Bab 9

178 13 7
                                    


Apakah Dia Adalah Pacarmu?


King Pov

“Apakah kamu benar-benar membawa suamimu pulang ke kondominium mu ini?” Tanya kakak perempuanku.

Dia berkata seperti itu saat melihat aku masuk ke dalam kamar kondomuniumku bersama-sama dengan Ram.

“Hello.. P'Khumfah..” Aku segera menyapa kakak perempuanku itu.

Aku melihat bahwa Ram sedikit bingung mendengar perkataan kakakku saat dia berdiri di sampingku saat ini.

“Siapa nama pacarmu ini? Wow.. dia sangat tampan dan orang asing. Lihatlah matanya, mengapa begitu terlihat cantik? Mengapa kamu bisa menyukai King? Apakah kamu tidak tahu bahwa dia sedikit gila dan membosankan? Tinggi badanmu sangat baik sekali. Kamu melakukan pekerjaanmu dengan baik, adiku..” Kata P'Khumfah.

Setelah selesai berbicara, P'Khumfah segera menepuk pundakku dengan gembira. Aku tahu bahwa saat ini Ram lebih bingung lagi daripada sebelumnya karena aku melihat dia mengangkat alisnya dan menatapku dan kakaku bergantian.

Aku segera memperkenalkan mereka berdua.

“Perkenalkan ini Kakak perempuanku yang bernama P'Khumfah dan Phi.. ini adalah Juniorku di Fakultas bernama Ram..”

Aku melihat Ram mengatupkan kedua tangannya untuk memberikan rasa hormat kepada Phiku.

Aku tahu bahwa kakakku pasti akan sangat tertarik kepada Ram. Karena dia sangat menyukai orang asing seperti Ram. Ram memiliki mata yang terlihat tajam dan hidung yang mancung serta tinggi dan berkulit putih.

“Namamu benar-benar keren..” Teriak P'Khumfah dan memasang wajah yang aneh saat memandang Ram.

Tidak lama dia segera meraih lengan baju Ram dan mengangkat, lalu menurunkannya lagi.

“Ai Ning.. Kamu bisa duduk di sofa sambil menungguku. Aku akan mengambilkan catatan yang tadi aku janjikan padamu..” Kataku.

Aku kemudian menunjuk ke arah sofa yang ada di depan TV. Oh! Sial! Ada banyak tanaman di sekitar sofa itu, tetapi tidak apa-apa karena ada kursi plastik juga disana. Dia bisa duduk di situ kalau mau.

“Siapa nama aslimu Nong Ram?” Tanya P'Khumfah.

Aku melihat kakaku bertanya kepada Ram sambil menatapnya dari ujung kepala sampai ujung kaki. Aku merasa kakakku ingin menyelidiki setiap inci tubuh Ram.

“Vira..” Jawabku sebelum Ram sempat menjawabnya.

Setelah aku mengatakan hal itu, aku segera menyeret kakakku untuk pergi bersamaku. Aku merasa kasihan kepada Ai Ning. Semua teman-temanku yang sudah pernah menjadi korban P'Khumfah mengatakan kepadaku bahwa kakakku benar-benar sangat menakutkan. Mereka selalu berteriak minta tolong padaku bila sudah di dekati oleh kakakku. 😅

“Kenapa kamu yang menjawabnya? Harusnya biarkan Nong-mu itu menjawab apa yang aku tanyakan itu. Atau.. Kamu merasa cemburu padaku? Jangan cemburu padaku. Aku hanya ingin berbicara dengannya saja dan aku tidak akan melakukan apapun padanya. Meskipun Vira memang terlihat sangat tampan, tetapi aku sudah menikah dan mempunyai istri serta dua anak..” Kata P'Khumfah.

Saat aku mendengarkan perkataannya, aku hanya bisa menggelengkan kepalaku. P'Film bukan istrimu Phi.. tetapi dia adalah suamimu. 😅

“Baiklah.. Aku katakan padamu Phi. Bahwa Ram bukanlah pacarku dan aku rasa dia juga tidak akan mau menjawab pertanyaanmu itu..” Jawabku.

Aku membawa kakakku ke dalam kamarku, yeah sebenarnya bukan kamar melainkan balkon di kamarku karena ada banyak tamanan disini.

“Kenapa dia tidak mau menjawabnya?” Tanya P'Khumfah.

“Yeah.. dia sangat tidak suka berbicara dengan orang asing atau orang yang belum dia kenal. Meskipun aku sudah bertemu dengannya setiap hari, dia masih tidak ingin terlalu banyak berbicara denganku..” Kataku.

Tetapi setelah aku mengatakan itu, tiba-tiba muncul sebuah ide untuk menjahili Ram di dalam kepalaku. 😁

“Phi.. Jangan beritahu siapapun tentang hal ini karena ini adalah rahasia..”  kataku lagi.

Aku segera mengangkat jariku dan menyentuh bibirku untuk menyuruh P’Khumfah diam. P'Khumfah memang pintar tetapi aku bisa dengan mudah menipunya. 😂

“Apakah… hal ini sangat buruk?” Tanya P'Khumfah.

Yeah..  ini adalah cerita yang sangat buruk pikirku.

“Hmm.. sebenarnya aku tidak enak menceritakan hal ini..” Balasku.

“…”

“Ram mempunyai suara yang sangat tinggi. Dia diputuskan oleh pacarnya karena hal ini. Jadi sekarang dia tidak mau terlalu banyak berbicara dengan orang lain..” Kataku lagi.

“Benarkah? Tubuhnya sangat besar, tetapi suaranya memang terdengar sangat kecil.” Kata P'Khumfah.

Aku berusaha untuk tidak tertawa saat mendengarkan perkataan dari Phi ku itu. Aku menggigit bibirku agar aku tidak mengatakan hal yang sebenarnya. 😅

“Yeah.. dia seperti seekor bebek. Tetapi jangan memberitahukan hal ini kepada siapapun. Hei! Jangan katakan kepadanya juga karena dia orang yang sangat pemalu..” Kataku.

Aku berpikir Ram benar-benar sangat terlihat tidak peduli bila bertemu denganku.

“Baiklah.. aku tidak akan mengatakan apapun padanya..” Balas P'Khumfah.

Setelah itu kami berdua segera kembali ke ruang tengah. Aku melihat Ram sedang membolak-balik majalah tanaman dan taman yang baru saja aku beli beberapa hari yang lalu. Karena aku ingin membeli tanaman yang baru.

Aku mempunyai rencana untuk membeli tanaman yang baru Sabtu ini. Tidak lama kami bertiga berbincang-bincang sebentar.

P'Khumfah berjalan ke arah dapur untuk mengambil beberapa snack untuk Ram. Percayalah jika dia tidak menemukan sesuatu di dapur maka dia akan segera pergi ke luar untuk membelinya karena dia tidak bisa memasak, tidak seperti aku yang bisa memasak. 😁

Aku kembali ke dalam kamarku untuk mencari catatan yang aku janjikan kepada Ram. Dimana aku menyimpan catatanku? 🤔

Aku ingat bahwa aku masih menyimpan catatan itu dengan baik, tetapi aku benar-benar tidak rapih dalam menaruh barang-barang milikku. 😅

Mengapa aku sangat malas untuk membereskan barang-barangku? Hmm.. tunggu apa ini? Ah.. bukan ini bukan catatan tahun pertamaku. Tetapi mengapa aku menemukan catatan pendidikan seks pada waktu aku di kelas enam? 🙄

Jika aku tidak bisa menemukan catatan itu maka aku akan meminta batuan kepada P'Khumfah untuk mengatur barang-barangku ini.

“Fuh! Aku sangat lelah. Akhirnya ketemu juga..” Gumamku dan mengangkat tanganku untuk mengusap peluh di wajahku.

Aku tidak tahu apakah aku berhasil menemukan catatan semua mata pelajaran di tahun pertama atau tidak, tetapi lembaran yang ada di tangaku setebal kamus. 😅

“King! Apakah kamu sudah mati? Jika kamu tidak keluar dari kamarmu maka aku dan Vira akan menghabiskan semua makanan ini..” Teriak P’Khumfah dari luar kamarku.

“Aku akan segera keluar..” Balasku.

Dalam kurang dari satu menit aku sudah berjalan ke ruang tengah lagi. Aku melihat P'Khumfah membeli nasi. Aku berpikir dia berusaha keras untuk terlihat baik di mata Ram. Meskipun aku tahu bahwa toko penjual nasi terletak jauh dan hampir di seberang kondominiumku ini, tetapi P’Khumfah tetap pergi membelinya.

Aku segera memberikan catatan yang sudah aku janjikan ketika Ram sedang makan.

“Ini catatan yang aku janjikan padamu. Ini memang terlihat sedikit berantakkan, tetapi bisa membantumu dalam menghadapi ujian nanti..” Kataku sambil meletakkan catatanku itu di atas meja di depan sofa.

Ram saat ini sedang duduk di kursi plastik. Dia mungkin tidak ingin mengganggu tamanan milikku. Aku memiliki kaktus disana. Ram mungkin tidak ingin merasa sakit terkena baby kaktusku yang lucu itu. ☺️ Ram segera mengambil catatan itu dan melanjutkan makannya.

Aku menulis catatan itu dengan sangat hati-hati. Aku memang suka menulis dengan cepat tetapi tulisan tanganku masih terlihat bagus. Dengan begitu aku bisa menulis kalimat atau bagian yang di sampaikan oleh Dosenku saat di dalam kelas. Aku juga merekam semua yang di sampaikan oleh Dosenku karena aku sangat rajin 😁.

P'Khumfah meminta Ram untuk memberikan makanan untukku makan dan aku melihat Ram memiliki tato baru. Aku segera membungkuk untuk melihat tato barunya itu. Tatonya ada di salah satu jarinya dan bukan berbentuk design geometris. Tatonya kali ini berbentuk seperti burung hitam yang kecil, mungkin hanya 1cm ukurannya. Jika dia memakai cincin maka tatonya itu tidak akan terlihat.

(NB: King benar-benar memiliki mata seperti burung elang dan tidak akan membiarkan perubahan dari diri Ram yang luput dari perhatiannya..😅)

Tato berbentuk burung memang tidak memiliki pola yang terlalu bagus. Hanya garis hitam pekat dan pola tato seperti ini juga sedang populer.

Aku melihat ke arah luar dari jendela kondominiumku untuk melihat langit. Oh.. sekarang sudah gelap. Tidak mungkin Ram bisa pulang dari kondominiumku sendirian.

“Bagaimana kamu akan pulang? Atau kamu mau tidur disini malam ini?” Tanyaku.

Yeah.. saat ini sudah malam dan juga dingin. Jika sekarang aku masih memiliki mobil mungkin aku bisa mengantarnya, tetapi sekarang mobilku sedang rusak. 😞

Aku akan meminta Ram untuk tidur di kondominiumku ini dan besok kita berdua bisa naik sepeda bersama-sama ke Universitas. Saat mendengar perkataanku, aku melihat Ram menunduk sesaat seperti dia sedang mengetikkan sesuatu di ponselnya dan tidak lama dia menyerahkan ponselnya kepadaku.

“Aku bisa pulang menggunakan sepedaku..”

Perkataan itulah yang tertulis di ponselnya.

“Tetapi ini sudah malam dan bila kamu mengendari sepedamu akan sangat berbahaya..” Balasku.

Hal ini memang benar, karena dia adalah Juniorku dan aku tidak ingin dia mati terlebih dulu karena kecelakaan atau semacamnya karena dia mengendarai sepeda untuk kembali ke kondominiumnya dari kondominiumku ini. Aku masih ingin mengenalnya lebih jauh. 😞

“Ram bersepeda ke sini? Apakah tempat tinggalnya dekat dari sini, King?” Tanya P'Khumfah sambil menatapku.

“Tidak.. Dia tinggal di kondominium Xxx..” Jawabku sambil memakan nasi yang telah di belikan olehnya.

“Oh.. jadi tadi dia naik sepeda ke sini sendirian?” Tanya P'Khumfah lagi.

“Siapa yang bilang dia kesini sendirian? Kami berdua bersepeda bersama-sama..” balasku.

“Hah!”

Aku ingin mengambil makanan pencuci mulut yang ada di depanku untuk aku makan, tetapi P'Khumfah menarikku mendekat kearahnya. Mengapa seorang wanita bisa begitu kuat? 🙄

“Sebenarnya ada hubunga apa antara kamu dan Vira? Tidak masalah dan tidak usah merasa khawatir kamu bisa memberitahukan kepadaku. Aku tahu bahwa lengan bertato di foto profile Facebookmu adalah lengan Nong Ram bukan?” Bisik P'Khumfah.

“Apa yang Phi katakan?” Balasku.

“King! Kamu tidak akan bisa membohongiku..” Kata P’Khumfah.

Aku berusaha untuk mengelak bahwa Ram bukan pemilik lengan yang ada di Facebookku, tetapi P'Khumfah bukanlah orang yang baru lahir kemarin. 🙄

“Sebagai wanita yang sangat suka membaca novel Y, aku bisa mengatakan bahwa dia adalah orang itu. Aku bisa melihat dari kulitnya dan aku juga bisa merasakan aura di sekitarnya..” Balas P'Khumfah lagi.

“Oh Phi.. Mengapa kamu sungguh tidak sopan seperti itu?” Aku mengeluh kepada P'Khumfah karena mengatakan hal itu terlalu kencang dan artinya Ram pasti mendengar perkataan Phi-ku ini.

“Baiklah.. Itu benar lengan Vera kan?” Tanya P'Khumfah lagi.

“Iya itu adalah lengannya, tetapi kami berdua tidak memiliki hubungan yang sepesial..” Balasku.

“Suatu hari percayalah padaku kamu akan menjadi istrinya. Aku lebih baik mempersiapkan pakaian pernikahan untukmu. Pakaian pernikahan apa yang ingin kamu pakai nanti? Gaya Internasional atau gaya Thailand? Aku berpikir gaya Thailand lebih baik, dan lebih baik jika kalian mengadakan pesta pernikahan di malam hari. Hehehe..” Kata P'Khumfah lagi.

Aku hanya bisa menghela napas mendengarkan perkataan Phi-ku itu. Tidak lama aku mendengar ponselnya berdering dan dia segera pergi untuk mengangkatnya.

“Tolong jangan injak anak-anakku Phi!!  Beberapa dari mereka sangat mahal..” Kataku.

Ketika P’Khumfah sedang pergi mengangkat teleponnya, tempat ini kembali sepi.  

Aku berpikir haruskah aku mengajari keponakkanku apa yang sudah Boss ajarkan kepadaku? 🤔

Sebenarnya aku tidak pernah berpikir sebelumnya bahwa aku akan melakukan hal ini. Kedua keponakkanku itu sangat manis karena yang mengajarkan mereka adalah P'Film yang merupakan kakak iparku suami dari P'Khumfah. P'Film bisa melakukan segalanya mulai dari mencuci pakaian, menyapu rumah, menyeterika pakaian, mengepel rumah, menjahit baju, merajut dan masih banyak lagi. P'Film seperti seorang ibu rumah tangga yang baik. Sementara itu, P'Khumfah sangat suka menggali tanah, menanam pohon, mengangkat ban, membawa semen untuk membangun suatu gedung. Mereka berdua seperti tertukar raganya satu sama lain. 😅

Aku melihat ke arah Ram yang duduk dan melihat foto tanaman di majalah  dalam waktu yang lama dan tidak memiliki minat untuk mendengarkan percakapan kami berdua. Tetapi bukankah dia terus melihat di halaman yang sama saat aku duduk disini dari tadi?

Dia melihat tanaman itu terus dari tadi, apakah dia menginginkan tanamanan itu?  

Aku segera pergi mendekatinya dan melihat tanaman apa yang sedang dia lihat itu karena dari tempatku ini, aku tidak bisa melihatnya dengan jelas.

“Apakah kamu menginginkan tanaman ini?” Tanyaku dan menunjuk majalah tanaman itu.

Itu adalah jenis tanaman karnivora yang indah dan sangat cantik. Dari dulu aku memang tertarik untuk membelinya karena tanaman itu bisa memakan serangga dan bentuknya seperti mulut monster sehingga terlihat sangat menarik.

“…” Ram hanya mengangguk.

Aku berpikir apa yang dia sukai dari tanaman ini? Yeah.. memang kelihatannya tanaman ini menarik tetapi tanaman ini juga terlihat berbahaya.

“Aku harus pulang sekarang. Apakah Vira ingin pulang ke kondominiumnya? Aku membawa mobil hari ini..” Kata P'Khumfah.

Oh! Mengapa dia begitu cepat selesai meneleponnya! 🙄

Aku tahu bahwa Kew dan Khram yang meminta dia untuk segera pulang. Anehnya kedua keponakkanku itu lebih dekat dengan P'Khumfah daripada ayah mereka sendiri. Bahkan ketika P'Film lah yang setiap hari mengurus kebutuhan mereka bukan P'Khumfah. Phi-ku ini benar-benar ibu yang buruk. 😑

Saat Phi-ku mengatakan hal itu, aku berpikir itu adalah ide yang baik dan aku mengatakan kepada Ram untuk pulang bersama dengan Phi-ku itu karena dia bisa membawa sepedanya juga di mobil Phi-ku.

“Baiklah kalau begitu kamu bisa mengambil sepedamu dan meletakkannya di belakang mobilku..” Kata P'Khumfah lagi.

Aku melihat Ram hanya terdiam dan menatap Phi-ku itu. Tetapi pada akhirnya dia tidak bisa menolak karena dia tidak mengatakan apa-apa.

{✓} The Gap Between Us-RamKingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang