Bab 18

164 14 3
                                    


Perasaan Apa Ini?


Ram Pov

“Arghh..”

Saat mendengar suara itu, aku segera melihat jam dan saat ini jam 05.12. Aku melihat tubuh P'King gemetaran di bawah selimut yang tebal.

Tubuh P'King terus terlihat gemetaran sepanjang malam mungkin karena dia menahan rasa sakit di kepalanya. Aku lalu mengangkat tanganku untuk menyentuh dahinya untuk memeriksa suhu tubuhnya.

Saat ini suhu tubuh P'King terasa sedikit panas. Aku akan memberikan dia obat setelah kami sarapan.

P'King mungkin tidak akan terbangun dalam waktu dekat dan kalau begitu aku yang harus masak. 😊

Tetapi tunggu.. Ketika aku mau bangun dari tempat tidur ini, aku segera berhenti karena merasakan ada tangan kecil yang memegangi bajuku agar aku tidak pergi kemanapun.😅

“Kamu mau pergi kemana?”

P'King bertanya kepadaku dengan suara yang serak. Aku melihat hidungnya memerah karena dia terus saja menangis kesakitan. Aku tidak terbiasa melihat P'King dengan versi seperti ini. 😞

“Aku akan membuat sarapan..”

“Aku tidak mau makan! Kepalaku sangat sakit..” Kata P'King. 😖

“Kamu harus makan..”

“Tidak mau!”

Setelah mengatakan itu, P'King menggelengkan kepalanya dengan pelan dan perlahan bangun untuk duduk di sebelahku. Dia memeluk pinggangku dengan erat-erat seolah-olah dia takut aku akan pergi darinya ketika dia melepaskan pelukkannya. P'King benar-benar bersikap seperti anak kecil sekarang. 😅

“Bukankah kamu mengatakan kepadaku bahwa kamu tidak akan bersikap keras kepala lagi? Kamu mau makan apa?” Tanyaku.

“Aku ingin makanan yang mudah di makan..” Kata P'King sambil tersenyum. 😊

“Bubur nasi..”

“Uhm.. Tetapi jangan pergi..”

P'King kembali memelukku dengan lebih erat lagi. Ujung hidungnya yang merah sekarang berada di leherku dan dia menempelkannya di kulitku. 😞

Aku bisa mendengar suara napasnya seperti terengah-engah dan terasa panas. Aku juga tidak melihat P'King seceria, bertingkah hiperaktif dan penuh dengan kegilaan saat ini. 🙄

“Phi..”

Aku memangilnya dengan nada berbisik saat melihat P'King seperti sangat depresi dan menderita.

“Apakah kepalamu sangat sakit?”

“Iya.. Aku juga mengantuk tetapi aku tidak bisa tertidur. Jadi aku akan menemanimu memasak..”

Aku melihat P'King terlihat mengantuk, lelah, kesakitan dan sebagainya. 😞

“Tidak masalah jika Phi tidak mau tidur lagi, tetapi jangan mengucek matamu..”

Aku mengatakan hal itu ketika aku melihat P'King mulai berdiri di sampingku dan menggunakan kedua tangannya untuk menggosok matanya itu. Aku lalu segera memegang kedua pergelangan tangannya untuk menghentikan perbuatannya itu agar tidak menggosok matanya yang sudah terlihat memerah itu.

“Aku ingin melihatmu membuat sarapan..”

Aku tidak tahu apakah ini karena gerakkan tubuh P'King atau caranya menatapku yang membuat jantungku terasa berdebar-debar untuk sesaat. 🙄

“Ayo..”

P’King mengatakan hal itu dan segera mengandeng tanganku lalu kami mulai berjalan ke dapur. Bukankah P'King merasa mengantuk? 🤔

---

Dapur Apartemen King

Ram Pov

Saat ini kami berdua sedang berdiri di dapur yang penuh dengan tanaman dan sayuran yang dia tanam. Ruangan itu terlihat baik untuk memasak. Selain itu ada banyak sayuran di dalam kulkas, ada juga bahan lain seperti daging, keju, ham dan bakso. P'King mengatakan bahwa dia tidak tahu cara memasak tetapi dia memiliki semua makanan ini. 🙄

“Kamu mau makan apa?” Tanyaku.

“Uhm.. babi..”

Ketika aku mendengar jawabnnya, aku segera berjalan untuk mengambil barang-barang yang kami perlukan dari dalam kulkas. Aku bisa menemukan ada daging babi cincang di dalam kulkas ini dan juga beberapa sayuran.

“Dimana seledri?” Tanyaku.

“Ada di dalam panci..”

“Oh..”

Aku lalu mengangguk dan berjalan untuk mengambilnya. Bagaimana P'King bisa mengingat dimana semua letak barang-barang itu? 🙄

Tetapi saat ini aku masih tidak bisa menemukan ketumbar. Disini ada begitu banyak tanaman dan sayuran dengan berbagai warna yang berbeda-beda sehingga aku merasa bingung. 😅

“Apa lagi yang kamu perlukan?” Tanya P'King.

“Ketumbar, merica, bawang putih..”

Aku mengatakan semua itu dan masih berusaha untuk mencoba menemukannya sendiri. Tetapi aku tidak bisa menemukan semua itu dan aku merasa seperti anak kecil sekarang. 😞

Segera setelah aku menemukan semua itu, meja dapur yang tadinya kosong sekarang sudah penuh dengan peralatan untuk memasak dan bahan-bahan makanan.

P’King selalu mengikuti aku sepanjang waktunya setiap kali aku melakukan sesuatu. Dia akan memperhatikan aku karena merasa ingin tahu seperti anak kecil sampai semuanya selesai. 😅

Saat ini aku hampir selesai membuat buburnya dan P’King masih berdiri di belakangku untuk melihat bubur itu.

“Apakah kamu ingin memakai daun ketumbar?” Tanyaku.

P'King lalu segera mengambil beberapa daun ketumbar dan seolah-olah ingin menambahkan ke dalam bubur, tetapi aku segera memegang pergelangan tangannya.

“Jangan memasukkannya sekarang. Nanti aku yang akan memasukkannya..”

“Oh..” P'King menjawab dengan suara rendah.

Aku sangat ingin tahu apa yang P'King rasakan saat ini. Sebenarnya apapun yang terjadi padanya dan saat aku melihat P'King sedang lemah seperti ini, aku rasanya ingin merawatnya sekarang. 😊

“Apakah kamu masih merasa sakit kepala?” Tanyaku.

Aku memperhatikan P'King sebentar saat dia sedang membuat dua bola nasi. P'King mungkin tidak memberitahukan hal itu padaku, tetapi aku tahu bahwa dia masih merasakan kesakitan saat ini. 😣

“Ayo ambillah obatmu dan tidurlah setelah ini..” kataku.

“Ram mau pergi kemana?” Tanya P'King.

Saat aku mendengar pertanyaannya, aku kembali merasakan jantungku berdetak dengan kencang lagi. Tetapi hanya sesaat dan aku tidak pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya. 😣

Aku merasa ragu bahwa hal ini karena aku belum merasa terbiasa mendengar P'King memangil namaku seperti ini.

“Ayo katakan kamu mau pergi kemana?”

P'King bertanya lagi dan mengerutkan keningnya serta mencengkaram bajuku dengan erat. Aku tahu bahwa dia tidak ingin di tinggal sendirian saat ini.

“Aku akan pergi ke pasar dekat sini dan membeli beberapa makanan..”

“Benarkah? Kenapa? Bukankah masih ada udang di dalam kulkas? Kamu bisa membuat udang rebus, goreng panggang atau udang kuah..”

“Apakah kamu mau memakan udang?”

“Tidak! Aku tidak mau makan udang, tetapi Ram sangat suka makan udang..”

Setelah mendengar perkataan P'King, ini pertama kalinya aku sangat ingin mengatakan sesuatu tetapi tidak ada kata-kata yang keluar dari bibirku. Aku bisa merasakan jantungku berdetak dengan kencang lagi. 🙄

“Ayo buat..”

P'King mengatakan hal itu dengan nada yang lembut. P’King yang sedang memegangi bajuku sekarang memeluk pinggangku dengan longgar. Wajahnya yang terlihat cantik itu mendongak untuk menatapku. Apakah P'King melakukan hal ini kepada semua orang ketika dia sedang sakit? 🤔

“Aku akan membuatnya tetapi aku hanya akan membuat satu makanan saja saat ini..”

Aku merasa sedikit aneh karena biasanya P'King yang lebih banyak berbicara dan aku hanya diam saja. Tetapi hari ini aku yang lebih banyak berbicara. 😅

“Kalau begitu lakukan salah satu saja..” Kata P'King.

“Kamu mau makan udang?” Tanyaku.

Saat aku bertanya seperti itu, P'King melepaskan pinggangku dan dia mengangguk lalu berjalan ke arah kulkas. Dia mencoba untuk mengambil semuanya sendiri.

Aku merasakan orang seperti P'King terlihat menakutkan karena dia terus berusaha untuk berpura-pura merasa kuat saat di depan orang lain. 😞

Saat aku sudah memiliki semua bahan makanan yang aku perlukan, aku jadi ingin membuat udang bakar. 😊

Hal itu tidak sulit untuk dibuat, cukup dengan menaruh udang ini di atas panggangan dan balik beberapa kali dan aku bisa melakukannya. 😊

Di dalam dapur P'King semua peralatan ada termasuk microwave dan pembuat ice cream. Apakah P’King tahu cara menggunakannya? 🤔

Yeah..  Sebenarnya aku tidak pernah berpikir Phu akan mengatakan kepada semua orang bahwa aku tidak bisa mengupas udang sendiri. Sejujurnya aku bisa mengupas udang itu sendiri, tetapi pertama-tama aku akan memotongnya menjadi dua bagian agar mudah di kupas dan dimakan. Hal ini karena aku bisa menggunakan garpu dan lebih enak memakannya juga. 😊

“Kamu tidak perlu memotongnya..”

P'King mengatakan hal itu ketika dia melihat aku memotong udang ini menjadi dua.

“🤨”

“Aku yang akan mengupaskan udang itu untukmu..”

“Jangan khawatir saat ini kamu sedang sakit..”

“Tetapi tanganku tidak patah..”

Aku lalu melihat bibir P'King terangkat dan bibirnya terlihat lebih merah karena dia sedang sakit. Bibir P'King terlihat sangat berbeda saat dia sedang sakit seperti ini.

“Ram tidak perlu memotongnya dan aku yang akan mengupasnya untukmu..”

P’King mengatakan itu dan dia menyatukan tangan kami untuk menghentikan aku memotong udang itu.

Jika Kalian bertanya kepadaku apakah aku pernah sedekat ini dengan seseorang pria sebelum ini? Izinkan aku memberitahukan hal ini kepada kalian aku belum pernah sedekat ini dengan siapapun sebelumnya dan aku tidak ingin sedekat ini juga dengan pria manapun.

“Iya..”

Aku mengangguk lalu melepasakan tangan P'King dari tanganku karena aku ingin mulai membakar udang itu di atas panggangan.

Saat kami berada di dapur, P'King tetap berdiri dekat denganku. Dia pergi ke kamar beberapa kali dan hampir tersandung beberapa kali juga jika aku tidak menangkap tubuhnya dengan tepat waktu. 😅

“Berpeganganlah padaku..”

Aku mengatakan hal itu dan P'King segera datang dan memeluk pinggangku dari belakang. Aku saat ini sedang membawa nampan yang berisi makanan ke meja makan dengan P'King yang memelukku pada saat yang bersamaan.

“Tetapi tubuhku tidak gemetaran..”

P'King mengatakan hal itu dan tangannya bergerak untuk memegang nampan dari belakangku, tetapi aku tetap tidak mau melepaskan nampan ini.

Ketiga anjingku segera berlari ke dalam ruangan ini, tetapi hari ini mereka tidak mengganggu P'King karena mereka tahu bahwa P'King sedang sakit.

“Perawat itu juga mencukur rambutku?” Tanya P'King saat dia melihat lukanya di depan cermin.

“Iya.. Karena kamu berdarah sangat banyak. Jadi perawat itu harus melakukannya agar dia bisa menjahit lukamu..” Kataku.

“Iya..”

Aku menjawab dengan jujur karena berbohong tidak akan baik. Bagaimanapun P'King pasti tahu karena dia cukup pintar.

“Kenapa mukamu seperti itu? Ayo cepat makan karena kamu harus segera meminum obatmu setelah ini..”

Aku mengatakan hal itu dan segera menyeret P'King ke meja makan.

“Kamu juga duduklah dan makan bersama-sama denganku..” Kata P'King.

Aku lalu duduk dan membelai lukanya dengan lembut lalu menggerakan jariku di sekitar luka itu. Jika P'King makan dengan baik maka dia akan menjadi hiperaktif lagi. P'King harus sembuh sebelum perjalanan kami ke kamp sukarelawan karena setelah enam hari maka jahitannya baru akan di buka setelah lukanya mengering. 😊

Kamp sukarelawan diadakan beberapa hari setelah itu.

“Ini benar-benar lezat.. Sangat lezat..” Teriak P'King. 

“Kalau begitu kamu harus makan yang banyak..”

Hal ini bukan karena P'King sedang sakit atau karena hal lain, tetapi P'King memang makan lebih sedikit dan perlahan. Jika dia tidak sedang sakit, maka dia akan makan selesai lebih dulu daripadaku. Tetapi hari ini aku yang selesai duluan, meskipun aku sudah makan bubur banyak. 😄

Kami belum memakan udangnya karena P'King mengatakan lebih baik menghabiskan bubur dulu sebelum makan udangnya. 😊

“Kamu makan sangat berantakan..”

Aku mengatakan hal itu saat melihat mulut P'King yang selalu saat dia makan selalu berantakan.

“Iya..” Kata P'King.

Aku merasa tidak tahan melihatnya dan aku segera menujuk ke arah mulutnya lalu P'King hanya mengangguk. Dia masih tidak mau menyeka mulutnya dan masih makan dengan lahap.

Aku menunggunya selama sekitar sepuluh menit agar dia menyeka mulutnya, tetapi dia sama sekali tidak menunjukkan akan menyeka mulutnya itu. Jadi aku yang harus melakukannya. 😞

Aku lalu mengambil tisu dan menyeka mulutnya. Aku sebenarnya sering melakukan hal ini setiap kali kami makan bersama-sama. P'King benar-benar makan sangat berantakan melebihi anak TK.. 😅

“Lakukanlah dengan hati-hati Ram..” Bisiknya.

“Kamu teruskan saja makanmu..”

“Biarkan sekarang aku mengupaskan udang untukmu..”

P'King mengatakan itu dan sebelum aku sempat menjawabnya, aku melihat sudah ada sepiring udang bakar yang dia letakkan di depanku. Aku lalu segera memasukkan udang itu ke dalam mulutku. Aku tidak mempunyai pilihan lain selain memakannya. Aku menatap mata P'King dan dia sedang menatapku juga. 😊

“Biarkan aku membersikan dulu mulutmu..”

Aku mengatakan hal itu kepada P'King tetapi dia segera mendorong tanganku menjauh sebelum aku melakukan apa yang aku ingin lakukan padanya. Aku melihat P'King segera mengambil tisu yang ada di meja dan dia menyeka sudut mulutku. Setelah benar-benar sudah bersih, dia segera membuang tisu itu, tetapi jarinya belum bergerak dari wajahku.

“Ram mengusap pipiku seperti ini..”

Lalu aku merasakan jari- jarinya P'King bergerak untuk menyentuh sudut pipiku. Aku pernah melakukan hal itu saat kami makan nasi ayam bersama-sama waktu itu. Bagaimana dia bisa mengingatnya? Aku berpikir kami berdua sama-sama mengingatnya dengan jelas. 🙄

“Kamu juga pernah melakukan disini juga..”

P’King berkata lagi dan dia memindahkan Jari-jarinya ke atas bibirku sebelum dia menyelusinya dengan Jari-jarinya ke sekitar hidungku. 🙄

Aku bisa mencium aroma Jasmine atau melati yang lembut dari tubuh P'King. Dia belum mandi, tetapi aku bisa mencium bau melati? 🤔

Hm.. Seperti bau itu bukan karena parfum atau cologne yang dia gunakan. 🙄

“Dan juga..”

P'King mulai menjalankan jarinya lagi, tetapi kali ini aku menghentikannya.

“Phi!”

Hal ini karena aku tahu kemana jari tangannya akan bermain-main selanjutnya. Aku tahu ketika jari P'King mulai menekan mulutku, tujuannya pasti adalah ujung lidahku. 😞

Aku kemarin melakukannya karena ingin menghapus darah yang ada di lidahnya kemarin.

“ 🤔”

“Tidak boleh!”

Setelah aku mengakan hal itu, P'King bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Dia lalu mengupaskan dan terus memberikan aku udang sampai semuanya habis. Aku makan banyak hari ini. 😄

“Aku mengantuk..” Gumam P'King.

Dia lalu berbaring di atas sofa. P'King hari ini tidak makan terlalu banyak. 😞

“Ambil dan minum obatnya dulu..”

“Tidak mau.. Obatnya pahit..”

Setelah mengatakan hal itu, P’King segera membenamkan wajahnya ke bantal dan hanya menyisakan matanya saja yang terlihat seperti anak kecil. Sepertinya aku merasa sedang mengurus anak kecil saat ini. 😅

“Kamu ingin aku yang mengambil obatnya?” Aku bertanya.

Aku melihat P'King bangun, tetapi aku tidak menyadari bahwa dia sudah duduk di sofa lagi. Aku lalu duduk di sebelahnya dan P'King memukul pundakku. Pukulannya tidak terasa sakit. Aku hanya merasa terkejut karena P'King menyerangku secara fisik.

Hampir semua orang mengira P'King adalah orang yang baik, tetapi mereka harus melihat jika keadaannya seperti saat ini. 😄

“Aku akan mengambil obatnya..”

“Aku tidak mau meminumnya. Aku..”

Setelah mengatakan itu, P'King lalu menyandarkan kepalanya di atas bahuku. Kenapa aku berpikir hari ini P'King sangat suka memelukku? 🙄

“Rasa sakitmu tidak akan hilang kalau kamu tidak mau meminum obatnya..”

“Aku memiliki tubuh yang kuat dan aku tidak butuh obat..”

P'King mengatakan hal itu lalu mencengkram bajunya erat-erat. Dia membuat wajah serius. Dimana obat P'King? Dia benar-benar terlihat kesakitan.😞

“Ram.. Apakah kamu ingin membuat Phi mu menangis dengan memaksaku minum obat?” Tanya P'King.

Jika aku melihat drama, jika salah satu pemeran di drama itu memohon seperti ini, maka yang lain harus mengalah. 😅

“Bukankah Phi lebih tua darimu...”

P'King lalu membuka mulutku untuk berbicara lagi dan aku mengambil kesempatan ini untuk memasukkan obat ke dalam mulutnya dan juga air. Ini adalah kesempatan yang baik agar dia mau meminum obatnya.😄

“Hum.. Dasar gila!”

P'King mengumpat dan aku melihat air matanya terjatuh. Hal itu membuat aku sedikit terkejut. Aku segera meletakan botol air di samping dan menangkup wajahnya di tanganku untuk memastikan apakah P'King benar-benar menangis. 🙄

“Phi King maafkan aku..”

Aku tidak tahu bahwa memasukkan obat ke dalam mulutnya membawa dia menangis seperti ini. 😞

{✓} The Gap Between Us-RamKingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang