19

34 7 0
                                    

"Kayanya gue baru liat lo di sini deh, murid baru kah?" Tanya Revan pada wanita di depan nya itu.

"Oh, engga kak, aku anak kelas 11 yang kebetulan disuruh ke loby kelas 12, malahan kebetulan nya ketemu kakak ganteng disini." ujar wanita tersebut sembari menyelipkan beberapa helai rambut ke belakang telinga nya.

"Oh, disuruh siapa kalo boleh tau?" Tanya Revan kembali, sembari menatap mata sipit disertai bulu mata lentik milik wanita yang ada di depan nya itu.

Sontak semburat merah muncul menghiasi kedua pipi wanita tersebut, sebab Revan melayang kan tatapan yang membuat nya gugup sekaligus salah tingkah, sementara Revan bertanya tanya apakah wanita di depan nya ini sedang sakit?

"lo sakit?" tangan Revan terulur mengecek suhu badan di kening wanita tersebut membuat si empu reflek memejamkan netranya guna meredam rasa salah tingkah yang melonjak di dalam dirinya.

"Hah? e enggak kok kak, aman." jawab wanita tersebut sembari menahan kegugupan nya.

melihat tingkah wanita di depan nya membuat Revan semakin aneh dengan nya, mengapa bisa segugup itu, apakah rupa nya se menyeramkan itu?

"jadi?" tanya nya menunggu jawaban pasti.

"itu, aku di suruh ngambil barang di kak Firman kelas 12 MIPA 2, kakak kenal dia?" akhirnya ia mengeluarkan suara setelah beberapa saat menetralkan detak jantung nya yang tak karuan.

"Oh, si Firman mah sekelas sama gue, btw nama lo siapa?" tanya nya.

"Eh iya, kenalin kak nama aku Meyra Novia Sari, panggil Meyra aja, kalo kakak?"

"Gue Revan, kalo gitu mau sekalian aja ga bareng sama gue, gue juga mau ke kelas juga ini." ajaknya pada Meyra.

"Eh, boleh banget kak!" Meyra reflek langsung menggandeng tangan Revan sembari mengajak nya berjalan. Revan hendak menolak namun setelah mendengar alasan bahwa Meyra tidak biasa jika berjalan tanpa menggandeng seseorang di sebelahnya, akhirnya Revan membiarkan tangan nya digandeng Meyra, walaupun dalam hatinya merasa tidak enak, bagaimana jika mereka dilihat oleh orang orang dan pastinya mereka dikira mempunyai hubungan khusus, padahal baru kenal bagaimana bisa menjalin hubungan seperti itu.

Sepinya koridor membuat Revan menghela nafas lega, ia bersyukur tidak terlalu banyak orang di koridor, jadi ia tidak akan dikira sedang berpacaran disini. Langkah mereka pun terhenti ketika mereka sudah sampai di depan pintu yang bertuliskan '12 MIPA 2' Revan segera membuka pintu nya, baru saja terbuka mereka sudah disambut oleh beberapa godaan godaan yang sangat menyebalkan bagi Revan, tetapi tidak bagi wanita yang berada di samping nya seraya masih menggandeng tangan Revan, Meyra malah merasa senang dengan godaan yang di layangkan teman sekelas kakak nya itu, hal itu membuat dia senyum senyum sendiri di tempat.

"Gila si vantek, nemu cewe cantik dimana tuh? kiw kiw," goda Shaka sembari mengambil cemilan ditangan nya, yang lalu ia lempar kan ke atas dan jatuh tepat di mulutnya.

"Cie dede Revan udah berani ke kelas bawa cewe nih, kenalin dong vantek ke aa yang ganteng ini, siapa tau mau selingkuh sama gue, ya kan manis?." celetuk Nathan ikut merecoki mereka berdua sembari menaik turun kan alis nya menatap kedua insan yang masih berdiri di depan pintu.

"Muka nya masih muda banget van, dapet dedek gemes nih kayak nya van? selera lo dedek gemes ya ternyata." ujar Amel menambahi.

"Woi Revan trus Kayra mau lo kemanain?" pertanyaan yang dilayangkan Adel tersebut, membuat Revan reflek melirik Kayra yang sedang menatap dengan tatapan yang sulit diartikan. Revan pun tersadar dan langsung melepaskan genggaman tangan Meyra.

"Kenapa di lepas kak?" tanya Meyra kebingungan.

"Udah sampe, itu si Firman nya, langsung aja lo samperin, paling lagi nonton dia, makanya ga noleh." tunjuk Revan pada Firman yang sedang menonton film anime kesukaan nya disertai earphone yang melekat di telinganya.

Revan Alegra DirgantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang