6

105 17 0
                                        

SELAMAT MEMBACA


**

"KAYRAAA!! BANGUN! UDAHH SIANG KAMU MAU TELAT SEKOLAH NYA?!" teriak Reina di depan pintu kamar Kayra, berusaha membangun kan putri nya. Namun tidak ada sahutan sama sekali dari sang putri, berakhir Reina membuka pintu kamar putrinya dengan kunci cadangan yang ia simpan untuk jaga jaga.

Sampai di dalam kamar Kayra, Reina melihat Kayra yang masih terlelap, Reina geleng geleng kepala melihat pulau di bantal yang di buat oleh Kayra.

"Ck, ck, ck," Reina berdecak sambil geleng-geleng kepala.

"Anak gadiss kok jorokk! Kebo lagi, jam segini belum bangun, gak kebayang kalo udah punya suami bakal kayak gimana nanti."

"Kayra bangun hehh udahh siangg, telat entar masuk sekolah nya mampus!" Reina menggoyang goyang kan lengan Kayra agar Kayra bangun.

"Apa sii mahh bentar lagii masih subuh ini." gerutu Kayra pelan, belum mau membuka matanya.

"Subuh matamu ijo! liat jam sekarang udah jam setengah tujuh ini! Cepet bangunn!"

Kayra sontak langsung membuka matanya lebar ketika mendengar sekarang jam setengah tujuh.

"Mampus gue kesiangan!" Kayra langsung beranjak buru buru.

"Mama kenapa gak bangunin Kayra, jadinya kan kay kesiangan aja!"

"Lohh mama udah bangunin kamu dari subuh, kamu nya aja kebo! Dibangunin gak mau bangun bangun! Cepet bangun, terus mandi, mama tunggu kamu di bawah!" titah Reina.

Kayra langsung bergegas menuju kamar mandi nya, ia tidak mandi hanya cuci muka saja katanya kalo mandi lama keburu telat Kayra ke sekolah.

Setelah rapi dengan seragam nya, Kayra langsung bergegas turun untuk menemui mama nya.

"Cepet amat siap nya kay?" tanya Reina.

"Orang Kay gak mandi mah hehe. "

"Idih jorok. "

"Siapa yang jorok mah?" tanya Reyhan adiknya Kayra.

"Itu kakak mu udah gede tapi jorok nya minta ampun." jawab Reina.

"Elehh, mama ini jorok jorok gini juga mama sayang kan sama Kay." balas Kayra.

"Bisa aja kamu ini jawab nya. Buru sarapan dulu, abis itu langsung berangkat!"

"Gak sempet kayaknya, Kay nanti sarapan di sekolah aja mah, Kay berangkat dulu, assalamu'alaikum. " Kayra menyalami tangan mama nya lalu beralih mencium adik laki-laki nya.

"Wa'alaikumsalam, hati hati Kay."

"Iya mah dadahhh!" Kayra langsung masuk ke mobil.

"Ayo mang, rada ngebut ya mang udah telat soalnya ini. "

" iya neng! "

Beberapa menit di perjalanan, Kayra pun sampai di sekolahan nya,Kayra langsung turun dari mobil nya. Namun seperti nya kesialan nya tidak dapat dihindari, gerbang sekolah sudah di tutup.

Anjir gue telatt! Mampus!

"Pakk tolong bukainn Gerbang nya ya pakk! Plissss! Nanti saya traktir bapak cilok deh 10 ribu ya pak ya!" pinta Kayra pada satpam yang menjaga gerbang sekolah nya.

"Neng Kayra mau nyogok saya?! Oh tidakk semudah ituu! Salah neng sendiri kok bisa telat." ujar pak satpam.

"Sayaa kesiangan tadi pakk, bukain ya pak plisss." ujar Kayra sambil menyatukan kedua tangan nya di depan dada.

"Gak bisa neng nanti saya bisa di marahin sama bapak kepala sekolah. "

"Yahhh bapakkk mahh, gak kasian apa sama saya pak." ucap Kayra memelas,
Tak lama kemudian ada seseorang yang menepuk punggung Kayra dari belakang, sontak Kayra langsung membalikan badan nya melihat siapa yang menepuk punggung nya tadi.

"Ngapain lo di sini?" tanyanya.

"Minta duit ke pak satpam. Lo gak liat apa? Buta mata lo?! Gue disini karna telat be ebe go o go alias begoo!" sewot Kayra sembari menggusar rambutnya kasar.

"Santaii raa pagi-pagi udah marah marah aja, ntar cepet tua lo! Tuh rambut udah ubanan gara-gara ngegas mulu." tunjuk Revan pada rambut Kayra.

"Bodoamat! Lagian lo sendiri ngapain disini? "

"Kepo juga kan lo."

"Terserah gue lah!"

"Gue juga telat,"

"Oh"

"Ngapain lo masih disini? Gak dibukain yaa gerbang nya jhaha, kasian amat lo ra!" Ejek Revan disertai tawa nya.

"Apa lo?! Mau gue tonjok lo disini?!" Kayra mengepalkan tangannya, lalu menyodorkan ke arah muka Revan yang saat ini tengah menggodanya.

"Bercanda kali raa, ikut gue yuu" ajak Revan.

"Kemana?"

"Bolos"

"Sesad lo van! Gak mau ah ntar dapet karma lagi gue. "

"Yaudah kalo lo gak mau, daripada dihukum, gue sih mending bolos! "

Bener juga si kata Revan! Daripada gue dihukum kan, mana gue laper belum makan ntar yang ada gue pingsan lagi pas di hukum.

"Yaudah deh gue ikut lo bolos, tapi kalo ketauan lo yang tanggung jawab ya!"

"Tenang raa sama gue mah aman gak bakal ketauan."

***

Revan Alegra DirgantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang