakan tubuh dan sangat beremosi, seolah-olah ibuku ada di dalam drama itu. 😅

“Bu.. Kenapa ibu menamai aku King?” Aku bertanya pada ibuku untuk menarik perhatiannya.

“Hm.. tidak ada alasan khusus ibu memberikan nama itu kepadamu. Kami hanya ingin namamu memiliki inisial yang sama dengan saudara-saudaramu yang lain, makanya kami mencocokan nama mereka dengan namamu..” Jawab ibuku.

Hmm? Benarkah hanya seperti itu? 🤔
Tiba-tiba ponselku bergertar saat aku sedang berpikir dan aku melihat ada pesan dari Kakakku.


Kumfah

Apakah kamu sedang bersama-sama dengan ibu?

King of The King

Iya.

Dia sedang merasa kesepian jadi aku datang menemaninya.

Kumfah

Aku berpikir ibu hanya ingin kamu pulang saja.

{✓} The Gap Between Us-RamKingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang