16

51 8 1
                                    

***

Beberapa menit yang lalu, bel pulang sekolah telah berbunyi, hal itu membuat para murid berhamburan keluar kelas untuk kembali ke rumah masing-masing, tak terkecuali Kayra yang sedang mengemasi barang-barang nya, setelah selesai Kayra mulai melangkah keluar kelas, namun pergerakan nya terhenti karna seseorang mencekal tangan nya.

"Revan, ngapain lo masih disini?" tanya Kayra saat mendapati Revan yang mencekal tangan nya.

"Lo pikun apa gimana?"

"Hah?"

"Hah, hoh, hah hoh mulu lo,"

"Lo pulang bareng gue, udah ayo buruan." Revan langsung menarik tangan Kayra hingga menuju ke parkiran.
Saat sampai parkiran Revan langsung memberikan sekaligus memakai kan helm pada kepala Kayra. Lalu ia pun memakai helm dirinya sendiri, lantas mulai menaiki motor nya.

Setelah memastikan Kayra sudah naik, ia pun mulai melajukan motor nya dengan kecepatan yang sedang.

"Ra temenin gue makan dulu yuk," ajak Revan.

Kayra memajukan sedikit kepala nya. "Boleh deh, gue juga laper."

Revan tersenyum hangat di balik helm nya saat ia menoleh ke arah kaca spion nya, dimana terpampang jelas ada pantulan wajah Kayra disana, 'akhirnya bisa pulang bareng ayang, canda ayang! Hihi' Revan terkikik pelan saat memikirkan hal itu.

tak lama, Revan menemukan rumah makan di sebrang sana, Revan mulai memarkirkan motornya di area sana.

"Makan di sini aja ya ra gapapa kan?" tanya Revan tidak enak pada Kayra.

"Gapapa kok van, asal sehat dan enak aja makanan nya."

"Tenang ra, disini makanan nya enak-enak kok!"

Setelah mengatakan itu, mereka mulai melangkah masuk ke dalam rumah makan tersebut.

"Mbak Nur!" panggil Revan.

Orang yang di panggil pun menoleh lalu menghampiri meja yang di huni Revan dan gadis di samping nya.

"Pacar mu van? " tanya Mbak Nur.

"Hah?" cengo Kayra yang kebingungan akan situasi.

"Calon mbak, do'ain aja." jawab Revan.

"Aamiin, semoga jodoh ya van," ucap mbak Nur mendoakan.

"Aamiin mbak." ujar Revan seraya mengadah kedua tangan nya lalu mengusap kan pada wajahnya.

"Namanya siapa van?" lanjut mbak Nur.

"Oh kenalin mbak, saya Kayra, temen nya Revan." Jawab Kayra sopan dengan menjulurkan tangan nya, sontak mbak Nur langsung menyambut uluran tangan Kayra tersebut.

"Namanya cantik, sama kayak orang nya." puji mbak Nur.

Kayra yang mendapat pujian seperti itu tersipu malu, "eh, makasih mbak, mbak juga cantik kok." puji Kayra balik.

"Aduhh, jadi melting saya teh dipuji sama orang cantik," jelas mbak Nur, membuat ketiga nya terkekeh pelan.

"Gimana sam-" pertanyaan mbak Nur terpotong karena Revan lebih dulu menyela.

Revan Alegra DirgantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang