Bab 20

159 16 1
                                    


Apakah Aku Menyukainya?


King Pov

“Aku benar-benar merasa sangat bersemangat sekarang kita akan mendaki gunung..” Kata Boss.

“Apakah kamu sudah membawa air minum?” Tanyaku.

Kita harus membawa air minum sendiri karena kita tidak akan pernah tahu kapan kita akan merasa haus dalam perjalanan ini. 😊

“Aku sudah membawanya..” Balas Boss.

Ini adalah hari terakhir kami di dalam kamp ini. Kami sudah berada di dalam kamp ini selama dua hari sekarang.

Aku sangat suka merasa bisa begitu dekat dengan alam dan kegiatan yang di adakan oleh Department Royal Forest ini benar-benar sangat bagus. Kami semua benar-benar belajar banyak di dalam kegiatan ini. 😊

Aku merasa sangat iri kepada Ram karena dia memiliki kesempatan untuk menanam anggrek yang sangat langka. Bunga anggrek itu sangat indah dan aku ingin memilikinya. 😞

Sekarang kembali lagi ke hari ini. 🥰

Hari ini kami akan mendaki gunung untuk melihat ladang pohon pinus. Phi dari department Kehutanan mengatakan bahwa jika kami ingin mencapai puncak gunung ini maka kami harus berjalan kaki sampai kesana. Tetapi kami harus berjalan beberapa kilometer lagi untuk bisa sampai kesana. 😊

Meskipun aku suka tantangan, tetapi aku tahu batas kemampuan tubuhku. Aku mungkin tidak terlalu tahu banyak.

“Sebelum kita mencapai Lan Son, kita akan melewati Lima bukit pendukungnya dan juga lereng Gunung Phu Soi Dao..” Kata P'Yod.

Lalu P'Yod melanjutkan dengan memberitahukan kepada kami semua nama-nama bukit itu dan juga nama bukit yang menarik. 😄

“Nama 5 bukit itu adalah Noen Song Yat, Noen Prab Sean, Noen Pako, Noen Sue Krong dan Noen Moraña..”

“Phi Soi Dao tidak mempunyai anak perempuan tetapi dia memiliki bintang di langit yang sangat indah seperti sebuah puisi..” Kata Boss.

Hati kecil di tepi danau..

Angin tidak mempunyai jutaan bintang terang..

Bagaikan pedih yang tajam..

Saat mengatakan hal itu, Boss seperti seorang pujangga. 😅

“Apa yang kamu katakan? Puisi itu benar-benar sangat tidak cocok..” Kataku.

“Oh.. Ketidak cocokan memang adalah judul puisiku..” Balas Boss.

Boss adalah sahabatku yang sangat menyenangkan. 😊

“Apakah kalian siap? Aku akan mengatakan bahwa tujuan kita tidak jauh. Jika kita tidak memulainya sekarang maka akan memakan waktu cukup lama untuk sampai kesana..” Kata P'Yod.

Saat P'Yod berkata seperti itu, semuanya segera menganggukkan kepala mereka. Tetapi ada salah satu junior yang merasa sangat kelelahan saat kami melakukan kegiatan kemarin sehingga dia tetap tinggal di dalam kamp.

“Jika aku tidak ikut menanam pohon kemarin, untuk apa aku datang kesini? Ini adalah kegiatan yang baik dan aku sudah melakukannya. Aku tidak ingin mengganggu aktivitas kalian hari ini, maka aku akan tetap tinggal disini hari ini..” Kata Junior itu.

“Aku sangat menghargai semangat kalian sampai saat ini. Baiklah, sudah tidak ada lagi yang akan tetap tinggal disini kan? Ayo kita mulai perjalanan kita atau P'Yod dan kelompok kita bisa sampai ke puncak bersama-sama..” Kata P'Sun.

Mereka semua terlihat lebih bersemangat daripada diriku. Tetapi aku merasa P'Sun adalah orang yang cukup cerdas diantara kita semua. 😊

Saat dalam perjalanan menuju ke puncak, aku memotret semua yang aku temukan dari bunga, daun, pohon, ikan, burung, ular dan semuanya yang aku lihat. 🥰

Aku lalu berbalik untuk mengambil foto diriku dan yang terakhir aku mengambil foto orang-orang yang berjalan bersamaku dan Ram.

Aku melihat Ram menatapku dan sepertinya dia berkata.

“Jika kamu terus memotret maka ponselmu akan kehabisan baterai..”

“Baiklah.. Tetapi aku membawa power bank hahah..” Balasku.

Lalu aku mendengar Ram segera menghela napasnya. 😅

Di dalam perjalanan, kami bertemu banyak turis asing yang bahkan mereka menyapa kami duluan. Salah satu turis asing itu terlihat sangat cantik tetapi dia bersama-sama dengan pacarnya.

“King.. Bisakah kamu menceritakan kepada kami sebenarnya apa hubungan kamu dan juniormu itu?” Tanya Boss.

“Apa? Kami tidak ada hubungan apa-apa..” Balasku.

“Jangan berbohong! Tadi malam aku melihat Ram menggendongmu saat kembali ke kamp. Apa yang kalian berdua lakukan di luar saat malam hari? Kenapa dia harus menggendongmu?” Tanya Bohn sambil bersandar di bahuku.

“Mengapa aku harus memberitahukannya kepadamu?” Aku balas bertanya kepada Bohn. 🙄

“Ayo katakan sebenarnya Phi..” Tambah Phu.

“Oh.. Aku melihat kalian berdua saling berpelukkan..” Tambah Bohn lagi.

“Bukankah dulu aku kalau tidur juga suka memelukmu?” Balasku.

Aku saat tertidur memang sangat suka memeluk seseorang. Aku sudah pernah memeluk Boss, Bohn, Tee, Kew, Khram dan kedua orang tuaku. Jadi jika aku memeluk seseorang saat aku tidur itu tidak berarti apapun. 😊

“Tetapi hal itu tidak sama, sahabatku..” Tambah Bohn lagi.

“Ram adalah juniorku..” Balasku.

“Ouh… Sudahlah, aku tidak ingin berbicara lagi denganmu..” Kata Bohn. 😅

Setelah itu, kami semua terus berjalan dan kami sempat beristrahat sejenak untuk makan siang saat kami sampai di pertengahan perjalanan kami. 😄

Sekarang aku merasa kakiku mulai gemetar karena kami terlalu banyak berjalan hari ini. Tiba-tiba aku merasa seseorang berusaha untuk menyeret tubuhku.

“King! King!”

“Huh?”

“Ram berselingkuh!!”

Aku hanya tersenyum saat mendengar perkataan itu dan segera menoleh untuk melihat ke arah Ram yang saat ini terlihat sedang berjalan dengan seorang gadis cantik. Sepertinya mereka sedang membicarakan sesuatu. Aku bisa mengatakan bahwa gadis itu terlihat lucu. 😊

“Gadis itu cukup cantik..” Kataku.

Aku lalu mencoba membaca namanya yang dia kenakan. Nong Pan? Bukankah dia adalah idola di internet? 🤔

Dia lebih cantik dari pada di internet. 😄

“Mengapa kamu tidak terlihat cemburu?” Tanya Bohn.

Aku hanya menggelengkan kepalaku dan setelah itu, Bohn kembali berjalan bersama-sama dengan N'Duen. 😅

Kami sempat beristrahat selama 10 menit. Apa yang akan aku lakukan sekarang? 🤔

Aku lalu melihat ada seekor tupai kecil yang ada di dekatku berada saat ini. Tupai itu juga sedang menatapku. Apakah dia ingin bermain-main dengan King? 😄 

“Ayo tupai kecil kita bermain bersama dengan King..” Kataku.

Aku lalu segera berdiri dan kakiku mengikuti tupai yang sedang melompat ke atas pohon. Apakah cabang pohon ini akan patah? 🤔

Aku tiba-tiba merasakan bahwa tubuhku akan kembali tergelincir lagi. Kali ini jika aku benar-benar tergelincir lagi maka aku benar-benar harus pergi ke rumah sakit dan mengambil cuti kalau aku tidak beruntung.

Karena kalau aku kembali tergelincir lagi, maka pastinya kepalaku akan terbentur lagi. Saat ini aku benar-benar tidak sengaja menginjak permukaan tanah yang licin. 😖

Aku sudah memejamkan kedua mataku dan bersiap-siap untuk merasakan benturan. Tetapi aku tidak merasakan bahwa aku terjatuh? 🙄

Tetapi, tunggu.. Kenapa aku tidak terjatuh ke atas tanah? 🤔

“Berjalanlah dengan hati-hati atau kamu akan terluka lagi..”

Aku tidak perlu melihat untuk mengetahui siapa orang yang sedang berbicara padaku. Karena saat aku mendengar suara dan melihat lengannya yang bertato, aku sudah tahu siapa dia. 😊

Saat ini aku merasakan jantungku berdetak sangat kencang di dalam dadaku. Aku berpikir jantungku seperti terjatuh ke tulang rusukku. 😅

Ai Ning adalah orang yang bisa membuat jantungku berdetak dengan lebih keras dari sebelumnya. 😣

Sebelum aku merasakan tangannya yang besar membelai rambutku dengan lembut. Aku melihat sepasang matanya yang indah terlihat bersinar di bawah sinar matahari dan membuat aku merasa aman. Jari-jarinya yang kurus menyentil hidungku sebagai hukuman. 😣

“Luka lamamu masih belum sembuh dan kamu ingin membuat luka baru lagi?” Tanya Ram.

“Tidak! Terima kasih sudah menolongku..”

Aku lalu mendorongnya menjauh sedikit dan segera berjalan ke arah teman-temanku lagi begitu aku mendengar suara P'Yod berteriak.

“Ayo kita lanjutkan perjalan terakhir ini!”

Aku merasakan hampir gila karena jantungku terus berdetak dengan kencang sampai sekarang. Aku harus segera pergi dan bersama-sama dengan teman-temanku. 😖

Aku hampir saja kembali menginjak tanah yang licin lagi, tetapi untungnya aku tidak terjatuh karena aku mengikuti tupai kecil yang lucu yang kembali tepat pada waktunya dan dia memperhatikan permukaan tanah. 😞

“Sudah aku bilang untuk berhati-hati saat berjalan. Kemarilah..”

Setelah mengatakan hal itu, Ram segera menggenggam tanganku dengan erat-erat. Dia mengerahkan kekuatannya untuk bisa membuat aku dapat berjalan di sampingnya. 🙄

Saat ini kelompok kami sedang berjalan secara acak sehingga hal ini sangat baik. Aku melihat Bohn sedang mengambil foto jadi dia tidak akan mengangguku. 😊

Aku tidak ingin ada seorangpun yang melihat wajahku sekarang. 😣

“Ai Ning! Aku bisa jalan sendiri!!”

“…”

“Ai Ning!! Lepaskan!!”

Tidak peduli seberapa keras aku mencoba untuk membebaskan diriku dari tangan besar Ram, tetapi dia tetap tidak mau melepaskan tanganku. 😣

Saat ini aku merasakan wajahku menjadi panas dan aku merasakan panasnya naik dari wajahku ke telingaku. Aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa dalam situasi seperti ini. Belum lagi kondisi jantungku yang belum berdetak dengan stabil sejak beberapa saat yang lalu. 😖

Aku rasa aku harus segera pergi ke dokter untuk memeriksa keadaan jantungku ini. 🙄

“Aku sangat iri melihat mereka..”

“Tetapi dia mengatakan mereka tidak memiliki hubungan apa-apa..”

“Apakah kamu berpikir sekarang kamu sedang berbulan madu? Bisakah kamu sedikit merasa prihatin kepada kami?”

“Kamu benar, tetapi aku sangat suka melihat mereka seperti ini..”

“Terima Kasih..” Kata Ram.

Aku mendengar suara Ram seperti sedang menggodaku sehingga membuat aku merasa sedikit lebih rileks. Aku tahu bahwa Ram sangat ingin tertawa tetapi dia malu untuk melakukannya. 😅

“Mengapa kamu bersikap sangat tenang saat mendengar perkataan mereka?” Tanyaku.

“Tidak ada yang membuat aku merasa malu melakukan hal ini..” Balas Ram.

Tetapi Ram harusnya tidak perlu memegangi tanganku seperti ini. Jika Ram seperti Boss maka aku akan mengira dia hanya ingin menggodaku dan membuat aku malu. Tetapi ini adalah Ram dan dia berbeda dari Boss. 😣

“Kapan kita akan sampai puncak?” Gumamku.

“Sedikit lagi..” Kata Ram.

Dia tetap memegang tanganku seperti ini sudah menjadi kebiasaan kami berdua untuk berjalan sambil bergandengan tangan. 🙄

“Yeah!!!”

Aku mendengar pekik kegembiraan teman-teman dekatku menggema di area ini saat kami sudah mencapai tujuan kami. 😊

Aku merasa terlalu lelah untuk ikut-ikutan berteriak bersama-sama dengan mereka. Akhirnya Ram melepaskan genggaman tanganku saat kami berjalan ke puncak bukit. Saat ini tanganku benar-benar sudah berkeringat. 😖

“Hah..”

Aku segera berbaring di atas rumput dan tidak menghawatirkan ada rumput ini menodai bajuku. Setelah beberapa saat, aku bangun dan menyeret tubuhku untuk mencari makanan. 😊

Aku melihat ada seorang gadis cantik yang akan meminta bantuan kepadaku, dia sama lelahnya sepertiku. 😅

“Maafkan aku. Saat ini aku tidak bisa membantumu..” Kataku.

Aku mengatakan hal itu karena saat ini aku merasakan tubuhku sedang berhenti bekerja. Seluruh tubuhku benar-benar terasa sangat lelah dan aku melihat kondisi semua orang juga tidak jauh berbeda denganku. Hanya P'Yod dan Phi yang dari Department Royal Forest ini yang terlihat masih bisa berdiri dan tersenyum sehingga mereka terlihat sangat taman. 😣

“Ayo anak-anak bangun dan persiapkan tenda kalian dulu. Setiap tenda akan berisikan dua orang jadi kalian bisa memilih pasangan kalian sendiri..”

P'Yod memberikan pengumuman itu dengan nada suara yang rendah.

“Aku akan tidur dengan…” Kata Bohn.

“Kamu akan tidur denganku..” Jawabku.

Aku segera memotong perkataan Bohn karena saat ini Ram sangat berbahaya untuk kesehatan jantungku. Agar aku terhindar daro serangan jantung maka aku harus satu tenda dengan Bohn. 😣

“Baiklah kalian bisa tidur dengan urutan sebagai berikut..”

Aku mendengar P'Yod mengumkan hal itu. Mek-Boss, Tang-Duen, Phu-Ram, King-Bohn, Tee dan Ting dengan yang lain. 😅

P'Yod juga mengatakan kepada kami semua agar kami disini harus tetap selalu bersama-sama karena banyak turis asing disini. Dia takut kami tersesat. 😊

“Kalian bisa mandi di air terjun yang ada disini..” Tambah P'Yod.

P'Yod memberitahukan kepada kami bahwa disini ada air terjun dan kami bisa mandi disana. Di tempat ini juga ada kamar mandi dengan tangki air kalau yang tidak mau mandi di air terjun.

Tetapi tentu saja kami semua memilih mandi di air terjun. Kami menghabiskan banyak waktu bermain-main di air terjun. Kami sangat bersenang-senang sebelum kami berjalan menuju kafetaria untuk makan. 🥰

“Kalian akan kembali pulang ke rumah masing-masing besok. Tetapi kegembiraan kita disini belum berakhir. Kamp ini akan baru akan berakhir besok, jadi sekarang kalian bisa bersenang-senang dan membuat diri kalian senyaman mungkin..” Kata P'Yod. 

Saat disini P'Yod harus tidur sendirian, meskipun ada pembina yang lain, tetap saja dia memilih untuk tidur sendiri.

“Aku melihat bintang-bintang sangat cantik di langit malam ini..” Kata P'Yod lagi. 

Setelah mendengar perkataannya, kami semua lalu melihat ke atas dan merasakan semua rasa lelah yang kami rasakan saat berjalan kesini sepanjang hari ini langsung menghilang. 😊

Phu Soi Dao benar-benar memiliki jutaan bintang yang indah di langitnya seperti lampu di langit saat kita melihatnya saat cuaca sedang cerah seperti ini. 🥰

“Sangat cantik.. Bagaimana kalau kita berfoto bersama-sama yuk!” Kata Bohn.

“Dimana kita akan berfoto?” Tanyaku.

“Mendekatlah kepadaku dan mari berangkulan..” Kata Bohn.

Kami lalu segera melakukan apa yang dia katakan, kami meminta tolong kepada seorang mahasiswa seni untuk mengambil foto kami. 🥰

“Akhirinya Kamp kita selesai juga..” Kata Tee.

“Tetapi aku masoh belum siap untuk pergi dari sini..” Keluhku. 😞

“Bagaimana kalau kita bermain teman-teman?” Tanya Boss.

“Kita belum mendapatkan foto yang bagus..” Balasku.

“Apakah kamu ingin bermain kartu?” Tanya Boss.

Boss bertanya padaku sambil memandang kami dengan pandangan licik. Saat ini kami semua sudah duduk melingkar dan siap bermain kartu. 😊

“Apakah kita akan bermain biasa saja?” Tanya Tee.

“Pasti ada aturannya lah?” Tanya Boss.

“Aku akan bangkrut jika kalian bertaruh dengan uang lagi. Jadi sekarang apa aturannya?” Tanyaku.

“Yang kalah maka harus minum alkohol. Siapa yang bisa tetap bertahan sampai akhir adalah pemenangnya..” Kata Boss.

“Agar permainan lebih menarik maka juara runner up harus memberikan 1.200 bath untuk pemenangnya..” Tambah Boss.

“Baiklah ayo kita bermain..” Kata semuanya.

Lalu setelah itu kami mulai bermain kartu.

“Siapa yang di urutan ke tiga..”

“…”

Tidak ada jawaban, tetapi tiba-tiba kertas dengan nomor tiga terbang ke tengah-tengah. Tidak!! Ini bukan karena ada roh jahil atau hantu, tetapi itu perbuatannya Ai Ning. 😅

Setelah itu kami semua mulai bersorak dan segera berteriak meminta kartu. Tetapi.. aku tidak mengatakan apapun karena aku berada di urutan no 7.  😊

Permainan terus berlanjut karena semua orang berusaha untuk menang sambil minum-minum. Bahkan saat ini Ram terlihat berkeringat. 😅

Kami semua ingin menjadi pemenang dan sampai saat ini kami belum bosa mengatakan siapa yang akan menjadi pemenangnya dan aku tidak tahu siapa yang akan menang, tetapi sekarang aku mencoba untuk menang juga. 😄

“Yeah.. Aku mendapatkan kartu King..”

Aku melayangkan kartu yang aku miliki ke tengah lingkaran. Aku lalu mengangkat tanganku seperti aku baru saja selamat dari maut. 😅

Aku baru saja selamat dari babak ini, tetapi kami harus terus bersaing sampai kami mendapatkan pemenangnya. Ketika aku menang satu ronde, situasi mulai lebih terasa menegangkan. 😣

Kita semua terus mengeluh sambil bermain-main. Ram saat ini sedang mempersulit Mek, aku akan berjuang untuk sahabatku! 😊

Setiap kali kami menyelesaikan satu putaran, kami melihat para pemain yang ikut mulai berjatuhan satu per satu, tetapi belum semuanya.

Lalu setelah lima menit kemudian, kami akan mulai bermain lain dan tidak mengatakan apapun tetapi sambil minum dalam diam. Kami akhirnya sampai pada putaran yang terakhir dan susana sudah sedikit kacau. 😅

Aku hampir saja tidak bisa duduk dengan benar dan saat ini aku bersandar di tubuh Mek. Aku lalu melihat kesekelilingku, Boss terlihat masih minum, Bohn sedang mengeluh, Phu dan Duen terlihat sedang berguling-guling di atas matras ini, Tee terlihat menyeringai seperti orang idiot, Ting sedang menggali lubang di sebelah Tang. Setelah Boss minum, dia terlihat bersandar di pohon pinus yang ada di dekatnya, sampai aku merasa canggung, tetapi aku tidak akan berhenti bermain. 😊

“Siapa yang memiliki kartu tiga hati?” Tanyaku.

Apakah Ram lagi? Awalnya aku tidak pernah berpikir bahwa dia yang memiliki kartu yang aku sebutkan itu dan pastinya aku akan menang.😊

“Ini minumlah..” Kata Boss.

Boss adalah istri yang sangat cewet memberikan botol alkohol itu kepada suaminya, Mek untuk diminum. Dia adalah satu-satunya orang yang masih bisa tersenyum. Kami terus melanjutkan permainan ini dan ini adalah putaran yang terakhir. Aku sangat ingin menang. 😄

“Aku..” Kataku.

Aku lalu segera mengangkat kartu yang aku miliki dan aku memperdisikan bahwa kedua lawanku tidak memiliki kartu yang lebih tinggi dariku. 😏

“Ada apa Ram? Sayangku?”

Aku bertanya sambil memeluk lengannya karena aku melihat dia sedang menggaruk dagunya dengan jarinya. Aku akan merasa sangat marah jika Ram menang kali ini. 😣

“Meskipun aku tidak mengetahui kartu yang kamu miliki. Tetapi duduk dengan benar dan tataplah aku..” Kataku.

Semuanya menjadi tenang ketika Ram mulai meletakkan kartunya di atas kartuku. Meskipun saat ini dia tidak menujukkan ekspersi mengejek di wajahnya, tetapi percayalah saat ini dia sedang tertawa di dalam hatinya. 😞

Apakah aku harus benar-benar minum sekarang? 🙄

“Sial! Apa aku harus benar-benar minum?” Tanyaku.

“Aturannya begitu..” Kata Mek.

Oh Tidak!! 😣

---

Ram Pov

“Dia sudah menang dan sekarang kamu berbaring seperti mayat..” Kata P'Bohn.

“Hum…”

“Kamu seharusnya sudah kalah dari babak awal jika kamu tidak ingin memberikan uangmu..” P'Bohn berkata lagi.

“…”

“Ayo berdiri!!”

“Jangan bermain-main denganku!” Balas P'King.

“Ada apa?” Tanyaku.

Aku perlahan mulai membuka mataku karena mendengar pecakapan P'King dan P'Bohn. Aku merasakan kepalaku sangat sakit karena efek dari alkohol dan aku sangat tidak suka minum alkohol. 😣

Efek dari alkohol benar-benar sangat mengerikan dan aku merasakan kepalaku sangat sakit sampai berdenyut-denyut. Tetapi untungnya aku masih tetap sadar, entah bagaimana. 😅

“Jika aku tidur denganmu, pasti akan akan mendengarkan kamu mengoceh seperti ini sampai jam tiga pagi..” Kata P'Bohn lagi.

Setelah mengatakan hal itu, P'Bohn menatap mataku dan saat ini hanya ada aku, P'Bohn dan P'King yang tersisa. Semua orang yang lain sudah pergi tidur. Saat ini rasanya kita benar-benar berkemah, sambil tiduran serta melihat bintang-bintang di langit. 🙄

“Kamu yang akan mengurusnya sekarang..”

P'Bohn mengatakan hal itu lalu tersenyum padaku dan segera berlari pergi dengan cepat seperti dia adalah pelari marathon. 😅

“Huh! Apakah kamu sudah bangun Ram?”

Aku mendengar P'King bertanya padaku dan aku hanya bisa menganggukkan kepalaku sambil memegangi kepalaku karena terasa sakit saat ini. Bagaimana P'King bisa minum sebanyak itu? 🤔

“Pergilah tidur. Aku akan tidur bersama-sama dengan Bohn malam ini..” Kata P'King lagi.

Aku duduk di sebelahnya dan meletakkan kepalanya di atas bahuku.

“Phi pergilah duluan..” Balasku.

“Aku akan bermain-main dengan bunga dulu sambil mendengarkan Ari dulu..”

P'King ingin mendengarkan Ariana lagi? 🙄

Aku belum pernah melihat P'King begitu mabuk seperti ini. Hal ini benar-benar sungguh menakjubkan karena hanya dengan satu gelas dari botol yang P'Boss berikan memiliki efek yang sama seperti meminum satu botol alkohol. 😖

Aku lalu segera mengangkat dan membawa tubuh P'King ke dalam tendaku. Sepanjang perjalanan, P'King terus saja mengoceh tentang Ariana dan berjuang untuk melepaskan diri dari pelukkanku. Orang yang mabuk benar-benar sangat menakutkan. 😣

Tring!

Aku mendengar ada notifikasi pesan LINE muncul dari layar ponselku.

IBU

Jaga kesehatanmu..

Aku masih belum memberitahukan kepada ibu tentang perjalananku ini dan aku bahkan tidak memberitahukan kepada ibuku bahwa saat ini aku tinggal bersama dengan P'King.

Aki membiarkan ayahku yang menyelesaikan masalah ini. Aku merasa stress saat memikirkan tentang keluargaku. Tetapi aku tidak tahu tahu saat aku sedang memikirkan keluargaku, P'King selalu muncul dan fokusku segera teralihkan. 😅

Semua yang P'King lakukan kepadaku terlihat menarik dan baru bagiku. 🥰

“Phi King..”

“Jangan menghawatirkan aku..”

P'King mengatakan hal itu sambil menatapku dengan wajah yang terlihat marah.

“Apakah kamu marah padaku?”

“Aku marah..”

“Mengapa kamu marah padaku? Oh.. Apakah karena aku tidak membiarkan kamu bermain bunga dan menyeretmu ke dalam tenda?”

Semakin banyak waktu aku menghabiskan waktu bersama-sama dengan P'King, maka semakin terlihat bahwa dia sangat suka berlaku seperti anak kecil. 😄

P'King harusnya berhenti memangilku dengan nama Ariana. 😅

Setelah kami masuk ke dalam tenda, P'King segera membungkus dirinya dengan selimut sehingga seperti gulungan kecil. 😅

Lalu kenapa sekarang dia tersenyum padaku? 🙄

Terakhir kali P'King marah padaku, dia akan berlaku seperti anak kecil, tetapi sekarang kita terlihat seperti sepasang kekasih yang sedang marahan. 😅

“Apa yang harus aku lakukan?” Tanyaku.

“Apakah kamu tidak tahu?” Jawab P'King.

Dia lalu tiba-tiba mengeluarkan wajahnya dari dalam selimut. Apakah ini adalah caranya dia untuk mengajak aku berdamai? 🤔

Sebelum ini, aku belum pernah mengajak siapapun untuk berdamai denganku. Tetapi aku sangat ingin berdamai dengan P'King saat ini. 😊

“Jika kamu menyentuhku maka aku akan melawanmu..” Katanya dan segera menutupi seluruh tubuhnya.

Aku lalu melihat yang aku berpikir itu adalah pinggang dari P'King.

“Jangan memikirkan hal yang aneh-aneh!!”

P'King segera memberikan peringatan kepadaku. 😅

“Kamu mau menyerah atau kamu tetap mau marah kepadaku?” Tanyaku.

“Kamu sangat curang hahaha…” 😂

Saat ini aku menggunakan satu tanganku untuk menggelitiki pinggangnya dan tanganku yang lain di daerah lehernya. Aku terus menggelitiki P'King sampai dia tertawa dan mengeluarkan air mata serta kehabisan tenaga.

Pernahkah kamu tertawa sampai kamu merasa lelah? Jika iya, maka kamu tahu rasanya seperti apa.

“Ariana… hahaha..”

“Kamu mau menyerah tidak?”

“Hahaha.. ok.. ok..”

Perlahan saat aku mendengar perkataan P'King, aku segera melepaskan tanganku dari pinggangnya. 😊

Sekarang kita harus segera tidur. Tetapi P'King berbalik dan sekarang dia sedang berbaring di atasku. Aku berpikir mungkin karena saat ini P'King sedang tidak sadar karena pengaruh alkohol makanya dia menganggap aku sebagai penyanyi favoritenya, Ariana Grande. 😅

“Sekarang giliranku..” Kata P'King.

Aku lalu segera memengangi pinggangnya agar dia tidak terjatuh.

“Hahaha…” 😂😂

Aku kembali menggelitiki pinggangnya. 😄

“Kamu yang menghampiriku..”

Aku berkata padanya sambil menatapnya. Aku ingin menurunkan kembali tubuhnya agar berbaring di sampingku lagi, tetapi aku melihat ada kilatan aneh dari pandangan matanya. Hal ini terlihat tidak normal karena matanya tetap menatapku sedangkan bibirnya berubah menjadi senyuman yang paling lebar yang belum pernah aku lihat. 🙄

“Aku suka senyumanmu. Setiap aku melihatnya maka aku akan tersenyum juga, sama seperti sekarang..”

P'King mengatakan hal itu dan tubuhnya yang ramping telihat sangat pas dengan tubuhku, lalu dia menurunkan wajahnya mendekat ke atas wajahku.

“…”

Jika P'King saat ini sedang dalam keadaan sadar, aku merasa dia tidak akan pernah berkata dan melakukan hal ini padaku. 😅

“Aku juga suka matamu, matamu terlihat sangat indah dan aku ingin memiliki mata sepertimu. Selain itu aku juga merasakan hari-hariku pasti akan lebih indah daripada biasanya..”

“Phi King..”

“Aku suka dengan hidungmu, hidungmu begitu mancung dan aku sangat cemburu..”

Setiap kali P'King menyebutkan bagian tubuhku, dia semakin mencondongkan tubuhnya lebih dekat dengan tubuhku.

“Aku sangat suka dengan bibirmu. Bibirmu benar-benar sangat indah dan terkadang aku sangat ingin menciummu seperti sekarang..”

Aku tidak tahu kapan wajah kami berdua menjadi sedekat ini dan yang aku tahu saat ini adalah bibir P'King yang manis sudah menempel di bibirku dan sepertinya dia tidak takut untuk melanjukannya.

Kiss 😘

Tidak lama kemudian aku merasakan P'King memasukkan lidahnya ke dalam mulutku dan aku juga melakukan hal yang sama. ☺️

Lidah panas P'King yang ada di dalam mulutku sangat menggodaku dia menciumku seperti seorang ahli saja. 😅

Ketika kami sudah kehabisan napas, kami saling menarik diri untuk mengambil napas dan saling memandang. Tidak lama kemudian bibir kami kembali menyatu kembali karena kami masih ingin merasakan rasa manis dari bibir kami berdua. 🥰

Jika aku berbicara jujur, selain berciuman kami tidak melakukan hal yang lain lagi. Tetapi aku bisa merasakan ada perasaan yang mulai berubah di dalam hati kami berdua. ☺️

---

King Pov

“Ayo bangun anak-anak.. Kita harus pergi dari sini!!”

“Hmm.. Suara siapa yang mengganggu tidurku?”

Aku sedikit berteriak dan segera bangun lalu duduk sambil menggaruk kepalaku. 🙄

“Bibirmu benar-benar sangat indah dan terkadang aku sangat ingin menciummu seperti sekarang..”

Aku segera terdiam saat ada kilasan ingatan tadi malam muncul di depan mataku. Saat aku menatap bibir Ram yang sedikit bengkak menegaskan bahwa kami sudah berciuman tadi malam.

Gila!! 😖

Apa yang sudah aku lakukan? Mengapa aku mengingat kejadian semalam?

Saat ini jantungku kembali berdetak dengan cepat saat melihat Ram bergerak sedikit. Sepertinya otakku tidak berfungsi dengan baik karena pengaruh alkohol. 😥

Ai Ning orang setengah Thailand, jadi mungkin hal itu biasa baginya dan yang paling penting kami berdua sedang mabuk tadi malam, benarkan? 🙄

Aku merasakan ada tangan yang menyentuh lenganku dan aku segera berteriak sedikit. Itu adalah tangan Bohn.

“Kenapa kamu bertingkah seperti itu?” Tanya Bohn.

“Tidak.. tadi malam, kapan kamu pergi tidur, Bohn?”

“Memang kenapa?” 

“Ah…Tidak apa-apa.. Aku mau mandi dulu..”

Aku tidak bisa berbohong terlalu lama dan hari ini aku memiliki untuk mandi di tangki air. Aku sedang terlalu malas berjalan ke air terjun yang sudah terlihat banyak turisnya saat ini.

Aku mandi sedikit lama sampai aku merasa lebih baik. Setelah itu aku berganti pakaian dan kembali duduk di depan tendaku. Haruskah aku membangunkan Ram sekarang? Sekarang jantungku sudah kembali normal. Jadi tidak apa-apa jika aku membangunkannya. ☺️

“Selamat pagi..”

Aku segera menyapa Ram saat aku melihat dia membuka matanya.

“Selamat pagi..”

“Hm.. Ai Ning, tadi malam..”

Aku memulai pembicaraan ini dan merasa bahwa aku siap terkena serangan jantung setiap saat. 😥

“…”

“Apakah kamu tidur dengan nyenyak tadi malam?”

Tanyaku. Yeah.. aku rasa ini adalah pertanyaan yang paling baik. Jika dia mengatakan dia tidak bisa tidur, maka artinya dia sadar.

“Aku tidur dengan nyenyak. Bagaimana dengan Phi?” Tanya Ram balik.

Jadi kemarin malam Ram tidak sadarkan? Dia benar-benar tertidur kan?🙄

Saat mendengar pertanyaannya, sekarang aku merasa lebih baik. Pagiku tiba-tiba berubah menjadi pagi yang cerah. ☺️

Kami semua akhirnya kembali ke kantor Kamp untuk melakukan upacara penutupan. Tidak banyak yang kami lakukan hari ini. ☺️

P'Yod baru saja mengucapkan terima kasih kepada kami semua dan memberikan kami beberapa nasihat. Tentu saja aku tidak terlalu memperhatikannya karena aku merasa sangat senang akan bertemu dengan nenekku. 🥰

“Sampai jumpa lagi di Bangkok!!”

“Jangan terlalu banyak menghabiskan waktumu di rumah nenekmu..”

“Baiklah guys… Sampai jumpa..”

Aku mengatakan hal itu kepada teman-temanku ketika mereka sudah bersiap-siap untuk naik ke atas bus. Aku hanya bisa tersenyum saat melihat mereka dan aku pastinya akan merindukan mereka. ☺️

“Aku berpikir kamu sebaiknya mengucapkan selamat tinggal kepada suamimu dulu..” Kata Tee sambil menepuk bahuku.

“Bye..bye..”

Aku berbalik dan menatap Ram. Dia hari ini terlihat sangat tampan. Aku menyuruhnya untuk membawa karangan bunga yang dia buat untukku.

“Apakah kamu akan tidur di kamar malam ini?” Tanyaku.

Maksudku aku ingin tahu apakah dia akan tidur di dalam kamar yang ada di kondomunimku atau tidak. Ram bisa hidup dengan tenang bersama-sama ketiga anjingnya di kondomunimku selama beberapa hari dari sekarang. ☺️

“Tidak.. aku akan tidur di tempat yang sama..”

“Remote TV ada di dalam lemari jika kamu lupa..”

“Hm.. Jangan lupa minum obatmu..”

“Tetapi lukaku sudah sembuh..”

Aku segera menundukkan kepalaku untuk menujukkannya kepada Ram.

“…”

“Ayo kita makan bersama-sama ketika aku sudah kembali..”

Aku mengatakan hal itu. Aku sudah tidak takut untuk minum obat lagi, tetapi ketika lukaku sudah sembuh seperti ini, aku tidak harus meminumnya lagi, benar kan? 😄

“Oh.. Kamu benar-benar seperti suami istri yang akan berpisah..”

“Kami akan menjaga Ram sampai kamu kembali..”

“Apakah aku harus turun dan mendengarkan percakapan mereka?”

“Ayo Ram segera naik ke dalam bis sekarang..”

Teman-teman kami berdua mengejek kami saat ini. Aku tidak tahu apakah bisnya terlalu penuh hari ini atau tidak. Tetapi setidaknya semua teman-temanku berkumpul di dalam satu bis. ☺️

“Ehm.. Aku akan merindukanmu..” Kataku pada Ram.

Lalu setelah itu aku lalu berdiri untuk berpamitan kepada semua teman-temanku. Mereka lalu naik bis satu per satu dan ketika Ram terakhir lewat di depanku, mata kami bertemu dan aku mendengar suara notifikasi di ponselku.

Tring!

Ram Vira

Sampai Jumpa di Kondomunim

“Kamu benar-benar seperti suamiku. Hahah.. 😂😂”

Aku terus tersenyum sampai bis mereka hilang dari pandanganku. ☺️

---

King Pov

Baiklah, sekarang waktunya aku pergi ke rumah nenek. ☺️

Nenek mengatakan bahwa aku harus berjalan dulu keluar dari kamp ini karena nenek terlalu malas untuk masuk ke dalam hutan. Yeah.. meskipun aku berhasil menyakinkan nenek untuk membawa mobilnya untuk menjemputku. 

“King!”

Aku mendengar namaku di panggil.

“Nenek!!”

Aku segera berlari menuju truk yang berwarna merah mawar. Kakekku yang membelikan truk ini sebagai hadiah pernikahan mereka. Bagi keluargaku, truk ini sangat berharga. ☺️

“Hallo sayangku, masuklah segera ke dalam mobil karena nenek sudah mengantuk..” Kata nenekku.

Jangan mengatakan nenek sudah menungguku disini sejak pagi. 🙄

“Haruskah aku saja yang menyetir mobilnya?”

Aku bertanya kepada nenek.

“Tidak!!” Kata nenekku.

“Ok.. Ok.. Baiklah..”

Nenek meletakkan tangannya di atas tanganku dan aku hanya bisa menyerah. Aku akhinya duduk di sebelah supir.

Aku sangat menyukai tantangan dan tolong beri tahukan kepada kedua orang tuaku jika aku tidak kembali dalam beberapa hari lagi mungkin aku sudah mati hahah. 😅

Perjalananku terasa sangat menyenangkan karena nenekku tidak bisa berhenti memaki supirnya ketika supir itu berbelok dengan tajam.

---

Rumah Nenek

King Pov

“Hah.. Nyaman sekali..”

Aku saat ini sedang melompat ke atas tempat tidur empuk di dalam rumah nenek dan segera menghirup aroma khas dari tempat ini untuk masuk ke dalam paru-paruku. ☺️

Aku sangat sering mengingat suatu tempat dan orang yang berbau bunga. Aroma di rumah nenek sama dengan aroma di rumahku. Aroma di Universitas dan Ai Ning adalah bunga Kusalong atau melati yang aku suka. ☺️

“Apa yang kamu pikirkan?” Tanya Nenek.

“Ah.. Tidak ada. Kenapa nek?”

Nenek meminta aku untuk membawakannya untuk membeli lebih banyak vas bunga untuk melati.

“Baiklah nek, besok kita akan pergi membelinya. Hari ini aku mau istirahat dulu..” Kataku.

Aku saat ini bahkan belum menelepon ibuku. Aku ingin menghubunginya dulu. ☺️

{✓} The Gap Between Us-RamKingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang