Bab 7

194 18 6
                                    


Payung


King Pov

Kami berdua saat ini sudah duduk kembali di dalam bis ini.

“Apakah kamu.. tinggal di kondominium mewah yang ada di sebelah mall?” Tanyaku.

“…” Ram hanya mengangguk.

Aku berpikir berbicara dengannya sama seperti berbicara dengan orang yang tinggal di negara terbelakang dan orang kota di negara yang maju. 😂

Sangat sulit untuk membuat Ram berbicara padaku, tetapi aku sangat suka tantangan ini.

Kalau seperti ini aku harus berusaha untuk mencari pembicaraan agar dia mau berbicara denganku. Aku bergumam pada diriku sendiri.

Aku melihat keluar jendela bis dan masih hujan, tetapi aku merasa hujannya semakin deras saja. Saat ini aku merasakan pakaianku masih terasa lembab dan belum kering betul. Disini tidak ada kipas angin untuk mengeringkan bajuku saat aku membutuhkannya. Aku hanya bisa tersenyum untuk menertawakan diriku sendiri. Saat ini aku benar-benar terlihat seperti anak anjing yang tercebur ke dalam air. 🤣🤣

“Kamu biasanya selalu naik bis atau hanya karena hari ini hujan?” Tanyaku kepada Ram.

Tetapi dia tidak mau menjawabnya dan aku mengingat bahwa terakhir kali aku bertanya dia mengatakan bahwa dia berjalan kaki untuk bisa kembali ke kondominiumnya.

Aku berpikir saat itu kondominiumnya dekat dengan Universitas, tetapi ternyata tidak terlalu dekat juga. Jika dia berjalan kaki mungkin akan membutuhkan waktu sekitar dua puluh sampai tiga puluh menit untuk bisa sampai ke kondominiumnya dari Universitas. 

Haruskah aku mencoba berjalan kaki untuk kembali ke kondominiumku lain kali?  🤔

Aku sangat ingin berolahraga tetapi aku tidak ingin bergabung di klub gym. Aku benar-benar bingung. 🙄

Jika aku pergi ke gym, aku bisa sehat, tetapi aku harus mengeluarkan uangku untuk bensin mobilku, biaya keanggotaan, biaya masuk ke gym itu dan masih banyak lagi. Tetapi jika aku berjalan kaki saat aku kembali ke kondominiumku, aku dapat berolahraga, menjaga kesehatanku, melihat sungai, jembatan dan pemandangan candi seolah-olah aku sedang berekreasi tanpa harus membayar uang ber bath-bath. Hal itu memang pasti sedikit melelahkan dan aku akan berkeringat, tetapi aku pikir itu sepadan dengan pengalaman yang aku dapatkan.

Saat aku sedang memikirkan hal itu, tiba-tiba saja bis yang kami tumpangi saat ini berbelok dengan tajam dan aku hampir saja terjatuh.

Aku bingung harus berbuat apa saat ini, jadi aku secara tidak sengaja segera memegang baju Ram sementara Ram segera menarik lenganku sehingga aku tidak terjatuh.

Aku melihat Ram sedikit mengerutkan dahinya saat aku sudah melepaskan bajunya dan  menatapku, tetapi dia tidak mengatakan apapun. 

Aku mencoba untuk mengartikan tatapan matanya itu dan melihat ke arah wajah Ram yang seperti mengatakan kepadaku ‘Kenapa kamu tidak berpengangan dengan benar sehingga kamu terjatuh.’

Aku tidak tahu apakah aku benar-benar dapat membaca ekspersi wajahnya dengan benar atau tidak. Tetapi aku tiba-tiba mengingat bahwa Ram memiliki pekerjaan yang harus segera dia kumpulkan jadi aku bertanya padanya.

“Kita masih memiliki waktu. Apakah ada yang ingin aku bantu dengan pekerjaanmu itu?” Tanyaku dan Ram hanya mengerutkan keningnya.

Aku ingat bahwa Ram selalu terlihat sangat serius dan berusah untuk mengerjakan pekerjaannya itu sendiri, tetapi jika dia mengalami kesulitan dia tidak mau meminta bantuan siapapun.

Ram segera mengeluarkan pekerjaannya dari dalam tasnya yang tahan air itu. Yeah aku rasa dia sudah bersiap-siap jika hari ini hujan. Jika dia lupa membawa payungnya maka dia biasa menggunakan tasnya untuk menghindari hujan, tidak seperti diriku. 😞

Aku segera mengambil kertas itu dari tangannya dan melihatnya untuk aku periksa. Aku berpikir dia harus segera memperbaiki tulisan tangannya dulu.

Aku melihat dia membuat dua lingkaran di atas satu sama lain untuk menuliskan angka 8. Aku tidak mengatakan apapun lagi karena itu adalah pilihannya sendiri. Tetapi dia menuliskannya seperti tanda titik dua. 🙄

“Ai Ning! Tulisan tanganmu benar-benar sangat bagus..” Kataku sambil tertawa.

Aku tertawa sebelum membalik kertas kerjanya ke halaman berikutnya. Dia benar-benar bisa belajar dengan sangat cepat karena aku hanya mengajarinya sekali dan dia sudah bisa mengerjakannya dengan baik pasti itu karena ajaran dari King. 😁

“Sial!” Aku segera berteriak saat bis ini menghindari sesuatu.

Aku bisa mendengar bahwa supir bis ini mengutuk seseorang.

“Kamu harus mengemudi di jalan yang luas. Apakah kamu tidak bisa melihat ada bis yang akan lewat di depanmu!” Kata supir bis itu.

Aku saat itu hampir terjatuh lagi jika saja Ram tidak segera menahan pinggangku agar aku tidak terjatuh untuk kedua kalinya.

“Terima kasih..sekali lagi..” Kataku.

Jika tidak mungkin aku akan terluka. Air dari pakaianku saat ini terjatuh di lantai bis ini dan membuat jalanan di bis ini menjadi licin dan sepatuku juga basah sehingga tidak akan banyak membantu untuk bisa menahan beban tubuhku.

“Kamu tidak perlu memelukku lagi sekarang..” Kataku sambil menatap matanya.

Aku merasa bahwa saat ini tangan Ram masih berada di pinggangku. Dia hanya menatapku dan seperti berkata ‘Akan ada belokkan yang lebih tajam lagi dari tadi dan aku terlalu malas untuk melakukan hal ini lagi..’

Jadi aku hanya bisa mengangguk padanya dan kembali memeriksa pekerjaannya. Di masa yang lalu aku tidak memiliki senior yang mengajarkan aku seperti yang aku lakukan saat ini. Sekarang saat aku sudah menjadi senior, aku tidak ingin apa yang aku alami terulanh kepada juniorku sehingga saat ini aku duduk dan memeriksa pekerjaannya.

Sekarang aku dengan senang hati membantu Nong-ku yang tampan ini. Aku memperhatikan ada air dari rambutku yang mengenai lembaran kertas kerjanya. Oh tidak! Profesor ini sangat kejam dan dia tidak akan mau menerima pekerjaan yang basah, lecek, atau terlihat kotor. Aku benar-benar sangat bodoh. 😞

Pada saat yang bersamaan aku merasakan tangan Ram ada di pinggangku dan tangan yang satu lagi berusaha untuk mengeringkan rambutku agar tidak ada air yang terjatuh di atas pekerjaannya. Aku berpikir Ram tidak melakukannya dengan lembut ketika dia menyentuh rambutku, tetapi tidak masalah. Saat ini tangan Ram tetap berada di kepalaku, tepatnya ada di atas dahiku karena rambutku saat ini sudah sedikit panjang. Aku merasa bahwa aku perlu memotongnya.

“Maafkan aku karena hampir membuat pekerjaanmu menjadi basah..” Kataku.

“Mereka sangat lucu..” Teriak seseorang.

Aku segera menoleh dan melihat ada beberapa siswi yang mengenakan seragam SMA. Mereka segera menutupi mulut mereka untuk menahan teriakkan mereka saat melihat ke arah kami berdua. Aku melihat ada tiga gadis, ada yang berambut keriting, rambut pendek dan satunya berkacamata.

“Kamu lihat tangannya sedang memegangi rambutnya..” Kata salah satu dari mereka. 

Mereka semua sangat cantik tetapi kenapa mereka membicarakan aku dan Ai Ning? 🤔

“Mereka sudah berani berbuat seperti itu di dalam bis ini. Aku dari tadi memperhatikan mereka..”

Laki-laki yang tampan itu pasti adalah suaminya..”

“Istrinya juga terlihat tampan dan sepertinya suaminya seperti orang asing. Aku bisa tahu karena badannya sangat besar dan dari matanya juga..”

“Aku benar-benar ingin mereka bersama-sama..”

Mereka kemudian mengatupkan kedua tangan mereka seperti sedang berdoa. Mereka sangat lucu. ☺️

“Hei Ai Ning! Mereka berpikir kita adalah pasangan..” Kataku.

“…” Ram hanya menatapku dengan pandangan yang terlihat serius.

“Baiklah kamu akan menjadi suamiku..” Tambahku dan Ram kembali menatapku.

“Hahahah.. Aku hanya bercanda..” Bisikku dan kembali mengalihkan perhatianku kepada pekerjannya lagi.

Saat ini jalanan sangat macet dan aku merasa sepertinya bis yang kami tumpangi ini hanya bergerak empat inci dalam sepuluh menit terakhir.  Aku tidak memiliki pekerjaan yang mendesak yang harus aku kerjakan atau kalau tidak aku pasti tidak akan bisa setenang ini disini.

“Ini salah. Kamu harus membetulkannya disini.. tetapi aku tidak membawa pensil..” Kataku.

Hal ini karena aku memindahkan semua barang-barang yang ada di dalam tasku ke dalam tas Bohn. Aku saat ini hanya mempunyai bulpen saja, tetapi aku tidak bisa menggunakannya karena pasti tidak akan bisa di hapus nantinya. Aku kemudian menurunkan pandangan mataku ke arah lantai bis ini untuk mencari pensil, tetapi tidak ada.

Ram memberikan aku pensil dan di atas pensil itu terlulis kata 'Vira'
Nama panggilannya adalah Ram yang berarti 'keindahan' sedangkan nama aslinya adalah Vira yang berarti 'kebenaran dan keyakinan'.

“Terima kasih.. Baiklah kamu tidak bisa langsung seperi ini mengerjakannya, kamu harus melakukan hal seperti ini dulu baru setelah itu begini..” Kataku.

Aku menjelaskan bagaimana cara mengerjakannya selangkah demi selangkah kepada Ram. Setelah aku menjelaskan semuanya agar pekerjaannya benar. Tetapi masih memakan waktu yang sangat lama untuk bisa sampai ke kondominiumnya. Jalanan sangat macet total karena ada kecelakaan.

“Apakah kamu sudah mengerti?” Tanyaku dan dia hanya mengangguk.

Aku berpikir bahwa aku bisa menjadi seorang guru. Aku kembali mengecek pekerjaannya lagi dan setelah semuanya selesai aku mengembalikan pekerjaannya itu kepada Ram lagi.

“Udaranya sangat dingin dan aku khawatir bahwa aku akan terkena pneumonia. Tetapi pasti enak bila mempunyai otot sepertimu. Apa yang kamu lakukan untuk mendapatkan otot-otot seperti ini?” Tanyaku.

Aku bertanya sambil menepuk dadanya. Aku berpikir dada Ram pastilah berotot dan sangat kuat. Ram pastinya memiliki six pack di perutnya. Aku berpikir dia pasti selalu berolahraga sehingga bisa seperti ini. Tetapi aku hanya bisa menggunakan imajinasiku untuk membayangkan tubuhnya. 😅

“…” Ram hanya diam saja.

Aku menatapnya dan dia seperti berkata 'Ini karena aku selalu latihan, bodoh!’

Yeah.. dia bisa mengatakan hal itu padaku dan mengapa dia terlihat menghinaku! Aku tidak marah padanya karena dia tidak mengatakan secara langsung padaku. Itu hanya dalam pikiranku dan perasaanku saja. Aku bahkan saat ini tidak tahu apakah dia benar-benar berpikir seperti itu atau tidak..

Ram benar-benar tidak bisa dengan mudah dibaca, tetapi aku merasa baik-baik saja. Karena aku adalah King! 😁

Aku harus bisa mendapatkan lebih banyak otot di tubuhku dan bisanya para gadis sangat suka dengan pria yang berotot. Percayalah padaku!

Baiklah.. mari kita ambil contoh seperti seorang gadis yang saat ini sedang duduk di depanku, dia memiliki pacar yang terlihat lebih besar daripada King Kong. 😅

Saat ini aku kembali memperhatikan Ram dan di bajunya ada kacamata hitam. Saat dia memakai kacamata itu, dia terlihat keren jadi aku sangat ingin mencobanya juga.

“Bisakah aku meminjam kacamatamu itu?” Tanyaku.

“…” Ram menatapku seolah-olah bertanya 'kenapa kamu mau meminjamnya?’

Dia menatapku dengan penasaran tetapi akhinya tetap memberikan kacamatanya itu padaku.

Aku melihat kacamatanya sama sekali tidak mengikuti model sama sekali. 🙄

Kacamatanya seperti yang di pakai oleh kakek-kakek, tetapi ketika Ram memakainya dia masih terlihat keren. Aku memeriksa kacamata itu dari semua sudut sebelum memakainya di wajahku. Kacamata ini bukan untuk membaca tetapi hanya untuk menghalangi sinar matahari.

Kakaku suka memakai kacamata seperti ini saat membaca buku atau bermain game di komputernya. Aku terlihat seperti paman yang sudah tua ketika aku memakainya meskipun kacamata ini masih terlihat baik. 😞

“Apakah aku terlihat tampan?” Tanyaku.

Ram hanya terlihat cemberut saat menatapku dan mengalihkan pandangannya ke arah luar jendela lagi.

Aku mulai berpose dan memalingkan wajahku ke arah kiri. Kenapa aku sangat keren? Jika aku membawa ponselku pasti aku memotretnya dan menunjukkan kepada kedua orang tuaku.

Setelah memikirkan tentang hal itu, aku memutuskan untuk meminjam ponsel Ram.

“Bisakah aku meminjam ponselmu?” Tanyaku.

“…”

Aku mengatakan hal itu sambil menepuk bahu Ram dan aku menyadari bahwa Ram selalu mempunyai apa yang aku butuhkan. Dia memiliki tinggi di atas 185 cm, bahu yang bidang dan lebar, kaki yang panjang, jari yang kurus dan tato. Aku juga sangat suka saat dia berbicara kepadaku.

“Aku hanya meminjamnya untuk photo, ayolah..” Kataku.

Aku berkata dan segera memeluk lengannya. Aku mengingat bahwa Boss suka melakukan hal seperti ini saat dia mau meminta bantuan atau menginginkan sesuatu dari Mek. Tetapi dia selalu diabaikan oleh Mek.

Tetapi sepertinya hal ini tidak berhasil, jadi mari kita mencoba cara yang lain. 😁

Aku kemarin membacanya di internet. Aku mulai memajukan bibir bawahku seperti anak kecil yang sedang memohon dan dengan lembut aku mengusapkan kepalaku di atas bahunya.

Aku mendengar Ram menghela napasnya seperti berkata 'Kamu seperti anjing jika melakukan hal seperti ini..’ Lalu tidak lama dia segera menyerahkan ponselnya kepadaku tanpa melepaskan earphones nya.

Aku tidak tahu mungkin dia terlalu malas untuk melepaskannya. Aku melihat ponsel yang dia gunakan adalah model yang terbaru dan berwarna hitam dan di sampingnya berwarna silver. Ponselnya ini hampir sama dengan punyaku, tetapi ponselku berwarna putih selain itu aku juga memiliki rantai ponsel yang aku dapatkan dari kamp sukarelawan tahun lalu.

Aku mulai memotret diriku sendiri dan membuat beberapa pose lucu.

“Apakah aku terlihat cantik?” Tanyaku.

Aku harus mengakui bahwa wajahku terlihat cantik. Aku menunjukkan foto itu kepada Ram dan dia hanya menatapnya sebelum melihat kearahku, seperti dia berkata 'Tidak'.

“Oh! Bukankah aku terlihat lucu?” Kataku lagi.

Saat mendengar perkataanku, Ram hanya menghela napas dan saat kami berdua berpandangan.

“Biarkan aku meminjam lenganmu..” Aku tidak meminta tetapi segera memegang lengannya.

Aku segera mendekatkan lengannya di samping wajahku dan menaruhnya diatas bahuku dan segera mengambil fotonya. Di lengan Ram ada tato.

Setelah aku hampir menghabiskan memori ponsel Ram, aku segera mengembalikan ponselnya.

Tetapi sebelum aku mengembalikan lengan Ram lagi, aku melihat tato di lengannya yang putih.. Meskipun dia bilang pada saat membuatnya tidak terasa sakit, tetapi aku berpikir pasti dia sangat kesakitan.

“Bolehkan aku bermain-main dengan tatomu ini?” Tanyaku dan aku melihat Ram mengangguk.

Aku segera menggosokkan jari tanganku ke atas tatonya yang memiliki bentuk geomertis dan tato di lehernya berbentuk dreamcatcher. Ram sangat cocok memiliki tato ini. Tetapi aku merasa bahwa aku melihat pola yang tidak biasa di pinggangnya saat dia tadi mengangkat kemejanya untuk menyeka keringatnya. Sangat keren!

Ketika aku sedang memikirkan hal itu, aku melihat Ram bersiap-siap untuk berdiri.

“Apakah kamu ingin turun? Terima kasih sudah mau menemaniku hari ini..” Kataku.

Aku berkata dan tersenyum pada Ram. Aku melihat kondominium tempat Ram tinggal terlihat mahal dan mewah. Tidak seperti kondominiumku yang terlihat sangat murah. Banyak orang yang tidak ingin tinggal di kondominiumku.

Aku hampir mengenal semua orang yang tinggal satu gedung denganku. Mereka semua orang yang sangat lucu. Kebayakan dari mereka memiliki karakteristik yang hampir sama denganku.

Krek..

Pintu bis terbuka dan hanya ada sedikit yang turun. Ram mulai berjalan ke arah pintu itu juga, tetapi dia segera berbalik lagi.

“Apakah kamu melupakan sesuatu?” Tanyaku.

Pletak!

“Aduh sakit, bodoh!” Aku berteriak sambil memegangi kepalaku.

Dia meletakkan payungnya di atas kepalaku memang tidak terlalu keras, tetapi aku tetap kesakitan. Daripada meminta maaf, dia segera meletakan payungnya itu ke tanganku sebelum turun dari bis.

Aku hampir saja mengikuti dia turun juga, tetapi pintu bis ini lebih dulu tertutup. Kenapa harus tertutup sekarang? 🤔

Aku meliat payung yang saat ini ada di atas tanganku dan menemukan kertas tertempel di payung itu berwarna pink. Aku segera membuka kertas itu dan melihat tulisannya.

Kamu sudah memberikan aku catatan maka aku akan memberikan padamu payungku ini.’

Aku merasa Ram adalah tipe anak yang tidak suka berhutang budi kepada seseorang dan hal itu membuat Ram masih terlihat seperti anak kecil. Aku segera menutup mulutku dan tertawa.

Aku selalu membantu orang lain sebelum ini, tetapi kebanyakan orang hanya mengatakan terima kasih padaku, tetapi Ram tidak seperti itu dan selalu memberikan aku hadiah sebagai balasannya. Aku ingat terakhir kali dia membelikan aku jus jeruk sebagai imbalan karena aku sudah membantu mengajarkan dia pelajaran yang sulit.

Semakin aku mengenal Ram, aku berpikri dia adalah orang yang sangat menarik. Sebelumnya aku berpikir bahwa Ram adalah seseorang yang dingin dan tidak peduli dengan orang lain sama sekali, tetapi sekarang aku menyadari bahwa dia tidak seperti itu.

Setelah melewati beberapa jam di jalan karena macet, aku akhirnya tiba di kondominiumku.

---

Kondomunim King

King Pov

“Ah.. Home sweet home..” Kataku dan aku segera melompat ke arah sofaku dan menundukkan wajahku.

Tadi banyak penumpang bis yang marah-marah karena jalanan sangat macet, tetapi aku terus tersenyum seperti orang gila saat memandangi payung itu dengan perasaan sayang.

Ting.. Tong..

Saat baru kurang dari satu menit aku sampai di kondomuniumku dan seseorang sudah mengetuk pintu kondominiumku ini. 🙄

Yeah.. karena saat ini aku sedang dalam suasana hati yang baik maka aku segera berjalan untuk membuka pintu kondominiumku dan menemukan tetanggaku sedang tersenyum padaku.

“Nong Bohn menitipkan ini padaku..” Katanya sambil menyodorkan barang-barangku yang aku titipkan kepada Bohn tadi.

Kami berdua lalu mengobrol sebentar sebelum dia kembali ke kondominiumnya.

Tidak butuh waktu yang lama saat aku sudah menerima barang-barangku itu, aku mendengar ponselku berdering.

Drrr.. Drrr…

Saat aku melihat siapa yang memanggilku di layar ponselku ternyata adalah Kakakku.

“Kenapa kamu meneleponku?” Tanyaku.

Saat ini aku sudah berada di dalam kamarku. Kamarku hanya berdinding semen dan ada jendela yang besar agar aku bisa menikmati pemandangan di luar. Hal ini membuat diriku seperti melayang di udara.

“Akhirnya kamu mau mengangkat panggilan dariku juga..” Katanya.

“Ada apa denganmu hari ini?” Tanyaku padanya.

Aku tahu bahwa dia sangat suka membicarakan omong kosong denganku.

“Ini tentang anakku.. Apakah kamu tahu bahwa dia sekarang sedang di kejar-kejar oleh seorang gadis? Tetapi untung saja dia tidak tertarik dengan gadis itu..” Katanya.

Benarkan apa yang aku katakan tadi! 😅

“Tetapi membicarakan hal ini denganmu tidak akan ada gunanya. Lebih baik aku menelepon ibu saja..” Tambahnya lagi.

Setelah itu dia langsung menutup teleponnya. Yeah.. kakak perempuanku memang sangat lucu. 😄

Setelah itu, aku segera pergi mandi. Kondomuniumku tidak memiliki bak mandi karena aku mengubahnya menjadi tamanan teratai dan juga menjadi kolam ikan. Ikan-ikanku sangat suka bermain petak umpet karena aku belum melihat mereka selama beberapa hari ini.

“Ah.. sungguh sangat menyegarkan..”
Gumamku setelah selasai mandi.

Aku kemudian duduk di atas tempat tidurku. Apakah kamu mengingat bahwa aku pernah mengatakan aku tidur di balkon? 🤔

Tetapi karena hari ini hujan, aku takut terkena demam berdarah atau radang paru-paru karena kedinginan, makanya hari ini aku tidur di dalam kamarku. Tetapi ponselku kembali berdering lagi.

Drr… Drr…

“Haloo Bohn..” Jawabku.

“Apakah kamu sudah berada di dalam kondominiummu atau belum?” Tanyanya.

“Sudah..” Jawabku sambil mengangguk.

Dia kemudian mengatakan kepadaku bahwa mobilnya mogok dalam perjalanan pulang ke rumahnya dan dia baru saja sampai di rumahnya.

“Hei.. Apakah kamu baik-baik saja?” Tanyaku.

“Yeah.. aku baik-baik saja..” Balas Bohn lagi.

“Kalau begitu kamu segera tidurlah.. semoga mimpi indah..” Kataku lagi.

“Hmm.. selamat malam King..” Kata Bohn sebelum mengakhiri teleponnya.

Jam 23.59

Aku masih terus berbaring bolak balik di atas tempat tidurku. Aku saat ini sedang berbaring dengan memeluk bantal yang aku bawa dari rumahku. Kurang dari satu menit lagi aku akan memulai hari yang baru.

Aku berharap besok adalah hari yang lebih baik dari hari kemarin 😁.

Jam 24.00

Ram Vira

mengirimkan dua foto.

“Yeah.. aku tahu ini adalah hari yang baik..” Bisikku.

King of The King

Bisakah aku menggunakan foto dengan tanganmu sebagai profil Facebookku?

Aku melihat Ram sudah membacanya tetapi tidak mau membalasnya.

King of The King

Jika kamu tidak menjawabnya berarti kamu menyetujuinya.. ☺️

Terima kasih untuk payungnya.

Kamu tidak perlu berterima kasih padaku.

TBc

Vote and comment 😁

Banyak yng blng kangen sama RamKing kan? Ini aku up semoga suka.. 🥰

{✓} The Gap Between Us-RamKingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang