Bab 26

134 16 1
                                    


Terluka

King Pov

Aku sudah tidak tahu berapa kali aku menghela napas hari ini. Hatiku terasa sangat sakit dan aku tidak bisa berbuat apa-apa. 😞

“Phi… Bolehkah aku membeli tiket ke Uttaradit?”

Setelah mengatakan itu, aku menyerahkan uang kepada penjual tiket itu dan mendapatkan tiketnya.

Sekarang aku sudah berada di dalam kereta dan aku akan pergi ke Uttaradit karena Universitas sedang libur selama sepuluh hari. Aku mengambil kesempatan ini untuk mengunjungi nenekku. 😊

Aku lalu mematikan ponselku untuk mencegah teman-temanku menghubungi aku. Aku hanya ingin bersantai dan aku tidak ingin otakku memikirkan hal lain.

Aku tidak ingin tahu apa yang Ram lakukan saat ini. Mengapa aku harus ingin tahu tentang dia ketika aku hampir tidak bisa bertahan lagi? 🥺

Aku mendengar suara keras yang membuatku melihat tasku. Suara itu berasal dari bel yang menempel di gantungan kunci tasku. Apa yang aku lakukan saat ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Ai Ning. 😑

Aku merasa sedih sekarang dan aku hanya memiliki waktu yang sedikit untuk bergerak. Kami berdua berada di kelompok pertemanan yang sama, jadi tidak peduli seberapa keras aku mencoba mengindarinya, pada akhirnya kami akan tetap bersama-sama.

Tidak lama kereta yang aku naiki berhenti dan aku turun bersama-sama dengan penumpang lain.

---

Uttaradit

King Pov

Jarak antara stasiun kereta Ban Khon dengan rumah nenekku memang cukup jauh, tetapi aku memilih untuk berjalan kaki untuk menyakinkan diriku.

Dulu setiap kali Ram merasa stres, aku biasa menenangkan diam Tetapi sekarang aku harus duduk dan menenangkan diriku karena dia. 😞

---

Rumah Nenek

King Pov

“Nenek..”

“King!!”

Nenek sangat terkejut sampai tabung di tangannya jatuh ke tanah dan nenek pasti terkejut karena tiba-tiba aku datang ke rumahnya tanpa memberitahukan hal ini dulu kepadanya.

“Iya..”

“Bagaimana kamu bisa sampai disini? Bagaimana dengan kuliahmu? Bukankah sekarang tidak ada libur?” Tanya nenek.

“Sedang libur selama sepuluh hari..” jawabku.

“Kamu kenapa?” Tanya Nenek.

Nenek sama seperti diriku. Nenek sangat cerdas, cantik, baik dan perhatian. Karena hal itulah nenek paling mengerti diriku. 🥺

“Nenek…”

Aku menaruh tasku dan segera berlari kearahnya lalu memeluknya dengan erat-erat. Semoga hatiku tidak terasa sakit lagi. 😞

“Ada apa?” Tanya Nenek.

“Bukan masalah besar. Aku hanya sedang merasakan patah hati karena seseorang haha..”

“…”

“Hatiku sakit nenek..”

Aku sudah menghabiskan waktu berbulan-bulan dengan Ram dan dia tidak memiliki perasaan yang sama denganku. Lalu kenapa dia menciumku dan memberikan aku harapan? 🙄

“Apakah kamu sudah berkencan dengannya?”

“Belum..”

“Oh! Jadi kalau begitu jangan biarkan hatimu hancur karena dia..”

{✓} The Gap Between Us-RamKingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang