20

49 7 1
                                    

Kendaraan itu berjalan santai di tengah ramainya jalan di kota, dengan rintik-rintik hujan mulai memantulkan air nya pada aspal yang kering disambut dengan debu yang sudah tergantikan menjadi air bergenang.

"Ra, kita cari halte dulu ya." Revan mengedarkan pandangan nya guna mencari tempat berteduh nya bersama Kayra.

"Itu van di depan." tunjuk Kayra pada halte yang sudah di huni oleh beberapa orang disana. Revan membelokan setirnya dan menghentikan motor nya di depan halte. Mereka langsung berjalan terburu-buru untuk meneduh, guna menghindari hujan yang mulai deras. Revan menatap Kayra di sebelah nya, yang tengah sibuk menggosokan tangan nya lalu meniup-niup tangan nya agar rasa dingin itu berkurang.

Revan tersenyum melihat hal itu, lantas ia mengeluarkan sesuatu dari dalam tas nya.

"Pake ini ra, lo kedinginan." Revan menyodorkan hoodie nya pada Kayra yang terlihat kebingungan itu, lalu Kayra menatap sebuah hoodie yang ada di tangan Revan bergantian dengan menatap manik sang pemilik hoodie.

"ambil, apa mau gue pakein?" goda Revan menaik turun kan alisnya.

"Lo juga kedinginan van, pake sama lo aja." tolak kayra seraya mendorong tangan Revan yang masih diisi dengan hoodie nya tersebut.

"Gue mah cowo, gapapa kedinginan tahan masuk angin, yang penting itu cewenya, jadi lo harus pake hoodie itu." Revan beralih dari samping lalu melangkah ke hadapan Kayra, menepis jarak jauh diantara mereka yang hanya menyisakan beberapa cm, ia menatap netra Kayra dalam, terdiam beberapa detik, Revan terhanyut dalam netra indah yang dimiliki seorang gadis yang ada di hadapan nya itu.

"Lo mau banget gue pakein kayanya?" Revan membuka hoodie yang ada di tangan nya dan akan memasangkannya pada Kayra, namun Kayra melangkah mundur, guna menghindari Revan yang berjarak dekat dengan nya, dan langsung mengambil alih hoodie di tangan Revan.

"Gausah, gue bisa sendiri." Kayra memasang kan hoodie nya. Revan melihat hoodie yang sudah terpasang pada Kayra, sontak sudut bibirnya terangkat keatas tak bisa menahan senyum tatkala melihat Kayra seperti tenggelam pada hoodie milik Revan yang kebesaran itu.

lucu banget bangsat kaya bocil jadinya,
haha.

"Gede banget njirr ni hoodie," Kayra melirik aneh arah Revan yang sedang tersenyum sendiri.

"ngapain lo senyum senyum sendiri njir ngeri gue liatnya?" Kayra bergidik ngeri, lalu Kayra melihat sekitar nya sepertinya tidak ada yang lucu juga, lantas ada apa dengan Revan, apakah kesambet penunggu di halte ini?

"lucu banget lo, kelelep hoodie, haha" tawa itu menguar begitu saja, tidak bisa, Revan tidak bisa untuk menahan tawa ketika melihat penampilan Kayra yang sangat lucu ini di matanya.

Kayra terpaku melihat Revan yang sedang tertawa itu, matanya yang menyipit ketika tertawa, lesung pipi yang tersembunyi akhirnya mulai muncul, dan suara tawa yang mengalun indah membuat nya candu. Tanpa sadar sesuatu di dalam sana seperti sedang ada kupu kupu berterbangan menggilitik di dalam tubuh Kayra.

"Bisa stop ga ketawa nya? gue malu diliatin sama yang lain disini, lo kaya orang kesurupan tau ga kalo ketawa, jelek banget," ujar Kayra sembari mengalihkan pandangan nya pada Revan guna menghilangkan rasa gugupnya.

Tawa itu akhirnya mulai mereda, Revan mengusap wajahnya supaya tawanya terhenti, lalu menyugarkan rambut nya menggunakan tangan nya, hal yang dilakukannya tidak luput dari pandangan Kayra di hadapan nya. Kayra mengalihkan pandangan nya lagi kala Revan mulai menatap nya.

"Yaudah maaf."

Setelah beberapa saat terjadi keheningan diantara mereka, menatap deras nya hujan yang tak kunjung reda, Kayra berdecak. "Kalo gini bisa maghrib nih gue sampe rumah."

Revan Alegra DirgantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang